Chapter 14

161 10 0
                                    

Setelah selesai berdoa mereka memutuskan untuk mampir di sebuah restoran kecil. mereka memesan banyak makanan karena wendy yang akan membayar semuanya. setelah makan, mereka berjalan-jalan sebentar ke taman dekat restoran itu dan duduk di bawah pohon besar disana.

"Aku penasaran dengan permintaanmu tadi" kata ten pada lisa membuka pembicaraan.

lisa menatap aktivitas beberapa orang yang ada di taman lalu tersenyum.

"Itu rahasia" katanya.

Dia meluruskan kakinya yang di ikuti oleh yang lainnya. merasa rileks hanya dengan itu.

"Mengapa kau menyukai jennie? kau tahu, banyak wanita yang lebih cantik yang bisa kau dapatkan di negara ini " tanya wendy tiba-tiba.

Mereka menyetujui perkataan wendy dan menatap lisa menunggu jawaban.

"Aku tidak tahu" kata lisa seadanya.

mereka mengangguk paham. seperti berusaha memahami perasaan lisa saat ini.

"Sulit mengatakan alasan jatuh cinta pada seseorang. jika karena wajahnya, mungkin banyak yang lebih cantik darinya. jika karena dia baik, bahkan pelayan makanan direstoran tadi jauh lebih baik. Jadi aku tidak bisa menjelaskannya. oke" katanya menjelaskan.

seulgi menepuk bahu lisa memberi semangat. yang lainnya melakukan hal yang sama padanya. lisa merasa penuh dengan energi positif di tubuhnya karena semangat yang disalurkan teman-temannya.

"Pelayan restoran itu cukup cantik" kata seulgi entah dari mana.

"Kau hanya bisa memujinya saat ini, tapi aku bisa mendapatkan nomornya" kata jisoo dengan sombong memamerkan nomor telpon pelayan itu dengan nama Bona.

"Woaahh" ten dan bobby berseru. memijat bahu jisoo dengan kebanggaan.

"B-Bagaimana bisa?" kata seulgi tidak percaya. Dia berusaha mengambil ponsel jisoo tetapi dengan sigap jisoo meletakkannya di sakunya.

"Aku ahli dalam hal ini" kata jisoo dengan kesombongan.

seulgi merengut dan menatap kesal ke arah jisoo. Dia mencuri start nya dan dia tidak terima karena seulgi melihat pelayan itu lebih dahulu.

"Kau tidak ingin bersama irene?" tanya wendy pada jisoo.

jisoo memukul kepala wendy yang membuat mereka tertawa karena melihat wajah kesal wendy.

"Aku tidak menyukainya! hanya tidak sengaja mengintipnya" kata jisoo mengecilkan suaranya saat kata terakhir.

mereka tertawa sangat keras saat mendengar perkataan jujur jisoo.

"Aku hanya tidak bisa melupakannya setiap kali aku melihat warna merah" katanya dengan mudah.

Mereka menertawakan kebodohan jisoo karena membahas hal yang tidak perlu.

"Oke, cukup! aku akan mati tertawa" kata ten berbaring di tanah memegang perutnya.

"Bagaimana kau bisa mengatakan itu dengan mudahnya?" kata bobby tertawa keras memukul tanah yang tidak bersalah.

lisa dan wendy tertawa keras bahkan tidak bisa mengucapkan satu kata pun.

sedangkan seulgi memukul-mukul tubuh jisoo sambil tertawa.

"Akan sangat mengerikan jika dia tahu aku tidak sengaja melihatnya. betapa marahnya dia nanti" kata jisoo ketakutan.

wendy memegang bahu jisoo sambil menenangkan diri "kami akan menjaga rahasiamu, tenang saja." katanya.

Mereka pergi setelah beberapa menit hanya duduk dan menatap orang-orang di taman. Wendy mengantarkan mereka pulang sebelum dia kembali kerumahnya.

-----------------

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang