Chapter 27

143 10 0
                                    

Jennie Pov

Tadi kami berada di minimarket dekat dengan rumah sakit tempat lisa di rawat. Aku memutuskan untuk ikut dengan ibunya lisa untuk membeli beberapa makanan yang sudah di minta. Chaeng memutuskan untuk ikut juga dengan kami, dan june sudah pamit untuk pulang sejak kami keluar.

Well, sudah 20 menit yang lalu saat kami meninggalkan minimarket tersebut dan sekarang kami sedang di sebuah restoran kecil di depan rumah sakit untuk memesan beberapa makanan juga. Aku agak sedikit canggung saat ini, tapi tidak dengan chaeng. Dia sangat mudah akrab dengan seseorang dan aku sangat iri padanya. Aku cukup pemalu untuk memulai suatu komunikasi dengan seseorang apalagi ini dengan ibunya lisa.

Sesekali ibunya lisa bertanya padaku yang ku jawab dengan ramah dan hanya seperti itu. Kini Mrs. Manoban sedang memesan makanan sedang aku dan chaeng duduk di salah satu kursi yang ada disana.

"Unnie, apa kau baik-baik saja?" Chaeng bertanya, dia menggenggam tanganku lalu mengelusnya.

Aku sedikit tersentak tetapi setelah itu aku langsung menatapnya lalu mengangguk untuk memberitahunya bahwa aku baik-baik saja.

"Kau hanya diam sejak tadi.. Ada apa denganmu?" Chaeng kembali bertanya.

Aku terkekeh dan menggenggam balik tangannya.

"Aku baik-baik saja chaeng" Aku berkata dengan suara bayiku padanya.

Dia tertawa geli saat aku melakukan itu. Aku tahu hal semacam itu tidak cocok untukku. Tapi terkadang aku sangat ingin melakukannya.

"Mommy jisoo sangat baik dan lucu" Dia berkata dengan nada yang menggemaskan.

Aku mengerutkan kening ke arahnya "Mrs. Manoban bukan Mommy jisoo saja, dia juga Mommy nya lisa." Aku berkata dengan kesal.

Chaeng ikut mengerutkan kening padaku dan aku juga melakukan hal sama padanya.

"Kalian berdua melupakan seulgi? dia juga anakku" Seseorang yang kami bicarakan tiba-tiba sudah berada di samping kami.

Aku dan chaeng terlonjak dan hampir jatuh dari kursi. Kami saling menatap dengan terkejut, aku terus menatap ke arah Mrs. Manoban dan kembali menatap chaeng. Mrs. Manoban hanya tersenyum ke arah kami sedangkan kami masih dengan jantung yang berdegup kencang.

"Benar, kan?" Mrs. Manoban menatap ke arah kami.

Kami berdua praktis mengangguk dan berdiri dengan gugup. Aku mendorong chaeng untuk berdiri di depanku tetapi dia malah mendorongku balik.

"A-Aku minta maaf Mrs. Manoban" Aku membungkuk padanya berulang kali dan chaeng melakukan hal yang sama.

Dia hanya terkekeh melihat kami berdua dan kemudian mendekat.

"Tidak apa-apa.. Lain kali jangan melupakannya, karena seulgi mungkin akan marah" Dia berkata lalu tersenyum.

Kami mengangguk dan segera keluar dari restoran. Kami sampai dan akan masuk ke dalam, tapi suster tiba-tiba datang dan meminta Mrs. Manoban untuk ikut menemui dokter. Mrs. Manoban menyuruh kami untuk masuk lebih dulu dan kami hanya menurut.

Saat aku membuka pintu dan kami berdua masuk, mereka sedang berdiri mengelilingi lisa. Kurasa mereka sedang berbicara hal yang serius karena biasanya setiap kali aku melihat mereka berbicara satu sama lain itu akan di selingi dengan candaan dan saling menggoda satu sama lain.

"Permisi" Aku akhirnya berani bersuara setelah lama saling berdebat dengan chaeng siapa yang akan menyapa mereka lebih dulu.

Mereka menoleh ke arah kami berdua yang berdiri dengan beberapa kantong yang berisi makanan.

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang