Chapter 17

159 9 0
                                    

Seulgi Pov

"Lihatlah dia!" kata wendy padaku saat melihat tingkah aneh jisoo.

aku juga memperhatikannya sejak tadi, dia terlihat sangat bahagia dan senyum bodohnya itu tidak pernah lepas dari wajahnya.

"Yah! hentikan itu. Kau tidak berhenti tersenyum sejak tadi, apa kau tidak lelah?" kata wendy memukul kepala jisoo.

jisoo mengusap kepalanya sambil mengerucutkan bibirnya, dan kembali cerah saat dia mengingat sesuatu.

"Bawa dia kerumah sakit seulgi! Otaknya sudah berpindah" kata wendy merasa ngeri.

jisoo memelototinya lalu memutar mata ke arahnya.

"Kau hanya iri wendy" kata jisoo berjalan  meninggalkan kami.

"apa kau merasakan bahwa hari ini akan hujan, seulgi?" kata wendy berbicara secara acak.

aku bingung dan menatap langit, hari ini sangat cerah. Sepertinya tidak akan hujan. apa yang wendy bicarakan?

Aku menatap wendy dengan bingung dan dia menunjuk ke arah lisa dengan mulutnya. aku dengan cepat mengerti dan menganggukkan kepalaku.

"Aku tidak ingin basah kuyup hari ini, jadi aku memutuskan untuk dekat dengan jisoo si manusia paling cerah hari ini" kata wendy meninggalkan aku dengan lisa di lorong dan menyusul jisoo di depan.

aku berjalan dengan canggung di samping lisa. suasana hati lisa sudah buruk sejak dia bangun tidur. aku tidak tahu kenapa. Dia tidak berbicara dengan kami dan hanya diam sejak tadi. Dia tidak menceritakan tentang kencannya dengan jennie seperti jisoo yang tidak henti-hentinya berbicara dengan kami tentang bona. sepertinya kencannya tidak berjalan dengan lancar.

"emm..Kau baik-baik saja, lisa?" aku bertanya padanya dengan kegugupan.

Dia hanya tersenyum ke arahku lalu menganggukkan kepalanya dan kembali berjalan.

"Jika kau membutuhkan teman untuk bercerita, katakan saja! oke?" aku menepuk bahunya dan merangkulnya sambil berjalan.

Dia hanya diam dan aku mengerti itu, aku tidak akan memaksanya untuk bercerita.

Hari itu kami hanya masuk kelas dan belajar seperti biasanya. melakukan beberapa kegiatan di kampus untuk mengusir kebosanan kami yang hanya belajar, belajar dan belajar. Hanbin dan kelompoknya sejauh ini tidak pernah terlihat mengganggu kami lagi, yang aku tidak tahu kenapa. aku bersyukur karena itu, tetapi agak cukup waspada jika tiba-tiba dia merencanakan sesuatu.

Aku tidak melihat lisa membawa hadiah untuk jennie lagi hari ini. yang menurutku agak aneh, karena setiap hari dia selalu menyempatkan diri membeli sesuatu untuk jennie. aku juga tidak melihatnya mencari jennie atau keluar dari kelas untuk menemuinya. aku tidak mengerti, ada apa dengannya?

"Bobby sangat bodoh. Bagaimana bisa saat di kelas dia melemparkan gumpalan kertas yang dia buat ke arah pantat Nancy" ten berseru dengan semangat.

"Bagaimana reaksi nancy?" kata jisoo yang menyimak pembicaraan ten sejak tadi.

Dia bercerita bahwa sebelumnya bobby dikeluarkan dari kelas karena nancy teman satu kelasnya yang sangat seksi itu melaporkannya pada dosen karena mengira bobby menggodanya saat pembelajaran berlangsung.

"Hahahhahaha"

mereka terus menertawakan hal yang aku tidak mengerti. sebaliknya, aku memperhatikan lisa yang sejak tadi hanya diam saja menulis sesuatu di bukunya. Wendy menyenggolku saat aku menatap lisa. Dia menyuruhku untuk bertanya padanya dan aku tidak menyetujuinya. Aku memberi kode padanya untuk tidak mengganggu lisa dulu untuk saat ini.

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang