Setelah hampir sebulan tidak menginjakkan kakinya ke kampus, kini Kay kembali dengan langkah kakinya yang masih di bantu oleh tongkat. Di sisi kirinya ada Alana yang sedang bersenandung dengan headphone yang menutup telinganya. Sedangkan di sisi kanannya terdapat Nay yang sedang berbincang dengan Arion melalui telepon. Ketiganya berjalan dengan kesibukan masing-masing.
Tiba-tiba seseorang datang berlari dari arah berlawanan dan tidak sengaja menyenggol bahu Alana cukup kuat. Membuat keduanya terjatuh.
Bruk!
"Hei! Aws..." Ringis Alana saat punggungnya berbenturan dengan lantai.
"Alana!" Si kembar cukup terkejut dengan kejadian tadi. Tapi mereka lebih terkejut lagi saat melihat Alana yang terbaring di lantai dengan seorang lelaki yang berada di sisi atasnya.
"Hei! Minggir lo dari tubuh gue!" Kesal Alana saat menatap lelaki yang menabraknya yang sedang menatap gadis itu tanpa berkedip.
"O..oh.. So.. sorry..." Lelaki itu pun segera menyingkir dari tubuh Alana kemudian berdiri lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Alana.
"Gue bantu--"
"Ck! Nggak perlu!" Alana pun berdiri dengan menahan sakit di punggungnya. Nay pun membantu Alana sedangkan Kay mendekati lelaki yang menabrak sahabatnya itu.
"Maaf ya, dia emang gitu kalau lagi kesal." ujar Kay pada lelaki itu.
"Buat apa sih lo minta maaf sama tuh cowok? Harusnya dia yang minta maaf!" Kesal Alana.
"Ya... Harusnya gue yang minta maaf. Gue minta maaf. Gue lagi buru--"
"Nggak peduli gue!" Alana memotong ucapan lelaki itu. "Ayo pergi!" Lanjut Alana pada kedua sahabatnya. Alana pun berjalan dengan Nay di sampingnya. Sedangkan Kay masih tetap berdiri dan menatap lelaki itu.
"Sekali lagi maafin teman aku ya?" Kay masih merasa tak enak saat Alana membentak lelaki di hadapannya padahal lelaki itu sudah meminta maaf.
"No problem. Gue yang salah di sini. Gue harus pergi sekarang."
"Ya, silakan." Lelaki itu pun berlari ke arah berlawanan dengan Kay.
"Kay kayak pernah lihat dia, tapi dimana...?" Gumam Kay sambil melangkahkan kakinya menyusul Nay dan Alana.
"Lo dari mana aja?! Nyokap lo udah nunggu! Lo tau kan dia harus cepat di operasi?" Jovan menatap tajam kearah lelaki yang baru saja datang.
"Sorry... Ada sedikit masalah tadi. Gue masuk kedalam dulu." Jovan hanya mengangguk dan membiarkan lelaki masuk ke dalam ruang operasi.
"Gavin..."
"Mom... Iya ini Gavin..." Gavin. Lelaki itu mengelus lembut punggung tangan sang ibu yang kini terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE // 02 LINE
FanfictionLOVE/1 Cinta pertama memang indah tapi sulit untuk bersama. Banyak rintangan yang harus di hadapi hingga berujung kebahagiaan ataupun kesedihan. __ Kay mencintai Jovan. Tapi Jovan tampak tak peduli dengan apa yang Kay lakukan untuk mendapatkan lela...