Pagi ini cuaca terasa begitu hangat. Burung-burung berkicau bersama bunga-bunga yang bermekaran. Di teras depan kediaman Klan Amado, Ryouga yang masih memakai piyama tidurnya menguap sembari meregangkan otot-ototnya yang terasa ngilu. Sejenak, dia teringat tentang insiden yang terjadi beberapa hari yang lalu ketika orang-orang dari Klan Handa mengejar Nami sampai ke sini. Baginya, itu adalah hari yang melelahkan dan menyebalkan--menyebalkan karena di hari yang sama, pemuda bernama Komatsu Ogami datang ke rumahnya dan membuat Ryouga tidak bisa mengobrol berdua saja dengan Nami. Setelah kejadian itu, Nami masih tinggal di sini. Tentunya Ryouga menyembunyikan identitas gadis itu dari ibu dan pamannya. Dia hanya bilang kalau Nami adalah temannya yang datang dari Osaka dan akan menginap selama beberapa hari untuk tugas kuliahnya di Kyoto.
"Haaah, capeknya." Ryouga kembali menguap untuk yang keempat kalinya pagi ini.
Suaranya yang berisik disadari oleh kakak iparnya yang lewat ke teras sambil mengeringkan rambutnya yang basah.
"Pagi-pagi begini sudah mengeluh saja," ujar Sakura yang langsung menghampirinya.
Ryouga tersenyum ke arah kakak iparnya saat wanita itu berjalan pelan dengan yukata merah mudanya yang ketat.
"Oh, selamat pagi Sakura-neesan. Apa kau tidur nyenyak semalam?" tanya Ryouga sambil mengerling padanya. Pandangannya kemudian beralih pada rambut coklat kakak iparnya yang basah.
"Pagi-pagi begini sudah keramas. Ah, nyamannya keramas di musim semi~"
Sakura hanya terkekeh pelan mendengar perkataan Ryouga. Dia tahu kalau pemuda itu sedang menggodanya sekarang. Perdebatan yang terjadi antara kakak dan kakak iparnya di depan kamarnya beberapa hari yang lalu masih dia ingat dengan jelas. Setelah mereka berdebat, keduanya memang terlihat saling menjauh. Tapi sekitar dua hari setelahnya, mereka kembali akur seperti semula. Mungkin sekarang permasalahan yang terjadi di antara mereka sudah selesai.
"Kau ini! Bicaramu seperti kau tahu sesuatu saja," kata Sakura sambil melipat tangannya.
Ryouga terkekeh. "Yah, apa boleh buat. Memang apa yang harus kukatakan saat melihat kakak iparku terlihat senang setelah berbaikan dengan suaminya?"
Sebenarnya, Ryouga hanya menebak ini. Dia juga tidak tahu apakah Yuuri dan Sakura sudah perbaikan atau belum. Tapi firasatnya mengatakan kalau kakak dan kakak iparnya itu sekarang sudah tidak berseteru.
Sakura langsung menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian tersenyum mematai adik iparnya. "Terima kasih, ya Ryouga. Semakin lama, aku semakin sadar kalau kau memang sangat mendukungku. Aku beruntung memiliki adik ipar sepertimu, walaupun kau sedikit nakal, sih." Sakura gantian mengerling padanya.
Walaupun Ryouga tahu wanita itu sedang bercanda, dia membalas candaan itu dengan menggembungkan pipinya, pura-pura merajuk.
"Ah, Sakura-neesan ini! Kalau memujiku tolong jangan setengah-setengah begitu, dong. Kau selalu bicara baik tentang kakakku, tapi saat memujiku kau kelihatannya tidak sepenuh hati," kata Ryouga sambil melipat tangannya di depan dada.
Kalau suasananya sedang tidak enak seperti kemarin, Sakura pasti sudah membalas ucapan Ryouga dengan tatapan sinis serta sikutan yang cukup menyakitkan. Tapi hari ini Sakura sedang bahagia, jadi dia mengabaikan kenakalan Ryouga.
"Kau tahu tidak, kemarin Yuuri-san memberiku bunga. Itu pertama kalinya, lho." Sakura tiba-tiba menceritakan bagaimana dia dan suaminya mulai berbaikan.
Dia mendengarkan saran Yukina dengan membiarkan Yuuri menceritakan semua hal yang terjadi antara dia dan Grace waktu itu. Sejujurnya Sakura sudah menduga sejak awal kalau Yuuri memang merasa tidak ingin mengingat kejadian yang dia alami hari itu, tapi Sakura terus memojokkannya dengan pertanyaan yang sama. Harusnya dia tahu kalau Yuuri bukan bermaksud bohong karena dia ingin menyukai apa yang Grace lakukan, tapi dia berbohong karena takut Sakura marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Path Of Life
RomanceTakdir menarik keduanya bak kutub magnet, menciptakan benang merah yang sulit mengendur walau mereka ada di jalan yang berbeda. Mungkinkah dua insan yang berdiri di persimpangan akan bergandengan menempuh jalan yang sama. [Adult romance, crime, badm...