25

226 39 1
                                    

Happy reading gaes ~~~

( Pembukaannya template gak ada pembeda dari yg sebelumnya wkwkwk)

°°




Esok telah tiba, keluarga baru ini sudah siap untuk pindah ke rumah mereka setelah menginap satu malam lagi di rumah Haikal.

Ada Haris, Hana dan Hafiz mengantar kepulangan mereka. Dimana Haikal? Tidak ingin keluar dari kamarnya, dan Joen menggantikan posisinya itu.

Sedangkan keluarga Audi sudah pulang kampung tengah malam tadi untuk menghindar macet agar lebih cepat sampai.

" Hati-hati ya." Hana memeluk Audi, perasaanya bercampur aduk saat ini.

" Makasih ya, kak." Audi mengelus pundak Hana lembut, bersyukur sekali dengan keluarga ini yang sudah lapang tangan menerimanya.

Faisal tersenyum hangat melihat semuanya, ia juga sempatkan basa basi lebih dulu pada Haris sebelum pergi.

" Kalian, awas aja ganggu malam pengantin yang berbahagia ini!" Bisik Joen di antara telinga Renza dan Jeri yang berdiri bersebelahan.

Renza mengerut kening mendengar perkataan Joen. " Gak usah banyak bacot Joe, tuh jagain Haikal!"

Joen menyingung satu sisi bibirnya ke atas mendengar perkataan Renza. " Ada orang minta tolong tanpa kata tolong dan lebih ke nyuruh?" Tanya Joen, Renza tidak memperdulikannya.

" Yaudah, Joe Tante pamit ya." Ucap Audi pada Joen.

" Iya Tante, hati-hati dijalan kalian sekeluarga."

Akhirnya Faisal, Audi, Jeri dan Renza berpamitan pulang, Faisal melajukan mobilnya melintasi jalanan menuju rumah mereka. Rumah yang akan dihuni bersama-sama untuk selamanya.

" Ayah salah jalan, harusnya belok di kiri." Ucap Jeri melihat ayahnya melaju ke jalan yang salah.

" Betul, ayah salah jalan." Sahut Renza setuju, walau tidak memperhatikan jalan dirinya sudah hafal.

" Mana ada ayah salah jalan, kalian yang ngga tau jalannya." Jawab Faisal meyakinkan.

Jeri melirik Renza mengangguk bertanya, Renza menjawab dengan mengangkat bahu tanda tidak tahu.

Sekitar tiga menit mereka dalam diam. Akhirnya Faisal menghentikan laju mobil tepat di depan rumah besar bewarna cream, dengan pagar tinggi bewarna hitam.

" Mau kemana yah? Mampir ke rumah teman ayah dulu apa?" Tanya Jeri penasaran.

" Engga." Jawab Faisal.

Tak perlu lama menunggu, pagar terbuka oleh seorang satpam yang menjaga di depan.

" Itu pak Bondan ya kan yah?" Tanya Jeri karena tau dengan satpam yang membukakan pagar, karena orang itu satpam di rumah kakek dan neneknya.

" Iya." Jawab Faisal.

" Ngapain disini, sejak kapan Pak Bondan pindah kerja? Kok ayah nggak cerita?" Tanya Jeri lagi. 

" Banyak banget pertanyaannya." Sahut Faisal, dan merasa dari pagi putranya ini lebih banyak bicara dari biasanya. " Ayo masuk dulu." Faisal keluar lebih dulu dari mobil lalu berlari ke pintu sebelah membukakan pintu mobil untuk Audi, istinya.

" Terima kasih, mas." Ucap Audi menerima perlakuan khusus dari sang suami.

Faisal tersenyum membalasnya, menutup kembali pintu dan langsung menolong Jeri memapah Renza.

" Baru punya istri aja udah lupa anak." Sindir Jeri.

" Iya, ayah minta maaf."

Faisal mengajak keluarganya masuk ke dalam, rumah yang cukup besar di pinggir jalan dengan dua lantai.

Pertunjukan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang