Chapter 45

4.4K 379 16
                                    

Hari ini sebenarnya kerjaan Revaz cukup menumpuk. Bagaimanapun ini adalah seminggu setelah ia penyesuaian kembali dengan sekretaris baru.

Yah, Saka, ia mulai menjadi sekretaris pribadi Revaz sejak seminggu lalu. Semua jadwal Revaz ia yang atur mulai sekarang.

Tidak kalah dengan Revaz, Saka juga super duper sibuk. Pasalnya diminggu pertama ini ia tidak diberi catatan apapun dari sekretaris yang lama. Lalu di mana Lucas?

Setelah acara pernikahan seminggu lalu, dengan santainya Lucas dan Anastasya langsung berangkat menuju Praha untuk bulan madu selama satu bulan di Eropa. Itu karena Nathan ingin cepat memiliki momongan.

Nah, bangsat bukan? Ia meninggalkan Saka tanpa persiapan. Mana pernikahan secepat kilat, langsung bulan madu sebulan. Nanti setelah satu bulan Lucas baru balik mengurus surat resignnya sekalian memberi pengarahan.

PENGARAHAN APANYA? NANTI SAKA SUDAH BEKERJA SEBULAN.

Taulah! Yang penting ia dapat gaji lebih besar. Gila, ternyata gaji sekretaris pribadi lebih besar 3x lipat dari gajinya yang sekarang. Kenapa Saka tidak rebut posisinya Lucas dari dulu. Tapi tugasnya juga segunung!

"Hah... jika bukan gaji kemaren sudah ketransfer gue mau resign," kata Saka yang masih malas ketikin sesuatu di laptopnya.

Kemarin ia sudah mendapat gaji sebagai sekretaris pribadi Revaz. Benar-benar tidak main-main jumlahnya.

Seharian ini masih di kantor membuat Revaz malas. Walau malas tapi otaknya juga tidak berhenti berpikir.

"Ah! Nanti bukannya ada rapat bersama Kortyel Corp? Kenapa aku bisa lupa? Ya ampun, dia klien istimewa dari Perancis," kata Revaz kemudian menekan telepon.

"Ada apa Pak?" Tanya Saka karena ia mendapat panggilan dari Revaz.

"Hari ini ada meeting dengan klien dari Perancis. Beliau sudah berada di Indonesia beberapa hari lalu. Ini meeting terakhir, siapkan yang terbaik. Kamu bisa akses data Lucas dan pelajari. Akan saya kirim pasword dan idnya," kata Revaz serius.

"Mengakses data orang lain bukannya tindak kriminal Pak?" Tanya Saka agak ngeri, bagaimana nanti ia dijebak terus mendapat tuduhan pembocoran data. Masuk penjara? Baru saja ia hidup enak.

"Saya yang memberikan. Lagi pula tidak ada data pribadi di sana. Kamu bisa menggunakannya untuk acuan juga harus dipelajari. Orangnya tidak bisa dihubungi sama sekali," kata Revaz malas.

"Baik kalau perintah Bapak," balas Saka masih was-was.

"Kamu bisa bahasa Perancis?" Tanya Revaz kembali.

"E... sedikit-sedikit Pak. Dulu di sekolah pernah ambil kelas Bahasa Perancis," kata Saka dan Revaz mengangguk.

"Baguslah! Setidaknya kamu tidak akan menjadi beban komunikasi," kata Revaz membuat Saka ngelus dada. Iblis beneran orang ini.

"Kalau begitu sudah! Siapkan segalanya!" Kata Revaz dan Saka hanya mengiyakan ogah juga ia lama-lama telepon sama Revaz.

"Sok banget, situ bisa berapa bahasa memangnya," guman Saka saat hendak mengembalikan gagang telepon ke tempatnya.

"8 bahasa," kata Revaz yang masih terdengar membuat Saka langsung terjingkat. Teleponnya masih kedengeran? Taulah, cepat-cepat ia tutup saja.

"8 bahasa gak tuh!" Kata Saka mempelototi telepon itu kemudian kembali melihat layar.

Baru lihat laptop, ia melihat kiriman email mengenai id dan pasword akun Lucas. Ini beneran boleh dibuka? Yah tapi Revaz sendiri yang kasih. Sebelum mengaksesnya Saka screenshot dulu pesannya, bukti jika itu email dari Revaz langsung.

Assalamualaikum CEO GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang