"Apa ini?" Tanya Revaz melihat Lucas yang menyerahkan sebuah map dan diatasnya ada sebuah kotak yang terlihat elegan berwarna merah navy dan bertali emas untuk mengikatnya.
"Surat resign dan undangan."
"Surat resign?" Kaget Revaz segera membuka stopmap tersebut. Hal yang ia takuti, surat resign dari Lucas kini nyata ada dihadapannya.
"Tolong Ev," kata Lucas saat melihat wajah tetkejut Revaz.
"Huh... nanti akan kutandatangani," kata Revaz akhirnya menaruh kembali surat resign tersebut.
Lalu pandangannya tertuju pada kotak tersebut. Revaz segera menarik tali yang mengikatnya dan membuka. Di dalamnya ada sebuah amplop dengan ukiran tinta emas dan stempel lilin untuk menutupnya. Segera ia buka, sebuah akrilik hitam dengan tulisan the wedding.
"Ribet amat undangannya," guman Revaz pelan.
"Semuanya sudah diatur Bapak Nathan," balas Lucas dengan menghela nafas. "Aku juga tidak suka terlalu mewah seperti itu."
"The Wedding, Anastasya & Lucas hem...hem...hem..." Revaz membaca kata-kata yang tak penting baginya. Undangan ditulis dalam bahasa Inggris lagi.
Tempatnya? Jangan ditanya tentu saja hotel yang dimiliki HN. Tapi tunggu—
.
.
.
.
.
.
."Ana!!! GRESA KANGEN!!!" Jerit Gresa saat menemukan Anastasya di kantor.
Sebenarnya hari ini Gresa sudah niatan datang, yah kemarin Anastasya bilang ingin memberinya sesuatu, jadi Gresa langsung saja datang setelah kelas.
"Gres! Kamu sudah datang kok cepet banget?" Tanya Anastasya langsung berdiri dari duduknya.
"Katanya ada sesuatu? Apa nih?" Tanya Gresa penasaran.
"Nih! Buat kamu dari pada ketinggalan," kata Ana memberikan box warna navy dengan tali emas.
"Apa ini?" Tanya Gresa bingung.
"Buka saja," jawab Anastasya dan mereka duduk disofa.
Setelah membuka tali dan boxnya, Gresa terlihat bingung ada amplop warna navy dengan ukiran emas. Apalagi amplopnya distempel lilin khas surat-surat kerajaan.
Gresa dengan hati-hati membuka stempel itu, saat dibuka ternyata ada sebuah akrilik berwarna hitam. Baru membuka atas amplop tertulis The Wedding.
Gresa langsung menutup mulutnya dan menatap Anastasya tidak percaya. Asnatasya hanya tersenyum kecil dan bahagia.
"An? SERIUS?!" Jerit Gresa tidak percaya.
"Hm, yah akhirnya. Ingat gue ngomong diam-diam bakalan sebar undangan?" Tanya Anastasya dan Gresa masih menatapnya tidak percaya.
"Siapa? Dijodohin? Atau orang yang kamu suka itu?" Tanya Gresa sungguh penasaran.
"Alhamdulillah dia lamar gue. Orang yang gue suka sejak awal ketemu," jawab Anastasya dengan senyum bahagianya.
"What? Ana? Serius? Siapa?" Tanya Gresa tidak percaya. Siapa orang yang disukai Anastasya itu?
"Bukalah," balas Anastasya kemudian Gresa mengambil akrilik itu dengan hati-hati.
Saat membacanya, dengan perlahan Gresa membacanya. Matanya langsung terbelalak.
"Lucas?! LUCAS SEKRETARISNYA REVAZ?"
Anastasya mengangguk, Gresa tidak menyangka orang yang disukai Anastasya itu sangat dekat. Apakah ini yang dinamakan cinta dalam diam? Bahkan Gresa tidak menyadari, saat mereka berbicara itu terdengar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum CEO Ganteng
RomansaRevaz Adam Candra. Sosok CEO muda yang haus akan kehormatan. Ia selalu mendapat apa yang diharapkan. Cerdas, pandai, arogan, tidak pernah patuh pada siapapun kecuali Umi dan Abinya. Menjadi putra sulung membuatnya selalu dihormati oleh saudara-sauda...