BAGIAN : 53

13 1 0
                                    

WIRO SABRANG akhirnya datang setelah dipanggil oleh Begawan Sentanu. Kedatangan yang sangat tepat saat pendekar dewa mabok sedang terdesak oleh serangan dari pendekar Naga Hitam yang memiliki aji boloserewu hingga mampu menjelma menjadi kembar seribu. Pendekar Naga Hitam yang berilmu sekelas Kaisar Tay Wong tak mungkin terkalahkan oleh pendekar bumi yang  ilmunya hanya mengandalkan otot.

Wiro Sabrang menatap mata tajam sang pendekar yang tampak geram melihat ada orang yang berani menantangnya bahkan memandangnya remeh. Kepalan tangannya yang menggenggam cairan bara sesekali dilempar ke langit pertanda iaampu merobek luasnya langit dengan kesaktiannya.

     "Glegerrrrrrrrkkk'

     "Bluaaaaarrrrrrr!!"

     Memang benar apa yang disangka Wiro Sabrang jika yang dihadapi bukan sembarang pendekar melaonkan monster langit hitam yang sangat berbahaya bagi kehidupan diatas bumi.

     Gumpalan bara yang terlepas dari tangan meledak di langit yang terang benderang itu dan membuatnya terluka memganga hitam menyemburkan api merah yang terjun ke atas bumi. Hujan lava panas itu telah membakar bukan cuma hutan , akan tetapi juga seluruh benda diatas bumi.

      "Heaaaaaaaaahhhh!!"

     Wiro Sabrang membalas dengan semburan badai es dari ajian Bumi Saketi  yang melebur.beku semua lava panas yang tercurah ke bumi sehingga menimbulkan asap putih tebal yang membahana. Badai dahsyat itu sangat berbahaya karena mampu membekukan seluas samodra hingga pendekar Naga Hitam menjadi kaku seperti patung. Kemudian monster berujud manusia berkepala naga itu telah bertransformasi menjadi ular naga yang maha besar melingkari bukit yang menjulang ke langit dengan kepala menghadap Wiro Sabrang.

       "Ha ha ha ha..kau pikir aku ini mainan? Salah besar Wiro Sabrang. Aku adalah pendekar abadi yang tidak mungkin bisa kau bunuh." kata ular naga itu sambil mengibas- kibaskan ekornya di atas langit hingga menggugurkan Bontang dan melukai matahari.

       Badai sakju masih berhamburan di atas bumi dengan hembusan angin yang sangat dahsyat sehingga melindungi bumi dari serangan monster gila itu.

      "Heeeeaaaaahhhh"

      "Bluuuuaaaaarrrr!!"

     Ketika ular naga Hitam itu mulai menggeliat di langit sambil menyemburkan api neraka ke tubuh Wiro Sabrang, Golok Setan yang berada di tangan Wiro Sabrang berubah ujud menjadi seekor naga raksasa berwarna sisik kuning keemasan memancarkan petir  yang menggelegar bersautan di langit dan mengalirkan tenaga listrik yang sangat dahsyat. Dua ekor naga raksasa saling bertarung di langit.

      "Antaboga" gumam Pendekar Naga Hitam dalam hati ketika tubuhnya dililit ekor naga emas yang lebih besar dari gunung api. Naga Hitam tak lagi busungkan dada ketika tubuhnya yang besar hitam itu tak tampak dan lenyap dalam lilitan tubuh  naga emas jelmaan golok setan. Naga Antaboga penguasa lautan Selatan memang sudah dikenal dalam dunia persilatan. Antaboga yang mengangkat Wiro Sabrang sebagai muridnya jelas tidak rela bila harus dikalahkan oleh Naga Hitam yang adalah iblis neraka perusak kehidupan suci.

     "Aaaaaaaaaccccchhh"

     Jeritan sangat menyayat Naga Hitam yang terlilit oleh tubuh ular naga Emas Antaboga mengakhiri pertarungan dahsyat itu. Naga Hitam lenyap berubah menjelma menjadi kristal hujan yang jatuh ke permukaan bumi seperti embun.

      Namun begitu Wiro masih siaga ketika melirik ke belakang posisinya, tak terlihat pasukan dari tanah Pasundan yang tadinya berdiri dan berpencar menonton pertarungan yang sangat mendebarkan itu.  Sukurlah jika rakyatnya bisa selamat dari kiamat yang diciptakan oleh monster Naga Hitam. Kini di depan mata sudah tampak ratusan pelaut dari Pantura yang bersenjata pedang serta tameng seperti tentara dari Yunani. Apakah mungkin sultan Pantura telah bergabung dalam pasukan Troya yang terkenal itu? Atau sebaliknya,? Tanys Wiro Sabrang dalam hati.

      "Serbuuuuuuu!!"

     Tak disangka Wiro Sabrang jika pasukan yang demikian banyak itu tiba - tiba bergerak cepat menyerbu Wiro Sabrang yang masih menggenggam golok setan.

        "Wuuuuuuzzzzzz!!!"

       "Pasukan dedemit zombie" gumam Wiro Sabrang yang tidak lepaskan golok setan ditangan karena tahu jika yang dihadapinya bukan padukan biasa yang melawan dengan kontak fisik, melainkan kepekaan jiwa.  Dan Sinar terang yang terpancar dari golok setan telah melelehkan ribuan tentara di hadapannya hingga menjadi bubur tanah yang mengalir dan habis meresap ke dalam bumi.

     "Hidup Raden Wirooo Sabrang.. hidup Raden Wiro Sabrang !!"

      Sorak Sorai rajurit dan warga seluruh tanah Pasundan menggema menembus langit tingkat 5  dan seluruh penghuni hutan diatas bumi melihat kemenangan Wiro Sabrang yang berarti.

      Wiro Sabrang menoleh ke sekelilingnya dan melihat begawan Sentanu serta Zui Shen yang telah melindungi rakyatnya sebelum kedatangan Wiro Sabrang.

     "Kami sangat bangga Raden." kata Zui Shen si dewa mabuk yang mengakui kehebatan Wiro Sabrang dalam bertarung mekawan kekuatan iblis.

      "Aku juga bangga ada engkau Zui Shen, Jiu Tong, yang sudah menciptakan kekuatan baru untuk masadepan tanah Pasundan.

WIRO  PENDEKAR GOLOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang