Chapter 36

124 6 0
                                    

"Irene?"

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Kau mengenalku?" Irene yang dalam kondisi mabuk pun tidak bisa mengendalikan tubuhnya hingga jatuh dan beruntung wendy ada di di sana menahannya.

"Kau mabuk?" Wendy bertanya sambil menahan tubuh Irene yang hampir saja jatuh.

"Dimana teman-temanmu?" Wendy kembali bertanya dan tidak mendapat jawaban apapun  dari Irene.

Dia tertidur.

Wendy tersenyum melihat wajah cantik Irene yang sangat dekat dengannya, tapi dia segera menepis keinginannya dan segera membawa Irene ke dalam mobilnya untuk di antarkan pulang.

"Berhenti memikirkan hal gila itu wendy!" Wendy mengingatkan pada dirinya sendiri saat dia duduk di kursi pengemudi dan memasang seatbelt nya lalu pergi.

Jalanan kota seoul sudah sangat sepi, wendy mempercepat laju mobilnya agar sampai dengan cepat dan dia tidak pulang terlalu larut.

"Mengapa kamu mabuk sendiri Irene? Bagaimana jika orang lain yang menemukanmu disana." Kata wendy menatap wajah Irene yang tertutup beberapa helai rambutnya.

Wendy mengangkat tangannya mendekati wajah Irene untuk merapikan rambut Irene yang sedikit berantakan.

"Bahkan dalam keadaan seperti ini, kau masih sangat cantik." Wendy tersenyum saat membayangkan wajah cantik Irene.

Dia menyukai Irene sudah lama dan tidak berani untuk mengungkapkannya karena alasan yang tidak jelas. Irene menganggapnya sebagai teman dan wendy tidak ingin merusak hal itu, dia berpikir bahwa tidak apa-apa hanya menjadi teman asal Irene tetap di sampingnya. Sampai saat dimana Irene dekat dengan seorang pria, dia mulai cemburu dan memilih untuk menjauh dari Irene.

"Wendy~~" Irene bergumam dalam tidurnya.

Wendy yang terkejut segera menepikan mobilnya untuk memastikan keadaan Irene.

"Kau sudah merasa lebih baik?" Wendy bertanya.

Dia menatap Irene dengan tatapan khawatir yang tergambar dengan jelas di mata dan raut wajahnya.

"Mengapa kamu menjauh?" Kata Irene masih dalam posisi mata yang terpejam.

Wendy terkejut lalu tersenyum ke arah Irene, sudah mengerti apa maksud dari ucapan Irene padanya.

"Aku tidak" Kata wendy.

Dia meraih tangan Irene dan menjalin jari-jarinya.

"Kamu berubah" Kata Irene dengan suara mabuknya.

Saat wendy akan melepaskan jalinan tangannya, Irene dengan cepat menggenggam erat tangan wendy agar tidak terlepas.

"Jangan pergi.." Rengek Irene.

Itu membuat wendy sedikit tertawa melihat Irene yang merengek seperti bayi, dia bukan orang yang seperti itu. Tapi melihat dia bertingkah seperti ini adalah hal baru baginya.

"Tidak akan" Wendy menggenggam erat jari Irene.

Beberapa saat hening, Irene kembali tertidur dan wendy hanya menatap Irene dengan seksama. Tidak ingin mengganggu tidurnya. Setelah beberapa menit, Irene membuka matanya dan menatap serius ke arah wendy.

"Apa kamu menyukaiku?" Tanya Irene tiba-tiba.

Wendy terkejut dan segera menjauhkan tubuhnya lalu melepas genggaman tangannya.

"T-Tentu saja tidak. Apa yang kamu katakan? Kau mabuk Irene dan aku tahu kau sedang mengatakan omong kosong" Kata wendy menghadapkan badannya ke arah jalanan, tidak berani menatap Irene.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang