BAGIAN : 59

9 1 0
                                    

Gusti Salokantara yang bertahta di Pejajaran sangat bahagia punya menantu seorang raja di raja yang sangat sakti dan berwibawa. Apalagi para raja di tatar Pasundan sudah bergabung menjadi satu ke dalam kerajaan Salaka Negara yang pasti membanggakan Raden Salokantara sebagai sultan di istana Pejajaran.Tapi ia masih galau jika datang ancaman dari kesultanan Pantai Utara yang menyewa banyak pendekar iblis dan suka menguasai wilayah Pasundan termasuk Pejajaran. Putri Domas terpaksa dinikahkan dengan Wiro Sabrang karena selalu dikejar oleh para sultan yang tidak menghormati tradisi Pasundan. Seperti sultan Pakuaji yang diam diam menaruh dendam dan ingin memburu putrinya yang telah dijodohkan dengan Wiro Sabrang. Karena itulah Saloka mengutus caraka ke istana Wiro Sabrang memberi tahu jika Saloka sedang galau mendapat ancaman dari Sultan Pakuaji.

"Baiklah, surat sudah aku terima, katakan kepada ayahanda Gusti Saloka untuk bersabar. Aku pasti mengirim pengawal untuk menjaga istana Pajajaran."

"Ampuun Gusti, hamba mohon pamit untuk kembali ke Gunung Salak"

****

Jika sebuah kapal besar yang singgah di pantai Cilegon adalah kapal dari daratan benua Utara, siapa lagi kalau bukan Kaisar Qing dan pasukannya yang berniat melamar Putri Domas dari Pajajaran. Kaisar Qing turun dari kapal beserta pasukan berkuda yang jumlahnya bisa seratus prajurit dengan pakaian kerajaan besar. Tak ada orang pelabuhan yang berani menghalangi langkah pasukan itu. Sepanjang pantai Batavia hingga ujung kulon adalah area pelaut yang dikuasai para pedagang besar dan perompak. Tapi mereka sangat menghormati pasukan kaisar Qing yang sudah legenda rajanya samodra Utara.

"Lewat pesisir saja Gusti yang tanahnya landai" kata seorang pengawal.

Kuda- kuda yang gagah perkasa melaju bersama para pasukan prajurit kaisar Qing sangat dihormati sepanjang pantai barat tanah Jawa ini. Sehingga banyak prajurit dari Sultan pesisir yang mengiringi mereka menunjukkan jalan ke istana Pejajaran. Pastinya Gusti Saloka akan menyambut dengan sangat hormat dan bangga jika putrinya yang sangat terkenal cantik jelita itu dilamar oleh Kaisar Qing si raja penguasa lautan Utara yang sangat terkenal dan kaya raya. Kaisar Qing datang bersama dua putranya yang juga sebagai kaisar di benua Utara. Yaitu Kaisar Yuan dan Kaisar Chow yang masih sangat muda. Putri Domas sangat dikenal di benua Utara karena panglima Kwik pernah berkunjung ke tanah Jawa sepuluh tahun silam dan bertemu dengan gadis kecil Putri Domas yang selalu dibawa ayahnya.

Perjalanan jauh itu akhirnya sampai juga ke wilayah gunung Salak yang sangat sejuk dan diselimuti hijaunya pepohonan. Beteng sepanjang 1000 meter itu sudah tampak oleh kaisar dari dataran tinggi Banten.

"Kerinduanku sudah meluap hingga ubun- ubun paman Feng." kata Kaisar yang sejak diberi foto putri Domas selalu diletakkan dibawah bantal.

Namun apa yang terjadi jika sampai di depan pintu gerbang Beteng Pajajaran sudah disambut pasukan panah dari atas tembok Beteng. Tentu saja para pasukan berkuda itu tidak kurang akal melompat dan menyerang pasukan panah dengan jurus - jurus kungfu yang sangat dahsyat.

Raden Salokantara memang sudah.siaga dengan para dukun serta pendekar tanah Pasundan sebelum kedatangan Wiro Sabrang. Ternyata dugaan Saloka benar adanya. Pasukan kaisar Qing datang bersama pasukan bela diri yang sangat banyak dan sudah membawa mas kawin berupa emas batangan lebih 500 kg.

Kaisar Qing yang hanya duduk di dalam kereta mendaulat pasukannya untuk masuk Beteng dengan mendobrak pintu yang terbuat dari kayu jati setebal setengah meter.

"Serbuuuu!!!"

"Brakkk!!"

Pintu gerbang Beteng Pejajaran terbuka dan pasukan berkuda dari kaisar Qing masuk dengan paksa. Hal yang tidak diinginkan kaisar Qing, karena mereka sudah berjanji lewat urusan dari benua Utara setahun silam.

Pertempuran tak bisa dihindari ketika pasukan dari Pejajaran yang bergabung dengan para dukun santet serta pendekar bumi yang menguasai ilmu hitam siap melawan serangan. Ternyata pasukan dari Pejajaran tak sebanding dengan kekuatan dari kaisar Qing yang rata- rata berilmu bela diri sangat tinggi.

"Hiiiiaaaaatttt!!"

"Aaaaaacccchhh!!"

"Salokaa..dimana putri Domas Salokaa.?"

Saloka yang awalnya hanya ingin menghadapi serangan dari sultan Pakuaji, ternyata yang datang adalah pasukan lebih besar. Kaisar Qing.

Seluruh pasukan Pajajaran kocar- kacir tak mampu menghadapi serangan dari pasukan Kaisar Qing yang semuanya pendekar sakti. Dalam sekejab Pejajaran jatuh ke tangan Kaisar Qing.

"Dimana putrimu Domas hah?Bukannya kita sudah sepakat?"

WIRO  PENDEKAR GOLOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang