ch 33 : selamat tinggal?

88 16 17
                                    

Sam kalut, dia mengendarai mobilnya tak tentu arah ke arah yang diberitahukan oleh pejalan kaki itu.
Kakinya lemas saat melihat garis polisi yang memenuhi jembatan.

"Dimana korbannya, dia temanku" tanya Sam pada seorang polisi.

Polisi itu menggeleng, mereka masih belum bisa menemukan tubuh gio.

Sam berlari menuju ke bawah jembatan dan bersiap untuk ikut mencari bersama tim SAR.

"Tuan, anda tenang saja kami akan menemukan mayatnya"

"Yang kuinginkan tubuhnya yang masih hidup bukan mayatnya" ucap Sam, tim SAR yang ada disana menggeleng. Kemungkinan gio selamat itu kecil karena ketinggian jembatan. jika selamatpun bisa dipastikan dia akan mengalami cedera kepala yang serius.

"Aku akan ikut menyelam"

"Tidak tuan, jangan anda belum terbiasa dengan sungai ini takutnya anda menjadi korban lagi" ucap tim sar. Sam tidak bisa diam begitu saja dia menatap air yang tenang.

"TUAN!!" Teriak sekumpulan tim SAR sat melihat Sam menyelam begitu saja dengan membawa satu senter tapi tidak menggunakan tabung oksigen

Sam mencoba memfokuskan seluruh indranya saat di dalam air. Dia bisa bertahan dalam air selama 21 menit saja. Dia berharap di waktu itu dia bisa menemukan gio.

Telinganya mendengar suara orang yang memberontak dalam air. Dengan cepat dia berenang ke arah sana dan menyalakan senter.

Matanya membulat saat melihat gio yang memukul mukul kepalanya dan terus berontak. Dengan cepat dia mendekat dan mengangkat tubuh gio ke permukaan.

Gio terus berusaha melepaskan dirinya tapi Sam lebih kuat darinya.

----

Sam menatap tubuh gio yang sedang diperiksa oleh tim medis sebelum akhirnya dipindahkan menuju ambulans.

"Tuan,anda akan ikut naik ambulan atau bagaimana?" Tanya seorang petugas. Sam menghela napasnya lalu masuk ke dalam mobil ambulans. Untuk mobilnya dia yakin akan ada orang suruhan kakaknya yang bertugas di sekitar sini.

"Silakan selimutnya, apakah anda tertarik untuk bergabung dengan kepolisian?" Ucap petugas polisi, Sam menggeleng.

"Baiklah, jika tertarik datang ke kantor polisi aciel pukul 04. Saya akan menunggu" Sam terangin lalu fokus melihat petugas memakaikan tabung oksigen kepada gio.

"Sepertinya tuan gio mengalami cedera di bagian kepala" lirih seorang suster. Pandangan gio semakin kabur dan perlahan menghitam.

"Apa tidak bisa lebih cepat?" Tanya Sam saat mobil berjalan lambat.

"Ada kemacetan di depan" polisi yang ada di ambulans keluar lalu mencoba mentertibkan lalu lintas yang kacau karena perdebatan dua orang pria di tengah jalan.

"Gio...bertahanlah, kau bilang ibu dan adik-adiknu membutuhkanmu bukan?. Kenapa kau malah melakukan ini.." lirih Sam sambil memegang tangan gio yang dingin.

Syukurnya jalanan kembali tertib dan mereka tiba dengan cepat ke ruang gawat darurat dan langsung ditangani oleh dokter yang bertugas.

Sam duduk dan menatap ke ruangan dimana gio diperiksa. Dia menunduk, menyesali kenapa dia tidak berada disamping gio. Padahal Sam tahu gio pasti merasa terguncang karena dipindahkan ke BOJ.

"Sam?" Sam menatap Selina yang berada di hadapannya.

"Kenapa ada disini?, Hugo bilang dia melihatmu jadi aku kesini" Sam tidak menjawab dia masih terus menunduk. Selina menghela napasnya lalu berjalan perlahan dan duduk di samping Sam.

The Joker & The Queen [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang