BAGIAN : 88

6 3 1
                                    

Gagak Putih tak bisa berbesar hati telah melempar ajian Sapujagat ke tubuh para pendekar Brewok yang bukan manusia biasa itu. Karena begitu mereka bangkit dan balas menyerang dengan ilmu gaibnya yang sangat dahsyat, Gagak Putih tumbang hingga tenggelam ke dalam tanah yang terbuka oleh hentakan kaki pendekar Brewok.

      "Hiiiiaaaahhhh!!"

      "Jlegg  jlegg !!"

      Dengan hentakan kaki ke tanah dua kali, bumi alun- alunpun terbelah menganga hingga membenamkan tubuh para prajurit Salaka Negara termasuk Gagak Putih. Saat itulah Wiro Sabrang ikut turun tangan ayunkan Golok Setan ditangan.

      "Hiiiiaaaaahhhh!!"

      "Bluuuaaaaarrrr!!"

     Ayunan golok pusaka itu menebarkan api yang membahana dan meledak- ledak seperti petir yang bersaut- sautan. Saat itulah para pendekar Brewok yakin jika yang mereka hadapi sekarang adalah pendekar yang mereka cari selama ini. Wiro Sabrang. Walau mereka merasakan betapa dahsyatnya kekuatan golok Setan di tangan Wiro Sabrang, akan tetapi mereka sangat puas karena telah melihat langsung siapa itu pendekar Golok Setan Wiro Sabrang. Terlihat dari senyuman mereka saat menari mengerahkan tenaga dalam atau tenaga magisnya melawan Wiro.

      "Hiiiiiaaaaaahhh.."

      "Wuuuuzzzz!!"

      "Heit Heit Heit !!"

     "Huuuhh aaahhh"

     Golok Setan yang memancarkan sinar kuning berbungkus biru itu menyerupai sinar laser hingga terasa sangat panas bila menyentuh kulit manusia,tetapi tak terasa oleh kulit tubuh para pendekar Brewok itu. Bahkan gerakan cepat Wiro Sabrang tak mampu menyentuh mereka yang lebih cepat memukul dengan tongkat magis hingga melemparkan tubuh Wiro Sabrang ke belakang sejauh 100 meter.

      "Ahhhh!!"

      "Bruukk!!"

     Tak seperti biasanya Wiro menghadapi kondisi yang tidak kuat dan seperti apes saja kehilangan kesaktiannya. Wiro Sabrang sudah mengerahkan tenaga dalam dan ajian Bumi Saketi yang mampu mengusir semua kekuatan iblis. Tapi ke tujuh pendekar yang dihadapi lebih gesit dan sakti hingga tak mempan terkena serangan Wiro Sabrang.

      "Ha ha ha..kini saatnya kau jemput ajalmu Wiro.. memang sekte Naga Putih takkan pernah mampu melawan musuhnya. ha ha ha ha.." kata Brewok sesumbar. Wiro Sabrang seperti sedang apes jika tubuhnya tidak lagi kebal dan serangannya yang ditakuti iblis itu lenyap berangsur- angsur. Pendekar Brewok yang telah membunuh keluarga Wiro itu tak mampu dibalas dan dilenyapkan dari atas bumi. Mereka terus menyerang walau Wiro Sabrang sudah jatuh dan nyaris tak berdaya terkapar di tanah.

       "Hiiiiiaaaaaaatttt!!"

       "Buk! Buk Buk buk!

     Mendadak Wiro Sabrang seperti dibangunkan dari mimpi buruknya ketika sosok bayangan mirip dirinya melesat cepat merebut golok Setan di tangannya dan menghajar ke tujuh pendekar Brewok dengan sangat ganas. Tujuh Brewok itu roboh tak berdaya ketika tubuh mereka dikoyak habis oleh pemuda tampan itu.

     Pendekar Brewok benar - benar tak berdaya ketika berhadapan dengan bocah bongsor itu yang bergerak lebih cepat dari angin badai merobohkan dan melenyapkan tenaga mereka. Ketika kekaguman mereka kepada kesaktian Wiro Sabrang mulai menipis, kini mereka malah panik dan ketakutan mendapat serangan yang luar biasa dari bocah bongsor itu.

     "Anom!" teriak Wiro Sabrang ketika melihat anak muda itu seperti putranya.

     "Tenanglah ayah, hamba harus binasakan iblis ini"

      "Hiiiiaaaahhhh!"

      Serangan yang terakhir dari bocah sakti itu telah membuat ke tujuh pendekar Brewok benar - benar tak berkutik terkapar di tanah sambil memohon ampuun.

      "Ampuun ..jangan bunuh kami..tapi kata katakan siapa sebenarnya kisanak ini." tanya Brewok sambil bersimpuh mencium lutut bocah.

      "Akulah Wiro Sabrang yang kalian cari. Aku akan binasakan kalian semua gerombolan sekte Naga Hitam" kata bocah itu sambil akhirnya mengayunkan Golok Setan di tangannya memenggal leher mereka hingga putus. Tentu saja Wiro Sabrang sangat terkejut ketika bocah itu ternyata adalah putranya yang sedang berusia 10 tahun. Terharu bercampur duka karena Wiro mulai rapuh.

     "Maafkan hamba telah lancang menyerang mereka ayah" kata bocah itu sambil merangkul ayahnya yang hampir menangis karena haru.

    "Benarkah Anom adalah reinkarnasi Wiro Sabrang yang sesungguhnya? Jika begitu, Wiro tak lagi memiliki kekuatan atau kesaktian seperti dulu lagi karena telah berpindah ke tubuh putranya. Gumam Wiro Sabrang dalam hati.

     

WIRO  PENDEKAR GOLOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang