BAGIAN : 14

42 4 0
                                    

Tak disangka Sanjaya bila Kobra Iblis yang semula menjadi sahabatnya kembali datang menyerang istana Jenggala. Tentu saja pasukan Jenggala tak punya kekuatan untuk melawan pasukan siluman yang dibawa Kobra Iblis.

     Begawan Lobak yang menjadi andalan Sanjaya tak berkutik  terkena serangan tenaga dalam dari pasukan siluman ular kobra. Apalagi Aryo Saloka yang masih terlalu muda untuk menghadapi peperangan antara  manusia dan iblis yang memiliki kekuatan magis.  Aryo memilih bersembunyi di dalam setinggil daripada terkena serangan dari pasukan siluman.

     "Aku sudah omong kalau istana ini sudah milikku. Siapa yang suruh kamu pulang ke Jenggala?" kata Kobra Iblis yang bergegas mendepak Sanjaya dari singgasana.

     Sudah jatuh tertimpa tangga bagi Sanjaya yang berduka karena tidak bisa mendapatkan pusaka itu, sekarang malah diusir Kobra Iblis.

      "Tapi aku kan sudah janji kalau pasukanmu bisa menangkap pendekar purba dan merebut pusaka itu, baru aku akan berikan yang kamu minta."

        "Tidak bisa. Hari ini Jenggala sudah jadi milikku. Kamu dan pasukanmu harus pergi meninggalkan istana kalau masih ingin hidup"

       Sedih sekali rasanya Sanjaya yang sedianya ingin mendapatkan pusaka Golok setan dari Wiro Sabrang dengan meminta bantuan Banaspati dan Kobra Iblis malah gagal dan diusir pergi oleh Kobra Iblis.

     "Ayo bersihkan istana dari manusia-manusia. Kecuali manusia perempuan boleh ditinggal." perintah Kobra Iblis kepada pasukannya.

      Tanpa ampun Taman sari dan keputren diobrak- abrik pasukan Kobra dan para wanita istri dan selir Sanjaya dijadikan selir Kobra.

      Diam-diam putra Sanjaya dan Patih Logender tidak terima hingga harus berani melawan Kobra.

     "Hiiiiyyyaaaaatt!!"

     "Uuhhh..auww..!!"

     Patih Logender yang memiliki ilmu lebih tinggi tentu tidak gentar kalau hanya melawan pasukan siluman milik Kobra.

     "Ayooo maju kalian kalau mau setor nyawamu."

      Kobra Iblis hanya menonton  pertarungan sambil memeluk istri Sanjaya yang nomer 7 masih sangat belia dan cantik.  Anak gadisnya pun telah dibawa pengawal Kobra ke dalam kamar. Jerit tangis wanita- wanita itu tak bisa menghentikan nafsu setan Kobra yang makin ganas.

     "Hiiiiaaaaatttt!!!"

      "Bukk Bukk Auww!!"

    Patih Logender terjatuh dan robek perutnya terkena sabetan pedang dari pengawal Kobra. Sedang Arya Saloka yang hanya bermodal nekat itu lebih dulu tewas setelah terkena sabetan tombak dari siluman berkepala ular kobra itu.

     Sanjaya menangis ketika menyaksikan anaknya harus mati sia- sia ditangan Kobra. Sedang putri dan istrinya dijadikan tawanan untuk melayani nafsu iblis itu.

      "Glegeeerrrr!!!"

    Ledakan dahsyat itu tiba - tiba terdengar sangat keras hingga pilar istana bergetar dan roboh. Kobra Iblis sangat terkejut karena ledakan itu bukan berasal dari serangan anak buahnya. Kobra sangat hafal suara dahsyat itu berasal dari pendekar yang berilmu iblis.

     "Bluuuaaaaarrrr!!!"

    Ledakan yang disertai kilatan cahaya petir itu telah membuat pasukannya gemetar dan terbakar hebat. Pastilah pendekar purba itu yang datang.Batin Kobra Iblis. Ia bergegas berdiri dan melongokkan kepala keluar istana.

    "Astaga!!" gumam Kobra ketika matanya melihat sosok kepala ular raksasa sedang beradu pandang dengan matanya didepan gerbang istana. Siluman naga apa lagi kalau bukan ular naga Antaboga penguasa Laut Selatan.

     "Kobra Iblis!! Keluarlah!!"

     Seekor ular naga sebesar pohon kelapa menggelepar dan menggeliat di halaman istana sambil menyembur api yang sangat panas. Kobra langsung melompat keluar ketika tak seorangpun dari pasukannya tersisa. Ular naga raksasa itu ternyata telah memangsa seluruh iblis padukan Kobra.

     "Benar dugaanku, bocah gila itu datang lagi."

     "Bedebah!! Hiiiyyaaaattt!"

      Pukulan tenaga dalam serta sinar kuning keemasan itu terpancar dari telapak tangan Wiro Sabrang. Kali ini Golok setan ikut bicara menggertak Kobra dengan tebasan yang tak mungkin terhindarkan. Ajian Pelebur Sukma yang dikirimkan Wiro Sabrang menghantam tubuh siluman ular kobra itu.

     "Aaaaaacccgggg.."

     " Bllaamm!!"

     Tubuh siluman ular kobra itu hancur dan kemudian lenyap menjelma gulungan asap hitam yang berbaur dengan hembusan angin  Sudah dua kali ini  Kobra Iblis dikalahkan Wiro Sabrang. Sanjaya yang semula berduka karena kematian putranya, kini merasa lega istana Jenggala telah diselamatkan Wiro Sabrang

     Pada saat yang sama, datang pasukan berkuda dari Singosari bertamu ke istana Jenggala bersama Raden Kertajaya. Tentu saja Sanjaya sangat terkejut karena sejak lama bermusuhan dengan raja Singosari itu.

     "Maafkan aku Raden." kata Sanjaya kepada Kertajaya.

      "Tidak ada yang perlu dimaafkan." jawab Kertajaya sambil tersenyum.

WIRO  PENDEKAR GOLOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang