Tanpa pikir panjang, Farel segera mengecek profil wanita tersebut. Akan tetapi, Farel masih tak bisa melihat isi dari profil wanita tersebut dikarenakan akunnya private. Ia segera mengirim balasan.
"Acc kak," tulis Farel dalam pesan singkat tersebut.
"Udah," balas Wanita tersebut.
Farel sedikit bingung untuk mencari pembahasan. Akhirnya ia membahas saat pertama kali ia bertemu dengan wanita itu di coffeshop sewaktu ia lagi nongkrong bersama kedua sepupunya.
"Makasih kak. Pernah liat kk waktu itu di Foursides," balas Farel kemudian
"Masa sii"
"Iyaa serius, kalo nggak salah kk bertiga atau berempat lupa. Hari kamis waktu minggu-minggu Idul Fitri," balas Farel meyakinkan
"Ohh iyadeh," balas wanita tersebut dengan singkat.
"Anjir, cuek banget," ujar Farel dalam hati. Ia bingung harus mencari pembahasan apalagi. Karena ia tak memiliki pembahasan, ia memilih untuk tidur terlebih dahulu, lalu memikirkan apa yang harus ia bahas untuk selanjutnya.
***
Farel dibangunkan oleh ibunya pada pukul 05.00 untuk melaksanakan Sholat Subuh. Setelah Sholat Subuh, Farel menghisap sebatang rokok sebelum makan pagi. Ia kembali memikirkan harus membahas apa lagi agar ia bisa menjadi kenal dengan wanita tersebut. Farel pun tak bisa mencari pembahasan apapun. Ia ingin langsung saja mengajak wanita tersebut untuk jalan berdua. Akan tetapi, ia tak memiliki keberanian untuk itu.
***
Waktu pun berganti dari pagi hingga siang. Masih saja Farel belum menemukan pembahasan selanjutnya. Akhirnya, dengan membuang rasa takutnya, ia pun nekat untuk mengajak wanita tersebut jalan berdua. Farel segera mengirim pesan singkat kepada wanita itu.
"Kapan-kapan bisa lahh ngopi bareng kak," ujar Farel. Begitu terkejutnya Farel ketika tak berapa lama kemudian ada balasan dari wanita tersebut. Jawaban yang tak disangka-sangka oleh Farel yang selama ini dirinya gagal dalam mencoba cara ini.
"Boleh," jawabnya singkat.
Pada akhirnya, Farel tak langsung mengajak wanita itu untuk pergi bersamanya dihari itu karena ia ada kegiatan, apalagi kalau bukan latihan untuk mengasah kemampuannya dalam memainkan game yang begitu ia sukai. Ia begitu berambisi bisa menghasilkan uang dari game yang sudah cukup lama ia tekuni tersebut, namun Farel menyadari kemampuannya yang hanya sedikit meningkat. Terlebih lagi ketiga teman satu tim nya sudah tak ada lagi yang bermain, hanya tinggal ia seorang.
***
Tibalah saatnya ia mengajak wanita tersebut untuk pergi bersamanya. 2 hari setelah balasan singkat dari wanita tersebut pada pukul 23.00, Farel kembali mengirimkan pesan singkat kepada wanita itu.
"Besok ngopi bareng yok kak? Bisa?" tanya Farel.
"Bisa," jawab wanita tersebut singkat.
"Boleh minta WA nya kak?" tanya Farel kemudian. Inilah bagian yang kurang disukai oleh Farel, ia pernah gagal meminta nomor Whatsapp dari wanita yang ia ajak untuk berkenalan melalui instagram. Mungkin karena dirinya kurang bisa mencari topik pembahasan. Tapi Farel merasa biasa saja, karena memang seperti itulah sifatnya. Ia tak bisa banyak basa-basi. Dalam waktu yang sangat singkat, wanita tersebut memberikan nomor Whatsapp nya. Tak lupa Farel mengucapkan terimakasih kepada wanita tersebut.
***
Keesokan harinya, Farel segera menghubungi wanita tersebut melalui whatsapp untuk menentukan tujuan mereka besok. Setelah mendapatkan tujuan, Farel segera mengirimkan pesan singkat.
"Shareloc kak, biar nanti aku jemput," tulis Farel.
"Iyaa, nanti di shareloc," balas wanita tersebut.
"Okee, abis Maghrib aku jemput kak"
Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Waktu bagi mereka berdua untuk saling berkenalan secara langsung. Setelah Maghrib, Farel segera meminta lokasi rumah wanita tersebut. Begitu terkirim, Farel langsung memacu mobilnya ke lokasi tujuan.
***
Tak butuh waktu lama bagi Farel, sekitar kurang lebih 20 menit, ia telah sampai di titik lokasi yang diberikan oleh wanita tersebut. Tak berapa lama, ada seorang wanita yang membuka pintu mobilnya. Ia pun tersenyum ke arah wanita tersebut, dan wanita itu pun juga tersenyum ke arah Farel. Wanita tersebut masih wanita yang persis sama saat Farel temui beberapa waktu lalu ketika ia lagi nongkrong bersama kedua sepupunya. Masih dengan rambutnya yang pendek sebatas leher, mengenakan kaos croptop serta celana jeans berwarna hitam. Yang membedakan hanyalah, tak ada lagi rokok elektrik beserta kalungnya yang menggantung dileher wanita tersebut. Farel pun mulai membuka pembicaraan.
"Waktu aku liat kakak pertama kali di foursides itu, aku kira kakak polwan," ujar Farel.
"Hahh? Hahahaa, memang banyak yang ngira aku polwan. Sebenernya nggak kok," jawab wanita tersebut.
"Pernah tes polwan? Atau emang suka rambut pendek?" tanya Farel kemudian.
"Iyaa, aku memang suka rambut pendek. Cita-cita aku dari SD emang polwan sihh. Tapi waktu SMA gak mau lagi"
"Ohh gitu. Ehh iya kak. Aku bukan orang sini, jadi kemana-mana aku pake google maps. Makanya tadi waktu ngajak pergi, kalau bisa langsung tentuin tempatnya," ujar Farel kemudian.
"Ohh, kamu bukan orang sini? Emang aslinya orang mana?" tanya Wanita tersebut.
"Orang tua aku tinggal di Lampung, tapi aku disini di tempat nenek. Nenek dari mama aku orang sini"
"Ohh gitu"
"Kegiatan kakak sekarang apa? Kuliah?" tanya Farel kemudian.
"Nggak sihh," jawabnya.
"Kerja?" lanjut Farel.
"Nggak juga"
"Terus, sekarang lagi sibuk apa?" tanya Farel yang penasaran.
"Ya gini-gini aja"
"Tapi waktu lulus SMA tuhh aku pernah daftar kuliah kok. Ikut... apasih namanya? Yang tes gitu lohh" lanjut perempuan tersebut.
"Ohh, SBM bukan?" tanya Farel.
"Nahh, iya itu"
"Waktu tes itu, nyoba ambil jurusan apa kak?" tanya Farel lagi.
"Tata rias dan kecantikan"
"Ngambil dimana tuhh? Andalas?"
"Di Andalas gak ada, aku ngambil di UNP," jawab wanita tersebut.
"Ohh, D3 ya berarti kak?"
"Bukan. D3 gak ada jurusan itu. Itu aku ambil D4. Tapi ya gagal," jawab wanita tersebut dengan sedikit tersenyum.
"Hmm, terus gak ada niat mau coba lagi kak?" lanjut Farel bertanya.
Wanita tersebut hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap ke arah Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambisi (The Wrong Part Of Town)
Teen Fiction"Kamu gak masalah ya ngeliat cewek ngerokok?" tanya Ara kepada Farel. *** "Rell, aku lagi buntu banget. Udah 3 hari ni aku dikos temen aku karna lagi ribut sama mama" *** "Aku boleh make uang kamu lagi gak?..." *** "Mungkin ada yang mau dibilang nya...