"ya..aku agak terkejut. Tapi aku mengerti kenapa kau bisa melakukan hal itu" balas Selina lalu mengganti channel tvnya.
"Kau tidak takut padaku?" Selina menatap tepat ke mata Sam lalu menggeleng.
"Tidak ada yang perlu aku takuti darimu sekarang"
"Kenapa kau percaya bahwa aku tidak akan melakukan hal yang sama padaku?"
"Entahlah....,apa kau perlu alasannya?" Sam menggeleng, dia menjatuhkan kepalanya ke pundak Selina.
"Kehidupanmu akan sangat berubah sekarang Selina" saat ini mereka masih terbantu dengan uang tabungan Selina namun beberapa tahun ke depan mungkin saja mereka akan sengsara.
"Asalkan denganmu, aku masih bisa menjalaninya" Sam tersenyum lalu menutup matanya.
"Kau adalah wanita bodoh Selina"
"Kenapa bodoh?" Tanya Selina sambil mengelus rambut Sam.
"Meninggalkan kehidupan mewahmu dan mungkin saja kau akan menemukan pria kaya, tampan punya kekuasaan dan hidup bahagia selamanya tapi kau malah memilih aku yang tidak memiliki apapun. Aku bisa saja kabur sambil membawa uangmu Selina dasar bodoh"
"Sam...munafik jika aku bilang uang tidak membuat seseorang bahagia. Tapi Sam..kehidupan itu menyesakkan. Perjodohan, wartawan, kamera,rumor,Aturan dan sebagainya itu membuatku muak" Selina menjauhkan kepala Sam yang masih ada di pundaknya. Lalu menatap mata Sam.
"Aku tahu bahwa hal itu wajar, tapi kehidupanku disana berbeda Sam. Ibuku bahkan tidak menginginkanku. Ayahku menjadikanku sebagai investasi, semuanya palsu sam" Sam masih mendengarkan ucapan Selina yang terdengar sangat serius.
"Sam..jika aku adalah Ryn maka aku mungkin tidak akan memilihmu" ucap Selina lalu bangkit dari sana dan masuk ke kamar.
----
Sam menatap Selina yang kini masih tertidur. Kemarin minjae mengirimkan SMS dan dia sudah diterima di restoran minjae sebagai salah satu asisten koki di sana.
"Aku pergi dulu Selina, kau masih wanita bodoh tapi aku akan pastikan kau tidak akan menyesal karena telah memilihku" lirih Sam lalu mengecup kening Selina sebelum akhirnya keluar dari kamar dan memakai sepatunya.
Sam memastikan tidak ada barang yang tertinggal dan semua jendela tertutup sebelum pergi keluar. Dia meletakkan kunci cadangan rumah di meja makan lalu bergegas keluar untuk menggunakan bus.
"Tuan biar kamu antar saja" ucap seorang pria yang Sam yakini anak buah kakaknya.
"Kembalilah, sudah kubilang aku tidak mau berurusan dengan masa laluku" pria tadi menghela napasnya. Lalu membungkuk ada satu aturan jika ingin bekerja pada keluarga lyman 'satu dan selesai' yang artinya jika salah satu keluarga lyman ditanya maka cukup satu kali bertanya dan satu jawaban.
"Permisi..tuan..., Bisa bantu saya?" Sam masih kurang fasih dalam berbahasa Korea jadi dia gak kebingungan.
"Maaf..aku tidak bisa bahasa Korea" ucap Sam dalam bahasa Inggris. Nenek itu terlihat kebingungan. Sam menatap barang bawaan nenek itu lalu mencoba menarik kesimpulan.
"Ah..anda ingin saya membawakan ini ke sebrang jalan?" Tanya Sam sebisanya. Wanita tua itu tersenyum puas lalu menyerahkan kardus itu kepada Sam.
Sam berjalan perlahan mengikuti nenek itu hingga ke sebrang jalan.
"Terimakasih..ini ada sedikit uang untukmu sebagai terimakasih" Sam awalnya menolak tapi karena nenek itu terus memaksa akhirnya dia terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Joker & The Queen [ End ]
FanfictieThe road that was broken Brought us together A.N inspired by : the Joker and the Queen- Ed Sheeran Cover: dibuat di PicsArt+ibis