Chapter 9

220 10 0
                                    

satu jam sebelumnya

"Ada lagi yang harus saya tanda tangani?" tanya Mr. Yoshi

"Tidak ada tuan" ucap seorang wanita membereskan berkas dan membungkuk memberi hormat untuk pamit.

"Aish, hari ini sangat melelahkan" ucap Mr. Yoshi bersandar pada kursi putarnya.

Saat sedang bersantai, terdengar suara ketukan di pintu ruangannya.

"Masuk" ucap Mr. Yoshi santai.

"Permisi tuan, ada yang ingin bertemu denganmu" ucap seorang wanita muda.

"Apa aku memiliki janji bertemu dengan seseorang?" tanya Mr. Yoshi bingung.

wanita itu menggeleng yang membuat Mr. Yoshi mengerutkan keningnya.

"Biarkan dia masuk" ucap Mr. Yoshi menegakkan tubuhnya.

wanita muda itu mengangguk dan segera menutup pintu untuk memanggil orang tersebut.

selang satu menit kemudian, suara ketukan di pintu kembali terdengar.

"Masuk" ucap Mr. Yoshi menatap ke arah pintu.

Seorang pria berjas hitam dan berpakaian rapih masuk ke ruangan Mr. Yoshi. Dia melihat ke arah pintu yang sedikit terbuka dan melihat dua orang lainnya sedang berjaga di pintu masuk.

Siapa orang-orang ini?

"Anda Mr. Yoshi?" tanya seorang pria berjas hitam tersebut.

Mr. Yoshi mengangguk dan menelan ludahnya gugup.

"Saya tidak ingin membuang banyak waktu Mr. Yoshi, apa anda mengenal orang-orang ini?" tanyanya menunjukan sebuah foto padanya.

"Aku tidak mengenal orang-orang di foto ini" ucap Mr. Yoshi masih menatap foto tersebut.

pria itu mengambil paksa foto tersebut dan memasukannya kembali ke dalam kantung jas nya.

"Baiklah kalau begitu, itu saja yang ingin saya tanyakan Mr. Yoshi. Maaf menganggu waktu kerja anda. Terima kasih" ucap pria itu lalu pergi.

Mr. Yoshi hanya menatap pintu yang tertutup dengan wajah bingung.

Menyambar telepon di meja kerjanya, Mr. Yoshi segera menelpon seseorang.

"Selamat siang somi-shi, tolong panggilkan Mahasiswa bernama seulgi, jisoo dan lisa. segera!" ucap Mr. Yoshi.

----------------

Seulgi Pov

Kami berjalan menyusuri lorong untuk mencari ruangan Mr. Yoshi. Somi tidak mengantar kami karena dia memiliki urusan lain katanya.

"Apa yang akan dikatakan Mr. Yoshi pada kita" tanya lisa yang berjalan dibelakang.

"Aku tidak tahu" jawabku mengangkat bahu.

Saat kami sampai diruangan Mr. Yoshi, kami hanya berdiri menatap ruangan itu.

"Ayo kita masuk" ujarku pada jisoo dan lisa.

lisa mengangguk dan akan masuk bersamaku tetapi jisoo menahan tangan kami.

Aku berbalik dan melihat wajah bingung jisoo.

"Ada apa?" tanyaku pada jisoo.

"Apa kau tidak ingin masuk unnie?" tanya lisa sama bingungnya.

jisoo menggelengkan kepalanya dan menghela napas "Aku tidak tahu, aku hanya sedikit-merasa aneh" ucap jisoo ragu.

"Maksudmu?" tanyaku bingung.

"Aku hanya merasa-kita baru disini, dan petinggi kampus sudah memanggil kita?" tanya jisoo.

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang