Chapter 25

174 17 0
                                    

Jennie Pov

Aku bersumpah tidak mudah menjadi penanggung jawab sebuah acara seperti ini. jika aku tahu pekerjaannya akan sangat melelahkan seperti ini, aku akan menolak tawarannya dari awal.

Hari ini jam makan siang, dan aku memiliki sedikit waktu untuk beristirahat sebelum melanjutkan ke acara selanjutnya. Aku tidak melihat lisa sejak tadi, mungkin aku akan menemuinya nanti.

"Sangat melelahkan.." Irene mengeluh saat kami sampai di ruangan.

Yeri dan chaeng lalu menghamburkan tubuh mereka ke sofa dan aku hanya bersandar di meja besar yang ada disana.

"Apa acara berikutnya?" Yeri bertanya.

"Jangan pikirkan tentang itu! Ayo kita cari makanan, aku sangat lapar.." Kata chaeng bangkit dari duduknya.

Aku tertawa saat mendengarnya mengeluh tentang rasa laparnya itu.

"Kali ini aku setuju denganmu, aku benar-benar sangat lapar.." Irene berkata memegang perutnya untuk lebih meyakinkan.

"Oke, ayo kita makan dulu sebelum melanjutkan acaranya.." Aku berkata kemudian berjalan ke arah pintu.

Mereka bersorak dan berdiri dengan semangat.

Kami keluar dan mencari makanan, berharap menu di kafetaria di depan kampus itu tersedia makanan yang sedang ingin aku makan.

kami berjalan di lorong lalu tatapan kami tertuju pada orang yang berkerumun di depan toilet wanita.

"Ada apa disana?" Kata irene.

Irene melihat hal yang sama denganku. Saat tatapan kami bertemu, kami sama-sama mengerutkan kening.

"Ayo kita periksa!" Aku berkata berjalan ke arah kerumunan itu.

Kami mulai mendekat, tiba-tiba orang-orang mundur dan beberapa berteriak saat mereka melihat sesuatu disana.

"Apa yang terjadi disana?!" Irene berkata yang membuatku mempercepat langkahku.

aku sangat terkejut.

Aku melihat hanbin tergeletak dengan luka di bibirnya. Dan tanpa aku sadari, jisoo menghampiri nya dan terus memukuli wajah hanbin.

"KAU.. BAJINGAN!!" jisoo berteriak pada hanbin.

Aku melihatnya menangis, dia menghajar hanbin terus menerus.

"AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!" Jisoo terus berteriak dan memukuli wajah hanbin.

Yang membuatku aneh adalah hanbin tidak menghindar sedikitpun dan bahkan melawan balik.

Aku akan menghampiri mereka dan menghentikannya, tapi wendy tiba-tiba keluar dan segera menarik jisoo untuk menjauh dari hanbin.

"Jisoo hentikan!!" Wendy berkata sambil menarik jisoo yang terus memberontak.

"Ada apa ini?" Yeri bertanya, dia juga bingung menyaksikan kejadian itu.

Mereka yang ada disana hanya diam menyaksikan tanpa ada yang berniat untuk ikut campur dan bahkan menghentikan mereka.

"LEPASKAN AKU!! AKU AKAN MEMBUNUH BAJINGAN SIALAN ITU!!" Jisoo terus memberontak, wendy menahannya dengan memeluk tubuhnya.

Aku melihat ke arah wendy, dia juga menangis.

Kami bingung menyaksikan kejadian itu, aku melihat ten yang juga teman mereka tiba-tiba keluar dari toilet dan berlari entah kemana. Aku melihat Bobby juga keluar  dan berlari dengan baju yang berlumuran darah dan menggendong seseorang disana.

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang