Chapter 21

180 11 1
                                    

Author Pov

Sinar matahari pagi mulai menyebar ke seluruh penjuru, menandakan bahwa alarm alami di langit sudah berdering panjang untuk memulai aktifitas dengan senang.

Berbeda dengan seorang gadis mandu yang masih terlelap terbalut selimut hitam yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia sudah mulai bangun, tapi tampaknya tidak berniat untuk segera turun dan bersiap. Jennie hanya berguling dari satu sisi tempat tidur ke sisi yang lainnya, menikmati tempat tidur ukuran king size yang lembut dan nyaman. Dia mengerjap beberapa kali lalu tidur telentang menatap lurus ke atas.

"Aku tidak ingin pergi ke kampus hari ini" katanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Dia terus berguling-guling di tempat tidur, tepat saat dia melihat sesuatu yang membuatnya mengerutkan kening. Dia duduk dan berlari ke arah cermin sambil melihat tubuhnya.

"Ya tuhan, aku masih memakai pakaian yang sama dengan tadi malam?" dia bertanya pada dirinya sendiri saat mengamati pakaian serba hitam yang dia pakai.

Saat jennie mengingat kejadian tadi malam, dia kembali merasakan gejolak aneh di tubuhnya. Perasaan-perasaan aneh yang hinggap di hatinya kembali muncul saat dia mengingatnya.

"Berani-beraninya kau lisa!!" Jennie mendengus kesal.

Malam itu saat irene dan lisa berkencan, jennie ada disana juga. mengikuti mereka berdua, dan dia juga menyaksikan bagaimana irene memeluk lisa dan lisa membalasnya dengan cara yang sama. Jennie menyaksikan bagaimana irene yang bertingkah manis di depan lisa dan hal-hal semacam itu yang membuat hatinya sedikit memanas. Dia memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan pulang dengan perasaan aneh yang datang, yang membuatnya tidak mengerti.

"Aku harus mandi" Jennie memutuskan.

Setelah 10 menit berlalu dia akhirnya keluar dari kamar mandi dan segera berpakaian rapih untuk pergi ke kampus. Sekarang sudah pukul 8 pagi dan dia memiliki kelas pertama pukul 9, dia masih memiliki waktu.

Dia sedikit berlari untuk turun ke bawah dan sarapan bersama ibunya. Saat jennie sampai, tidak ada ibunya disana. hanya seorang pelayan yang sedang menyajikan sarapan di meja makan untuknya.

"Dimana Eomma?" Jennie bertanya pada pelayan saat dia duduk.

Pelayan membungkukkan badanya pada jennie tidak menatapnya "Nyonya sudah pergi sejak tadi, nona jennie" dia berkata tidak menatap jennie.

Jennie mengerutkan keningnya "Kemana?" jennie kembali bertanya saat dia mengambil nasi goreng kimchi yang dibuat pelayan tersebut ke piring.

"Saya tidak tahu, nona" dia menjawab dengan sopan.

jennie hanya menganggukan kepalanya dan mulai menyantap sarapannya, sementara beberapa pelayan menyiapkan semua kebutuhan jennie. termasuk para penjaga yang bersiap untuk mengantar jennie ke kampus atas perintah ibunya.

Jennie menyantap sarapannya dengan sedikit terpaksa karena dia berusaha menghargai para pelayan itu yang sudah menyiapkan sarapan untuknya. Setelah beberapa menit sarapan dia kemudian bangkit dan menyambar tasnya lalu bergegas pergi.

"Selamat pagi, nona jennie" Kata para penjaga saat jennie keluar dari rumahnya.

Jennie mengangguk dan segera masuk ke mobil yang sudah disiapkan.

"Tolong pakai seatbeltnya, nona. Karena kita akan berangkat" kata penjaga yang duduk di kursi depan.

Jennie dengan malas memasangnya lalu bersandar pada sandaran mobil dan bermain ponsel.

"Boleh aku bertanya?" jennie berkata tiba-tiba.

Salah satu penjaga yang duduk di kursi depan menoleh ke arah jennie dan berkata.

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang