Hidden Chapter: Truth Or Death

3 0 0
                                    

"Selamat ulang tahun, Yuki. Maafkan aku karena tidak bisa menepati semua janjiku. Hanya ini yang bisa kuberikan untuk terakhir kalinya. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sungguh-sungguh dengan hubungan ini. Aku ingin kita kembali seperti dulu. Aku ingin kau tetap berada di sisiku. Walaupun kau telah memutuskan ikatanmu denganku, aku tetap tidak akan melupakanmu. Selamat ulang tahun, Sayangku. Aku selalu mengawasimu dan memastikan kau aman. Jangan takut. Aku tidak akan muncul di hadapanmu lagi karena aku tahu itu hanya akan menyakitimu. Tapi setidaknya ... izinkan aku untuk melindungimu dari orang-orang licik yang ingin memanfaatkanmu."

"Aku tahu kau akan berteman dengan Komatsu Sakura setelah semua masalah ini selesai. Tolong hati-hati padanya, karena dia sangat dekat dengan Amado Yuuri. Juga, pamanmu ... walaupun dia kejam, aku tidak bisa memintamu untuk menjauhinya, karena dia keluargamu. Dan yang paling penting ... ini soal Gun Thanawat."

"... Tolong berhati-hatilah padanya. Dia anak buah Uncle Pete yang sangat licik. Semua hasil curianku selama ini, dia ikut menikmati semuanya. Kau ingat, aku mencuri untuk kubagikan pada orang-orang yang membutuhkan. Jadi, aku juga membagikan sebagian hasil curian itu padanya. Ke Amphawa. Ke tempat di mana dia dibesarkan. Panti Asuhan Chunonpam."

Brak!

Yuuri menggebrak meja di depannya. Semua detektif yang ada di ruang rapat terkejut saat melihat reaksi anak mafia itu setelah menonton rekaman video yang Matthew simpan dalam handycam-nya.

"Kau benar-benar penipu, Matthew Arilson!"

****

"Kau yakin mau ikut bersama orang itu?"

"Iya. Aku tidak akan membuang waktu lagi. Aku sudah memutuskannya, P'."

"N'Gun, kenapa terburu-buru? Bagaimana jika kau tidak bisa kembali lagi ke sini setelah ikut dengan Peter Arilson?"

"Jangan khawatir, P'Mond. Aku bisa menjaga diriku. Dan akan kupastikan kalian semua tetap baik-baik saja di sini."

"Kau tidak perlu berkorban untuk membalas semua kebaikan Khun Peter seperti ini."

"Hutang budi tetaplah hutang budi, P'. Khun Matthew sudah memberikan hartanya secara suka rela untuk membantu panti asuhan ini sejak lama. Dan sekarang, pamannya Khun Matthew hanya minta satu orang untuk menjadi pengikutnya. Kemampuan badmintonku yang paling balik setelah P'Ploy. Tentu saja aku tidak akan membiarkan P'Ploy yang berkorban. Aku laki-laki, dan aku yang harus mengambil tanggung jawab ini. Aku rela mengorbankan diriku sendiri untuk keluargaku di sini."

"Gun,"

Semua kenangannya berputar. Gun tidak tahu kenapa rasanya sakit ketika mengingat semua kenangan itu sekarang. Semua kata-kata yang diucapkan saudaranya menjadi samar. Wajah-wajah mereka juga. Gun seperti melihat api membakar habis seluruh keluarganya dan tak membiarkannya menjangkau mereka lagi. Dia ditarik kuat oleh medan magnet yang memisahkannya dengan semua anggota keluarganya di Amphawa.

"P'Mond, P'Ploy, Nao."

"Gun, jangan pergi ke sana! Peter Arilson bukan orang baik!"

"P'Ploy!"

"P'Gun, jangan lakukan ini. Tetaplah bersama kami semua."

"Nao!"

"Gun, berikan saja tanggung jawab ini pada P'. P' akan menggantikanmu."

"P'Mond."

Bayangan-bayangan itu berputar di kepalanya dengan menyakitkan.

"Gun ... bagiku kau lebih dari sekedar rekan. Kau punya arti yang lebih besar untukku. Kau adalah keluargaku."

Path Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang