ch 41 : bakat tersembunyi sam

82 10 8
                                    

Shinzu dan Ryn menepuk dahi mereka masing masing karena nekat pergi ke Korea tanpa bertanya alamat rumah Selina.

"Kita gunakan villaku dulu, Selina masih belum bisa dihubungi" ucap Ryn, shinzu mengangguk mereka datang pukul 7 dini hari.

"Kapan kau akan menemui chaeyong?" Tanya Ryn, dia pikir lebih cepat maka akan lebih baik.

"Besok, sekarang ayo nikmati pemandangan kota ini. Hitung hitung mengibati perasaan kita" Ryn mengangguk, mereka memilih untuk beristirahat dulu ke villa milik keluarga Ryn.

Selina terbangun dan melihat Sam yang sudah tidak ada di sampingnya. Begitupula Hugo.

"Umm..kemana mereka?" Lirih Selina sambil meregangkan badannya. Dia melihat Bella yang masih tertidur dan tidak berniat untuk membangunkannya.

Selina berjalan menuju dapur dan melihat kedua kaki laki yang kemarin makan bertengkar itu kini saling membantu untuk membuat adonan cupcake.

"Tumben akur" Sam dan Hugo menatap Selina yang masih terlihat mengantuk.

"Tidurlah lagi, biar kami yang selesaikan ini" ucap Hugo lalu mendorong sam agar kembali memotong buah buahan.

"Kalau begitu tolong ya" Sam dan Hugo mengangguk. Selina tersenyum dan kembali ke tempat semula untuk melanjutkan tidurnya.

"Kau masih belum.menentukan pekerjaanmu?" Tanya hugo, Sam menggeleng dan itu membuat Hugo menghela napas kesal.

"Kau akan terus bergantung pada Selina?. Bukan bermaksud buruk tapi seorang kakak pasti ingin adiknya mendapat yang terbaik" Sam tersenyum lalu mengangguk paham.

" Aku tahu, aku akan mencoba melakukan sesuatu hari ini" Hugo mengangguk, dia sebenarnya percaya kepada Sam. tapi dia masih kesal sekali karena dari banyaknya pria Selina malah memilih Sam yang belum dia kenal sama sekali.

"Kalau boleh tahu apa?" Tanya Hugo, Sam menahan senyumnya dia akan menjadikan ini sebuah rahasia.

" Terserahlah, tapi jika kau merasa Selina sudah tidak kau cintai kembalikan padaku"

"Aku berjanji hal itu takkan terjadi" Hugo hanya tersenyum lalu kembali fokus membereskan pekerjannya.

----

setelah melihat Selina bersama Hugo serta Bella berangkat menuju taman. Sam pergi ke tempat yang tidak pernah dia kunjungi selama ini.

"Sam Theodore?" Sam menoleh dan melihat seorang wanita dengan pakaian yang sedikit terbuka.

"Ah..Kim Eun Jong?" Wanita itu mengangguk lalu menyalami Sam.

"Jadi..., Dimana lukisanmu itu?" Sam menunjuk ke arah paling ujung yang ada di pameran itu.

"Tidak..lukisanmu bagus kenapa diletakkan di ujung"

"Lukisan saya bisa dipajang disini pun sudah merupakan sebuah kehormatan" ucap Sam, dia juga tidak menyangka bahwa ada yang tertarik dengan lukisan yang hendak dia buang bahkan membantunya mendaftar di pameran agar banyak yang mengenal.

"Kau sudah memiliki kekasih?" Sam mengangguk. Perempuan itu terlihat sedikit kecewa.

"Oh ini, aku rasa kau akan menyukainya" Sam menatap macaron yang nampak tidak asing.

"Terimakasih banyak" ucap Sam mereka berjalan menuju kursi yang disediakan karena acara pembukaan akan dimulai.

Sam menghela napasnya jika saja saat itu dia membuang lukisan mungkin dia tidak akan bisa membawa Seliba ke kota ini.

The Joker & The Queen [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang