ch 23 : crybaby

107 14 22
                                    

Selina terbangun dari tidurnya dan tidak melihat Sam yang tertidur di sofa.

"Silau sekali" ucap Selina, dia bergerak menuju jendela untuk menutup tirainya.

"Bukankah hari ini aku harus ke kampus?" Ucap Selina, dia mendekat ke arah Sam dan menggoncang badannya.

"Sam..bangun, kita harus ke kampus" Sam tidak bangun, dia malah membenarkan posisi tidurnya.

Selina menghela napasnya lalu menggoncang kembali tubuh Sam.

"Sam..."

/Tok tok/ Selina menatap ke arah pintu, dia mengambil selimut dan menutupi tubuh Sam dengan selimut itu.

"Nona, ada kabar buruk" selina terkejut, untung saja tubuh Sam sudah tertutupi.

"Ada apa kepala pelayan?" Tanya Selina saat wanita paruh baya itu masuk.

"Ibu anda dikabarkan tidak sadarkan diri" Selina merasa kaget mendengarnya. Dia dengan cepat mendekati kepala pelayan.

"Kenapa? , Mama sakit?"

"Tidak, sepertinya beliau diserang entah oleh siapa. Untung saja peluru yang mereka tembakkan bukan peluru asli melainkan obat bius" Selina merasa tidak percaya, bagaimana mungkin hotel ternama itu bisa ditembus penyusup.

" Saya dengar, pengawas cctv dan penjaga  tewas dan cctv berhenti merekam pukul 11 malam. Polisi masih kesulitan mengidentifikasi siapa pelakunya. Namun rumor buruk mulai menyebar" jelas wanita itu, Selina merasa kakinya lemas. Meskipun ibunya itu tidak menyayanginya. dia tetaplah  ibu bagi Selina.

"Rumor apa?" Wanita itu agak ragu lalu berbisik ke telinga Selina.

"Mereka bilang bisa saja yang menyerang adalah salah satu keluarga lyman" jantung Selina terhenti sejenak. Dia menatap ke arah Sam yang masih tertutupi selimut.

"Lyman?, Ada bukti?" Wanita itu menggeleng.

"Tidak ada, tapi jika benar itu keluarga lyman. Keluarga nona tidak akan selamat begitupula nona"

"KEPALA PELAYAN! ADA TELEPON" kepala pelayan menunduk, lalu kembali keluar kamar untuk menerima telepon.

"Sam...itu ulah keluargamu?" Lirih Selina, dia menutup pintu kamarnya dan mendekati Sam yang masih tertidur.

"Kenapa?, Kenapa keluargamu mencoba mencelakai keluargaku?"

"Apa?" Selina terduduk di lantai saat Sam tiba tiba menjawab.

"Ah..kau mendengarnya?" Sam menggeleng, dia bangkit dari sofa dan mengacak rambutnya.

" Jam berapa ini?" Tanya Sam, Selina menatap ke arah jam dinding diikuti oleh Sam.

"Aku pulang"

"Itu kau?" Sam menghentikan langkahnya dan kembali berbalik menatap Selina.

"Kau yang menembak ibuku"

"Kenapa kau yakin kalau itu aku?" Selina tidak bisa menjawab, Sam menatap Selina tajam.

"Kau menuduhku tanpa bukti yang kuat?, Aku bahkan menunggumu semalaman disini!" Selian menunduk dia merasa bersalah, memang benar tindakannya ini keterlaluan.

"Maaf" sesal Selina, Sam menghela napasnya dan pergi lewat jendela untuk keluar.

----

"Selin...oh tuhan untung saja kau tidak ikut. Aku sudah dengar beritanya aku kaget sekali" Ryn langsung memeluk Selina saat Selina masuk ke ruangannya.

"Kau kenapa ada di ruanganku. Bukankah kau harus ada di ruang 3?" Heran Selina, Ryn berdecak lalu memeluk Selina lebih erat.

"Kau baik baik saja kan, padahal kau tidak perlu ke kampus Selin" ucap minjae yang ikut mendekat ke bangku Selina.

The Joker & The Queen [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang