Kay menghentikan langkahnya. Gadis itu menatap dua orang yang ada beberapa meter di hadapannya. Keduanya juga berhenti melangkah dan menatap ke arah Kay.
'Ayo Kay! Kamu pasti bisa! Kamu pasti kuat! Abaikan mereka!' batin Kay berusaha menguatkan hatinya.
Kay kembali melanjutkan langkahnya berusaha mengabaikan sepasang tunangan di hadapannya.
"Kayana..." Kay tetap melangkahkan kakinya saat lelaki itu memanggilnya ketika dia melewati mereka.
"Kay!" Lelaki itu tampak ingin mengejar Kay, tapi di tahan oleh gadis di sampingnya.
"Kalau kamu kejar dia, aku nggak akan segan lapor ke kakek." Ancam gadis itu.
"Sial!" Umpat lelaki yang tak lain adalah Jovan itu. Lalu gadis di sampingnya adalah Cahaya, tunangan Jovan.
Jovan yang marah segera menghempaskan tangan Cahaya yang berada di lengannya kemudian pergi meninggalkan gadis itu sendirian.
Cahaya menghembuskan napasnya pelan. Gadis itu berusaha untuk menenangkan dirinya agar tak menjatuhkan air mata. Di rasa sudah tenang, gadis itu segera menyusul Jovan. Bagaimana pun ia tak akan melepaskan lelaki yang sudah menjadi tunangan nya itu.
Kay menghentikan langkahnya saat di rasa sudah jauh dari Jovan. Gadis itu menarik dan menghembuskan napasnya beberapa kali berusaha menghilangkan rasa sesak di dadanya. Sungguh, semua terasa sulit. Bisakah dirinya menghilangkan rasa cintanya pada Jovan dengan cepat? Menghilangkan rasa pada cinta pertamanya? Kata orang, cinta pertama sulit untuk di lupakan.
Puk!
Kay terkejut saat seseorang menepuk bahunya. Ia segera membalikkan badannya dan melihat lelaki yang tampak familier di matanya.
"Nama lo Kayana Dean kan?"
"Ya. Maaf, kamu siapa? Kenapa bisa tau nama ku?" Lelaki itu tersenyum lebar kemudian mengeluarkan sebuah foto berukuran kecil dari dalam dompet.
"Arsalan Ben Zayn. Ingat kan?"
Kay melirik ke arah Arion yang memasang wajah datar dengan tatapan tajam. Lelaki itu tampak menatap tajam Nay dan lelaki bernama Arsalan yang tampak akrab. Bahkan keduanya tak sungkan melakukan kontak fisik seperti berpegangan tangan, mengacak rambut satu sama lain dan yang paling membuat Arion kesal adalah, mereka berpelukan tepat di hadapannya. Catat. Di hadapannya.
"Dimana Jelita? Kenapa kalian nggak ajak dia untuk kesini?" Nay melirik ke arah Kay.
"Dia ada di rumah sakit." jawab Kay.
"Dia lagi sakit?" Kay mengangguk. "Kalau gitu, kalian bisa antar gue jenguk Jelita? Kalian nggak ada kelas lagi kan?" Lanjut Arsalan.
"Ya. Sekarang aja kita berangkat." Arsalan mengangguk. Ketiganya pun bangkit. Nay melihat ke arah Arion yang masih diam di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE // 02 LINE
FanfictionLOVE/1 Cinta pertama memang indah tapi sulit untuk bersama. Banyak rintangan yang harus di hadapi hingga berujung kebahagiaan ataupun kesedihan. __ Kay mencintai Jovan. Tapi Jovan tampak tak peduli dengan apa yang Kay lakukan untuk mendapatkan lela...