Tak terasa waktu pernikahan Jelita dan Alano yang akan di laksanakan besok di hotel milik keluarga Rain. Selain itu, keadaan Rafa anak Jelita dan Alano sudah dalam kondisi baik dan saat ini sedang di beri ASI oleh Jelita. Wanita itu tampak bahagia melihat sang anak yang tampak rakus meminum ASI nya. Jelita mengusap pelan pipi sang anak yang kini tampak lebih berisi dua Minggu lalu.
"Anak mama ngantuk ya?" Jelita tersenyum saat melihat Rafa mengedipkan mata beberapa kali, sepertinya sang anak mulai mengantuk. "Ganteng banget sih." Gemas Jelita sambil mengusap lembut kepala Rafa. Setelah beberapa saat akhirnya Rafa tertidur, Jelita segera merapikan pakaiannya yang terbuka bagian dada kemudian meletakkan sang anak pada box berwarna biru di samping kanan ranjangnya.
Cup!
"Mama sayang Rafa." ujar Jelita setelah mencium kening Rafa. Setelah itu, Jelita melangkah keluar kamar menuju dapur. Suasana sepi di rumahnya membuat Jelita sedikit bosan. Pekerja yang biasa bersih-bersih rumahnya sudah pulang karena hari memang hanya bekerja dari jam enam pagi sampai sepuluh pagi. Sedangkan sang ibu bekerja dan yang lainnya pun sedang sibuk.
Saat sampai di dapur, Jelita menuangkan jus kemasan ke empat gelas kemudian menyimpannya di atas nampan. Tak lupa membawa beberapa camilan. Setelah semuanya selesai, Jelita membawa apa yang di siapkan nya menuju teras depan.
"Ayo sini minum sama ngemil dulu." ujar Jelita pada ketiga bodyguard yang berjaga di rumahnya. Satu dari tiga bodyguard itu adalah wanita yang membantu Jelita saat di rumah sakit.
Ketiga bodyguard itu pun mendekati Jelita yang kini sedang duduk pada kursi yang tersedia di samping teras rumahnya.
"Terimakasih nona."
"Terimakasih juga sudah menjaga rumah ku."
"Hei Nona, itu memang tugas kami." Keempatnya pun berbincang sambil menikmati jamuan yang di hidangkan Jelita. Hingga ketiga bodyguard itu tiba-tiba terdiam bersamaan saat earpiece di gunakan mereka terdengar suara yang memberi tahu jika ada penyusup di belakang rumah Jelita.
"Ada apa?" Jelita terlihat kebingungan saat melihat wajah terkejut para bodyguard.
"Kau dan nona segera ke kamar tuan kecil, biar kami yang melihat ke belakang." Tanpa menjawab pertanyaan Jelita, kedua bodyguard laki-laki segera berlari ke arah belakang rumah, sedangkan bodyguard wanita membawa Jelita ke dalam rumah dan menuju kamar tempat Rafa berada. Jelita hanya mengikuti, perasaannya menjadi tidak tenang saat melihat wajah serius para bodyguard tadi. Hingga saat sampai di depan kamarnya yang pintunya tidak tertutup ia melihat seseorang di dalamnya.
"Apa yang lo lakuin?!"
"Kenapa sulit untuk mu mencari latar belakang sebenarnya gadis itu?!" Teriak Aldrich pada asistennya.
"Maaf tuan, sepertinya ada seseorang yang mencoba melindungi gadis itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE // 02 LINE
FanfictionLOVE/1 Cinta pertama memang indah tapi sulit untuk bersama. Banyak rintangan yang harus di hadapi hingga berujung kebahagiaan ataupun kesedihan. __ Kay mencintai Jovan. Tapi Jovan tampak tak peduli dengan apa yang Kay lakukan untuk mendapatkan lela...