Chapter 23

140 8 0
                                    

Lisa Pov

Kami akan pergi tadi, tapi aku melihatnya disana. Dia yang memiliki wajah paling cantik tengah berjalan bersama beberapa mahasiswa disana. Aku tahu dia pasti sibuk saat ini, karena dia ketua panitia pelaksana acara ini. Dia sangat cantik pagi ini, rambutnya yang panjang dan sedikit bergelombang di biarkan terikat dan setengahnya tergerai. Dia mengenakan Tweed cardigan Top Sweater dan dipadukan dengan miniskirt berwarna hitam dan juga sepatu putih dengan kaus kaki yang senada dengannya.

Satu hal yang aku pikirkan saat ini.

DIA SANGAT CANTIK

"Hai" Aku menyapanya saat sudah dekat.

Dia berbalik dan melihatku. Seketika aku tersenyum saat dia menatap mataku.

"Oh, Hai" Dia menjawabnya.

"Lanjutkan saja! Aku akan menyusul nanti" Kata jennie pada tim panitianya.

Dia berjalan lebih dekat ke arahku dan aku melakukan hal yang sama.

"Kamu sudah datang? Sepagi ini? Acaranya belum di mulai" Dia berkata sambil tersenyum menatapku.

"Aku ingin menemuimu lebih dulu, sebelum kamu sibuk" Aku terkekeh saat mengatakan itu.

Dia juga melakukan hal yang sama.

"Yaa.. Ini akan menjadi hari yang sangat sibuk untukku" Dia berkata tidak menghilangkan senyumannya.

Aku memperhatikannya lebih dekat, dan ya Tuhan aku bersumpah dia sangat cantik.

"Ada apa? Mengapa kamu menatapku seperti itu?" Dia tertawa saat menyadari wajah bodohku saat menatapnya.

"Tidak apa-apa.. Kamu sangat cantik, jadi aku merasa senang." Aku menjawabnya.

Dia mengerutkan keningnya.

"Senang? Kenapa?" Dia bertanya dengan ekspresi wajah yang lucu.

"Yaa, aku senang. Aku merasa senang saat menatapmu" Aku menjawab yang membuatnya tersipu malu.

"Yah~~ itu terlalu klise" Dia memukul lenganku dengan lembut.

Aku tertawa saat melihatnya tersipu malu.

"Apakah kamu..?" Aku menggodanya.

"Diam!" Dia mencoba membungkam mulutku menggunakan tangannya dan aku segera menghindarinya.

Dia terus berusaha membungkam mulutku dengan tangannya yang membuatku tertawa keras. Beberapa orang mulai memperhatikan kami yang membuat jennie berhenti dan sedikit menjauh. Aku merapikan bajuku dengan canggung lalu menatapnya.

"Jangan menggodaku~~" Dia berkata dengan lucu dan sedikit berbisik.

Aku tertawa saat mendengarnya mengatakan itu yang membuat jennie semakin cemberut.

"Berhenti tertawa~~" Dia semakin cemberut dan menarik ujung bajuku untuk menyuruhku berhenti tertawa.

Aku perlahan berhenti tertawa tetapi masih terkekeh geli.

"Baiklah, aku sudah berhenti." Aku berkata dan sesekali terkekeh saat melihatnya masih cemberut dengan bibir yang semakin maju ke depan.

Dia sangat lucu.

"Ini untukmu" Aku memberikan bunga daisy yang sengaja aku beli tadi.

"Bunga ini lagi?" Dia bertanya sambil menatapku. Lalu dia menerimanya dengan senang. "Terima kasih" Katanya.

"Bunga ini sangat cantik, sama seperti kamu" Aku dengan berani mengatakannya.

Dia kembali tersipu malu dan aku melihat pipinya memerah.

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang