Chapter 22

190 10 0
                                    

Jisoo Pov

Ini sudah larut malam. aku, lisa dan seulgi sedang berkemas untuk acara kampus yang akan diadakan besok. Universitas kami akan mengadakan beberapa kegiatan selama 3 hari berturut-turut di dalam ruang lingkup kampus untuk perayaan berdirinya Universitas ini yang sudah hampir 10 tahun. Aku mendengar bahwa mereka cukup sering merayakannya  setiap tahun dan ini sudah seperti tradisi disana.

Mahasiswa akan melakukan beberapa kegiatan  kemanusiaan, penghijauan lingkungan sekitar dan tentunya banyak perlombaan yang akan diadakan. Para mahasiswa juga akan menginap di kampus selama 3 hari untuk acara ini dan ini adalah pengalaman pertama yang aku rasakan ditahun pertama kami disini. Kami bertiga akan sangat menikmatinya.

"Apa kau sudah memasukkan cukup pakaian?" Tanya seulgi saat dia mencoba mengangkat tasnya yang terlihat tidak mampu menampung isinya.

"Yah! Apakah kau akan pindah rumah?" Lisa berkata dengan terkejut saat melihat tas seulgi.

"Ugh, tidak. Tapi aku memerlukan barang-barang ini nanti" Kata seulgi masih berusaha menutup tasnya yang sudah tidak bisa menampung lebih banyak.

Lisa hanya menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada urusannya.

"Aku akan mati" Kata seulgi.

Dia membanting tas yang diangkatnya tadi ke lantai dengan cukup keras. Lisa yang sedang asik membereskan barang-barangnya ikut terlonjak kaget saat seulgi melakukan itu.

"Yah!! Ada apa denganmu?!" Lisa berkata dengan kesal.

Seulgi dengan lemas berbaring di lantai dan mengabaikan ucapan lisa.

"Aku memilih jalur yang salah kali ini" Kata seulgi dengan pasrah.

Dia memang tampak pucat dan seperti orang yang akan mati. Haha aku bercanda teman-teman.

"Jalur apa yang kau maksud?" Lisa bertanya dengan dongkol.

Seulgi lagi-lagi tidak menjawab dan hanya menghela nafas panjang lalu memejamkan matanya.

"Aku sangat bodoh menerima tawarannya" Dia berkata dengan rasa frustasi diwajahnya.

Lisa menyambar kaus milikku yang ada dilantai lalu melemparkannya pada wajah seulgi.

"Yah!!" Seulgi terkejut dan segera memelototinya dan aku juga melakukan hal yang sama karena lisa tanpa ijin melemparkan kaus ku begitu saja.

"Katakan padaku!  Apa yang tidak aku ketahui? Ah, aku merasa dikhianati." Ucap lisa secara dramatis.

"Tidak ada" Seulgi menjawab.

Lisa mulai merengek karena dia tidak tahu apa-apa tentang ini.

"Mengapa kau menerima tawarannya? Kau tahu, dia akan menjadikanmu budaknya. Aku sudah memperingatkan mu tentang itu." Aku berkata dengan tenang.

Seulgi cemberut saat dia menatapku.

"Aku tahu itu, dan aku sangat menyesal tidak mendengarkanmu" Dia berkata dengan penyesalan di wajahnya.

Lisa mulai merajuk karena tidak tahu apa yang kami bicarakan, dia mulai dengan membuat ulah dengan menutup wajahnya dengan bantal dan menekannya yang membuatnya tidak bisa bernafas dengan benar.

"Yah~~jangan lakukan itu! Mommy akan membunuhku jika kau mati" Aku mendekat padanya dan melepaskan ikatannya.

"Kau selalu melakukan ini saat merasa kesal pada kami, apa kau tidak bosan? Tidak ada cara lain untuk membunuh dirimu sendiri di depan kami?" Seulgi mulai berbicara sambil menatap lisa yang menunduk menatap ke lantai.

Why Should You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang