Chapter 29

135 12 0
                                    

Lisa Pov

Aku di perbolehkan untuk pulang hari ini, tapi harus menjalani beberapa pemeriksaan minggu depan. Aku pulang hanya bersama unnie dan orang tuaku, jennie dan teman-temanku ada kelas hari ini. Mereka berjanji akan datang setelah kelas selesai.

Saat ini aku hanya berbaring di kamarku sendirian, sesekali unnie atau bahkan mommy datang lalu memeriksa keadaanku. Aku merasa sudah baik-baik saja, tapi mereka memperlakukanku seperti aku adalah pasien dengan luka yang parah.

"Ini sangat membosankan" Kataku.

Aku menatap langit-langit kamar dan bayangan jennie tiba-tiba muncul yang membuatku tersenyum seperti orang gila. Tuhan baik sekali telah menciptakan seorang seperti jennie, dia sangat sempurna. God, aku sangat menyukainya.

Setelah beberapa menit aku mencoba untuk tidur tetapi itu tidak bisa. Aku bangkit dari tempat tidur lalu berjalan keluar untuk mencari unnieku. Aku melihat mereka sedang bermain PlayStation di ruang tamu. Saat berjalan ke arah mereka, aku mendengar suara di dapur. Sepertinya Mommy sedang masak, dan Daddy aku tidak tahu dia dimana. Saat aku pulang Daddy bertingkah aneh, aku tidak tahu ada apa dengannya.

"Hai.." Aku menyapa mereka lalu duduk di sofa dan memperhatikan mereka yang sedang bermain dengan asik.

Mereka menoleh ke arahku dengan tatapan yang tajam.

"Ada apa?" Aku bertanya.

"Mengapa kau disini? Kau masih sakit lisa, ayo pergi ke kamarmu!" Jisoo unnie berkata seperti orang tua yang menyuruh anaknya.

Aku menggelengkan kepalaku.

Seulgi berdiri dan menarik lenganku untuk berdiri.

"Ayo! Aku akan mengantarmu" Katanya.

Aku praktis menarik lenganku dan mengerutkan kening ke arahnya.

"Aku tidak mau!" Aku berkata dengan penolakan penuh.

Mereka saling menatap lalu mengerutkan kening ke arahku.

"Kau sangat keras kepala, kau tahu itu?!" Kata seulgi.

"Aku tahu!" Aku berkata menyilangkan tanganku.

"Mom-"

"Ah, tidak-tidak! Jangan mengadu pada Mommy~~" Aku membekap seulgi saat dia akan memanggil Mommy.

"Aku hanya merasa pusing jika terus berada di kamar~~" Aku menunjukkan wajah bayiku pada mereka.

Mereka berdua menghela nafas panjang lalu membiarkanku untuk duduk disana melihat mereka bermain.

"Berbaring saja di sofa itu! Jika Mommy tahu, kami yang akan di marahi." Kata jisoo unnie.

Aku tersenyum lalu menganggukkan kepalaku dengan semangat.

Mereka kembali bermain dan aku hany menonton mereka dari sofa sambil berbaring.

"Mengapa kalian tidak masuk hari ini?" Aku bertanya saat teringat sesuatu.

"Kami akan berangkat tadi, tapi Mommy mengatakan bahwa Daddy sudah meminta ijin pada pihak universitas bahwa kalian akan mengambil cuti untuk sementara waktu, terutama untukmu karena kamu masih dalam tahap pemulihan." Jisoo unnie menjelaskan.

"Apa itu perlu? Luka ku tidak terlalu parah dan aku sudah merasa sehat sekarang. Dan apa hubungannya kejadian yang menimpaku dengan Daddy meminta untuk kita mengambil cuti?" Aku bertanya dengan bingung.

Seulgi menoleh ke arahku "itu juga yang kami tanyakan tadi saat Mommy mengatakan hal itu pada kami, dan sampai saat ini Mommy belum menjawabnya" Katanya.

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang