"Ngapain kamu minta bantuan?" Tanya Revaz sinis.
"Ayolah Bro! Bantu, ntar gue jelasin!" Kata Saka malas karena ia harus duduk dibawah dan melihati pasangan yang sedang bucin itu bergantian. Begini amat nasib seorang jomblo.
Dengan kesal Revaz membantu Saka berdiri hingga duduk di kursi. Gresa yang melihat itu hanya tersenyum.
"Hadeh, dapat pukulan dihari di mana gue dapat gelar adalah hal terburuk!" Kata sambil ngusap pelan lukanya.
"Eh, baru teringat sudah jam empat. Loh! Totebagku ke mana?!" Jerit Gresa karena baru teringat, di mana totebag yang selalu dibawanya.
"Totebag? Oh ini," kata Revaz mengambil apa yang dijatuhkan sebelum memukuli Saka.
"Makasih Om! Jagain Saka sebentar ya, saya mau ke dosen dulu!" Kata Gresa dengan cepat segera melesat pergi.
"Om?" Tanya Revaz bingung.
"Biasa dia panggil lo Om."
Revaz menoleh, ia melihat Saka yang masih mengipasi wajahnya yang perih.
"Lo harus tanggung jawab!" Kata Saka terlihat mengecam tingkah Revaz.
"Siapa suruh nyentuh cewek gue!" Balas Revaz tajam sudah tidak ada kata sopan lagi dari mulutnya.
"Lo beneran suka dia?" Tanya Saka dan tentu saja Revaz segera menatapnya tajam.
"Jangan tatap gue seperti itu. Gue murni, pure sahabatan sama Gresa gak ada hal lebih. Dia sudah gue anggap adek sendiri," kata Saka santai, ia juga tidak terlihat dendam dengan Revaz yang baru memukulnya.
"Soal sikap gue barusan, cuma mau nguji seberapa jauh lo suka sahabat gue dan apesnya malah kena pukul," terang Saka yang masih santai.
Revaz hanya diam, bingung juga harus menanggapi apa karena ia salah duluan. Tiba-tiba datang langsung pukul saja.
"Gue gak nyangka lo beneran bakal ngelindungin dia. Ikhlas deh kalau Gresa sama lo," kata Saka membuat Revaz kebingungan.
"Hah?" Hanya itu suara yang muncul dari mulut Revaz.
"Waktu awal SMA Gresa pernah punya cowok. Si bajingan itu cuma bertingkah manis diawal. Gresa notabenenya anak yang gak pernah nethink langsung terima ajakan cowok itu pacaran. Nahasnya, dia cuma mau jebak buat manfaatin Gresa dan berakhir hendak terjadi pelecehan."
Revaz kaget mendengar hal itu, apa saja yang dilalui Gresa dalam hidup? Kenapa gadis itu selalu ceria sepanjang waktu? Ia seolah tidak memiliki beban ataupun masalah.
"Gue masih ingat kejadian itu, hah... untung Gresa panggil gue sebelum mabuk. Jadi, gue bisa cegah tuh bajingan dan berhasil membuat Gresa kabur walau dalam keadaan mabuk."
Revaz masih diam, jujur ia tidak tahu harus berkata apa. Mau minta maaf tapi gengsi, namun yang penting adalah kisah Greaa tidak seindah yang ia bayangkan karena melihat covernya yang ceria.
"Dari situ dia ketemu lo dan cerita hal-hal tentang lo. Gak nyangkanya orang yang selalu dihaluin Gresa beneran suka padanya," balaa Saka sambil tersenyum kecil.
Revaz kaget, jadi maksudnya adalah kejadian waktu itu? Gresa dijebak? Ia mabuk bukan atas keinginannya sendiri? Revaz sangat terkejut.
"Lo tau, setelah itu dia nutup diri hampir selama setahun. Tapi sekarang... dia sepertinya sudah akan bahagia dengan orang yang mencintainya secara tulus. Oke, anggap lo sudah lolos dari ujian gue."
Revaz hanya diam, jujur ia juga bingung ingin berkata apa.
"Sorry," kata Revaz pelan setelah sekian lama. "Karena mukul kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum CEO Ganteng
RomanceRevaz Adam Candra. Sosok CEO muda yang haus akan kehormatan. Ia selalu mendapat apa yang diharapkan. Cerdas, pandai, arogan, tidak pernah patuh pada siapapun kecuali Umi dan Abinya. Menjadi putra sulung membuatnya selalu dihormati oleh saudara-sauda...