chapter 8 : ALUCA

103 16 7
                                    

Selina mengerang dan perlahan membuka matanya dia menatap ke sekeliling dan menyadari bahwa dia berada di kamarnya.

"Selin??" Panggil kakaknya yang berada di ambang pintu.

"Kak....ini jam berapa?" Tanya Selina. Sang kakak langsung berjalan mendekat dan menyentuh  kening Selina lalu membandingkannya dengan kening miliknya.

"Kau tidak panas, tapi kau pingsan hampir setengah hari Selin" Selin melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 20.00.

"Kau membuatku khawatir" lanjut Hugo sambil menarik Selina ke pelukannya.

"Maaf..." Selina memutar otaknya untuk mengingat kembali apa ayang terjadi. Matanya perlahan membesar dan refleks melepaskan pelukan kakaknya.

"Selin??"

"Aku..aku perlu mandi" Selina menarik selimut dan menutupi tubuhnya.

"Hah..baiklah jika ada sesuatu panggil aku, aku ada di balik pintu" Selina mengangguk. Hugo berjalan pelan keluar dari kamar lalu menutup pintunya.

Selina melepas selimut dan perlahan berjalan menuju kamar mandi. Dia menggosok tubuhnya dengan kasar menggunakan sabun hingga beberapa kali dia merasa jijik.

"Hah...itu menjijikan aku benci diriku yang lemah" Selina berucap saat menatap dirinya di kaca. Dia mengacak rambut panjangnya sebentar lalu keluar dari sana dan memakai bajunya.

"Aku tidak akan pernah memakai baju ini lagi" ucap Selina lalu membuang baju yang tadi pagi dia pakai beserta pakaian dalamnya.

"Kali ini, Aku akan melaporkannya pada polisi!" Ucap Selina dia mengambil handphonenya dan menelpon polisi.

Belum sempat teleponnya diangkat, ada pesan masuk di handphonenya.

+1xxxxxx
Ini Sam
Maaf, aku sudah keterlaluan
Jika kau mau melaporkanku silahkan
Tapi kuharap tidak, aku tidak punya apapun. aku menumpang hidup di rumah temanku. harapanku adalah bisa lulus di kampus ini agar masa depanku terjamin jadi aku harap kau mau mempertimbangkan kondisiku juga.
Sekali lagi maafkan aku Selina

Selina menghela napasnya dia merasa ragu setelah membaca pesan dari Sam. Tapi jika memang harapannya lulus bukankah harusnya dia tidak melakukan hal gila seperti membunuh orang atau menyakiti orang apalagi tempatnya di kampus.

"Tidak masuk akal" lirihnya, dia mematikan telepon yang masih belum diangkat itu. Dan memilih untuk membalas chat Ryn. Lagi pula biasanya polisi selalu berkata bahwa mereka perlu melihat bukti. Dan ruangan itu tidak punya cctv.

Ryn🐹
Selin!!!
Kau masih pingsan?!
Kau membuatku khawatir!!
Jawab aku Jika kau sudah sadar!

Aku disini

Ryn🐹
Huwaaaa akhirnya
Kau tidak apa apa?
Kenapa tadi pingsan?

Aku kelelahan

Ryn🐹
Sudah kubilang bukan?!
Jangan lupa makan!!

Iya Ryn

Ryn🐹
Kau tahu mahasiswa bernama Sam?

Selina merinding saat melihat nama orang yang melecehkannya tadi pagi.

Kenapa dia?

Ryn🐹
Kudengar dia anak panti.
Dia tinggal bersama temannya
Dan kudengar tadi pagi dia
Melihat percobaan pembunuhan
Pada temannya. Sangat menyedihkan bukan??. Kuharap dia baik baik saja

The Joker & The Queen [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang