Tak terasa tiga Minggu sudah berlalu. Ujian telah selesai dua hari yang lalu. Kini mereka tengah bersiap untuk pesta topeng yang di adakan di Hotel Brilliant. Mereka menyewa sebuah ballroom di hotel tersebut. Bukan itu saja, mereka di beri kunci kard kamar hotel dengan lima orang setiap kamarnya. Berjaga-jaga jika sebagian dari mereka terlalu larut untuk pulang.
Suara musik terdengar keras di ballroom itu. Ballroom itu sudah terlihat seperti sebuah club malam. Beberapa orang mulai menari, minum alkohol ataupun minuman lainnya, bahkan ada yang sedang berciuman di sudut ballroom. Mereka merasa bebas setelah seminggu menjalani ujian kelulusan.
*(Sava sengaja bikin suasana pesta kayak gini. Jadi anggap aja pesta ini tuh pesta kebebasan untuk mereka. Nggak ada larangan atau batasan untuk melakukan apapun)
Tiba-tiba kebisingan yang terdengar tadi terhenti saat pintu ballroom terbuka dan seseorang menyebut nama keempat gadis yang selalu menjadi bahan perbincangan di sekolah. Keempat gadis itu berjalan masuk dengan anggun. Gaun hitam dan topeng senada membuat keempat gadis itu tampak menawan.
Beberapa orang yang berada di sana terpana akan penampilan keempat gadis itu. Meski memakai topeng, tapi aura dan kecantikan mereka tak tertutupi."Wow! Mereka cantik banget!"
"Setuju. Geng mereka emang nggak ada yang gagal. Semua menarik dan cantik."
"Yang itu, gue yakin itu Alana. Seksi dan cantik banget dia..."
"Wow! Kayana cantik banget! Gue nggak ngerti kenapa Jovan bisa mengabaikan cewek secantik itu."
"Eh itu Nay kan? Nay blonde anjir! Gila! Cantiknya nggak main-main!"
"Jelita juga nggak kalah cantik!"
Ya, keempat gadis itu Kay, Nay, Jelita dan Alana. Mereka benar-benar membuat terpesona orang-orang.
Kini keempat gadis itu duduk di sofa yang tak jauh dari bar. Ketiga gadis itu tampak menikmati pesta sedangkan satu gadis lagi tampak sedikit murung.
"Jel ada apa?" tanya Kay saat melihat Jelita yang terdiam. Biasanya di pesta seperti ini Jelita yang paling aktif. Gadis itu akan memakan apapun yang di lihatnya, menari dengan bebas. Tetapi kini, gadis itu hanya minum dan terlihat banyak pikiran.
"Nggak ada apa-apa. Nikmati aja pestanya."
"Ck! Cerita sama kita Jel, ada apa sih sama lo? Sedari kita sampai hotel lo cuma diam."
"Ribut lagi sama nyokap lo?" Pertanyaan Nay membuat Jelita mendongakkan kepalanya.
"Benarkan? Pasti masih sama kayak sebelumnya. Jel, lo harus bersabar, suatu hari nanti gue yakin nyokap lo bakal jawab semua pertanyaan lo." Jelita mendengus kasar kemudian menenggak minuman beralkohol yang sedari tadi ada di genggamannya.
"Jangan minum terlalu banyak Jel." Kay berusaha menegur Jelita, tapi gadis itu mengabaikan nya. Biarkan ia minum banyak kali ini. Ia ingin melupakan sejenak apa yang terjadi satu jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE // 02 LINE
FanfictionLOVE/1 Cinta pertama memang indah tapi sulit untuk bersama. Banyak rintangan yang harus di hadapi hingga berujung kebahagiaan ataupun kesedihan. __ Kay mencintai Jovan. Tapi Jovan tampak tak peduli dengan apa yang Kay lakukan untuk mendapatkan lela...