Eps.8 - Karaokean Barbar

504 117 105
                                    

Karaoke merupakan salah satu hiburan yang cukup diminati banyak orang dari berbagai kalangan usia. Tak terkecuali aku dan Arraja. Meski kami bukan penyanyi yang memiliki suara merdu, setidaknya kami juga suka menikmati nada-nada indah dari sebuah lagu.

Arraja memberhentikan motornya di area parkir tempat karaoke bernama BFF Fun. Tempat karaoke yang cukup terkenal di berbagai kalangan orang ini memanjakan pengunjungnya dengan beragam fasilitas lengkap. Salah satunya seperti metode layar sentuh untuk memilih lagu serta toilet di dalam ruang karaoke. BFF Fun sendiri buka pada pukul 20.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB. Harga sewa per jamnya bervariasi, paling murah sebesar 70 ribu hingga termahal bisa mencapai ratusan ribu.

Di tempat karaoke ini terdapat 5 tipe ruangan yang aku tahu, di antaranya tipe Small, Medium, Large, VIP, dan VVIP. Ruangan tersebut bisa mencakup untuk 6 sampai 30 orang. Tidak hanya itu, BFF Fun juga menawarkan paket makanan dan minuman yang bisa dipesan secara langsung maupun bisa melalui sistem reservasi online.

Arraja menyewa untuk satu jam saja. Bagi kami, 3600 detik menyanyikan lagu favorit non stop rasanya sangat cukup untuk mengembalikan energi yang seharian terkuras.

"Makasih, Mas." Arraja tersenyum sopan setelah membayar tunai kepada salah seorang petugas karaoke.

Aku mengikuti langkah Arraja menuju ke ruang karaoke bertipe medium. Jujur saja, ini baru kedua kalinya aku memasuki tempat karaoke, dulu sebelumnya pernah bersama Papa, Ravenza serta beberapa kerabat dan saudara dari Purwokerto yang sedang berlibur di sini.

Musik sudah mulai terdengar, Arraja menyerahkan satu mik ke arahku. Lagu pertama kami akan mendendangkan sebuah lagu koplo romantis yang sedang ngehits akhir-akhir ini. Triple O em ji, aku tidak menyangka kalau Arraja akan memilih lagu genre ini di putaran pertama.

Lagu kedua, aku yang memutuskan untuk memilih lagu. Tentunya lagu Rich Brian yang selalu menjadi andalanku. Arraja merasa tak hafal, hanya duduk di sofa sembari menontonku yang heboh berkaraoke dengan lirik bahasa Inggris yang sangat berantakan.

Di tengah aksi Arraja yang menertawakanku, sebuah ketukan dari pintu ruangan terdengar.

"Permisi, Kak, ini pesanan makanan dan minumannya." Seorang karyawan BFF Fun membawakan makanan dan minuman yang tadi diorder Arraja.

Mendengar kata makanan, telingaku segera membesar dan perutku seketika kriuk-kriuk. Maklum, siang hari di sekolah, aku hanya makan sedikit, sementara di rumah aku belum menyentuh makanan sama sekali. Selain suka membuat darting, ternyata Arraja juga suka membuat kejutan tak terduga.

Aku menghentikan aksiku, menoleh ke arah makanan yang dibawakan sang karyawan yang memakai seragam berwarna serba hitam. Ulalaa, air liurku nyaris menetes saat mendapati hidangan makanan berupa ayam nangking dengan siraman saus asam manis yang segera menggoda selera. Lalu terdapat dua botol air mineral super dingin, satu toples camilan crispy dan dua jus berwarna hijau segar yang menggoda tenggorokan.

Terlalu excited, aku baru menyadari sang karyawan yang sedang berjongkok di depan meja, sedang menatapku. Aku dan dia sama-sama terkejut begitu mata kami saling tertumbuk. Jelas, merasa mengenali satu sama lain.

"Radhif?" kataku akhirnya setelah beberapa saat.

Radhif terbengong, mungkin tak menyangka juga akan bertemu denganku di sini.

"Eh... em..." Radhif tersenyum kikuk.

"Radhif? Lo... lo kerja di sini atau...?"

Cowok berambut ginger itu mengangguk singkat. "Yah, ketahuan teman sekelas deh."

"Lo nggak perlu malu, Dhif, gue rasa lo ngelakuin ini karena suatu keharusan. Gue justru salut sama-"

"Emangnya kenapa kalau ketahuan ya? Betewe, lo yang anak baru itu, kan?" tanya Arraja seraya membantu meletakkan makanan di meja, memotong ucapanku yang hendak memuji Radhif.

Crazy Couple [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang