Happy reading gaes ~~~
°°
Jeri berjalan seorang diri menuju kelas Haikal dan Renza berada. Dari kejauhan, Jeri bisa melihat Renza duduk di depan kelas bersama teman kelas lainnya.
" Nza." Sapa Jeri berjalan mulai mendekati.
Renza menoleh, memperhatikan langkah Jeri yang malai mendekat." Ada apa?" Lalu berdiri dari duduk jongkoknya.
" Haikal mana, tumben nggak barengan?" Tanya Jeri tidak melihat sosok Haikal yang biasanya sudah ada di sekolah.
" Nggak masuk, biasalah."
" Oh, dia sakit lagi." Jeri mengangguk mengerti, karena tidak ada alasan Haikal tidak masuk sekolah selain sakit.
" Lah loe mau kemana?" Renza mengalihkan pembicaraan.
" Nemuin kamu." Jawab Jeri.
" Ada apa?"
" Ayah ngajak makan malam di luar sama mama kamu juga. Mau nggak?"
Renza mengerut kening karena terkejut dan heran. " Serius?"
" Iya, ayah udah ngajak mama kamu."
" Ya udah, boleh aja."
°°
Jam pelajaran akhirnya dimulai, semua murid terfokus untuk melanjutkan pelajaran hingga berganti dengan guru yang berbeda sesuai mata pelajaran.
Sampai jam istirahat pertama tiba.
Joen melihat ke arah Renza yang berjalan sendiri menghampiri mereka duduk di salah satu meja di kantin.
" Haikal mana?" Tanya Mahen.
" Nggak masuk sakit." Renza menarik kursi lalu duduk. " Siapa yang mau pesen makan nitip." Tanya Renza.
" Tuh, Chandra sama Jibran." Jawab Joen.
" Masa mereka lagi, loe giliran Joe. Yang ada nanti dikira kita ngebully nih dua bocah kalau nyuruh mereka terus." Ucap Mahen. " Kamu juga Jer." Mahen menunjuk Jeri juga.
" Yaudah, siapa yang mau nemenin aja?" Jeri berdiri menunggu siapa yang akan menemaninya.
" Aku aja Kak." Jibran langsung berdiri dengan semangat.
" Yaudah ayok." Keduanya segera membeli makanan sesuai pesanan masing-masing tanpa terkecuali.
" Oh pantes semalem Haikal nggak nongol di grup sakit ternyata, biasanya kan dia yang rusuh." Ucap Joen.
" Semalam itu badannya emang panas, ngga nyangka juga bakal demam." Sahut Renza.
" Lu ke rumah Haikal semalem wajar nggak bales-bales chat grup juga." Ucap Joen lagi.
Renza mengangguk mengiyakan.
" Pulang ini kita jenguk Haikal?" Tanya Mahen.
" Boleh juga kak." Chandra menyahut setuju.
" Bukannya ada les?" Tanya Joen.
" Nggak apa-apa bolos sehari, lagian kemaren ngga sempet jenguk Kak Haikal lagi sakit." Jawab Chandra dengan santai.
Joen mengangguk mengerti, lalu melihat Mahen. Ada tiga garis tercetak jelas di kening Mahen seperti sedang memikirkan sesuatu. " Ada apa?" Tanya Joen melihat Mahen heran.
" Haikal perasaan baru kemarin sakit, ini udah sakit lagi. Serius dia baik-baik aja?" Mahen mengeluarkan isi pikiran yang mengganjal di hatinya, tentang Haikal yang mulai sering izin karena sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertunjukan Terakhir
Teen FictionBercerita tentang Renza dan Haikal, dua sahabat yang sama-sama menyembunyikan rahasia besar demi tidak mengkhawatirkan orang-orang terdekat mereka. Bagiamana kisah mereka? Yuk dibaca:)