Extra Part Saka 01

5.9K 254 19
                                    

Mondar-mandir ke sana sini, Saka bingung. Kenapa bingung? Mari kita putar kejadian dalam beberapa minggu ini.

Nomor 1.
Hari di mana Revaz dan Gresa mulai bulan madu, kantor diambil alih oleh Bapak Jason. Bukan itu permasalahannya. Saat disuruh datang ke pesantren, ia menemukan fakta baru tentang seorang yang di matanya bak bidadari. Oke, itu yang pertama, Saka masih bisa sedikit melupakannya.

Nomor 2.
Setelah Gresa positive hamil, ia disuruh Revaz untuk membelikan bahan perngidamannya dan mengirim laporan. Di sana ia kembali bertemu bidadari cantik itu lagi. Bahkan ia sampai tertangkap basah oleh bosnya itu.

Nomor 3.
Revaz yang dengan suka rela menawarkan uluran bantuan agar dekat dengan bidadari tersebut yang kenyataannya adalah sepupu bosnya itu sendiri.

Nomor 4.
Beberapa hari ini bayangan bidadari itu sampai terbawa MIMPI! Astaghfirullah, kapan Saka pernah merasakan hal seperti pada lawan jenis.

"Huh... setiap gue deket dengan cewek gak pernah mikirin sampai segininya. Padahal dengan bidadari itu saja aku tidak pernah berbicara," gumam Saka duduk di sofa dengan lemas.

Sebagai pria usia 23 tahun ia tidak bodoh dalam urusan seperti ini. Tapi, hal ini membuatnya bingung.

"Sejak kapan sih gue galauin cewek? Dulu pacaran sana sini gak pernah begini." Saka merasa amat bingung.

"Keluar sajalah! Sudah lama juga aku tidak pergi ke Ayah dan Ibu," gumamnya mencoba mengalihkan pikirannya pada hal lain kemudian menuju kamar untuk ganti baju.

Beberapa menit dengan style casual celana jeans panjang, kaos lengan panjang berkerah, dan sendal jepit kebanggannya. Saka sudah ngaca ganteng di depan cermin.

"Haduh, muka gue bener-bener kek oppa-oppa koriyah," guman Saka sambil menyibakkan rambutnya ke belakang sok ganteng.

"Hari ini kok dingin banget ya, sampai bikin gue pakai baju lengan panjang," Saka kemudian menganbil ponselnya sambil keluar kamar.

"O... laporan cuacanya bilang nanti jam 13.00 hujan..." guman Saka sambil berpikir, berarti ia memiliki waktu 3 jam sebelum turun hujan seperti perkiraan cuaca hari ini.

"Okelah! Hah! Capek banget harus naik lift segala!" Saka kemudian berjalan di koridor apartemen.

Yah, sudah tiga bulanan ini ia tinggal di apartemen yang jaraknya sangat dekat dengan kantor. Mungkin hanya butuh waktu 30 menit. Itu karena rumahnya sedang ia renovasi, jadi untuk tiga bulan ke depan ini akan tinggal di apartemen yang sudah ia sewa.

Alhamdulillah, sejak kerja di HJN rejekinya terus mengalir. Saka sangat berterima kasih pada banyak orang. Pertama dan yang utamanya adalah sahabatnya Gresa, karena sahabatnya itulah yang membantunya sampai sekarang. Sangat membantu dari mereka kecil bahkan sampai sekarang. Gresa pula yang merekomendasikannya untuk bekerja di HJN.

Kedua, ia sedikit berterima kasih pada Lucas yang memberinya posisi ini. Walau agak mengesalkan namun pria itu yang menawarkan jabatan lebih tinggi padanya.

Ketiga mungkin pada Revaz yang bermurah hati memberinya gaji luar biasa fantastis. Ah! Tidak, itu memang seharusnya, pekerjaan juga membuat ia ingin botak saking pusingnya.

Dan yang selalu ia sematkan dalam hatinya, adalah kedua orang tua yang selalu menemaninya walau sudah tidak lagi di dunia ini.

Setelah sampai basement, Saka segera menuju mobilnya. Yah, sekarang ia sudah memiliki mobil baru, lumayan walau tidak mewah-mewah lumayan lah. Tidak seperti milik Revaz yang memiliki banyak seri mobil dari pabrikan Eropa atau Amerika, jelaslah! Saka dapat membeli mobil sekelas Pajero sudah sangat bersyukur.

Assalamualaikum CEO GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang