"Gres! Lo gak risih pakai baju gituan? Mau pengajian atau apa hih!" Kata temannya yang kebetulan ia lewati.
Walau sudah hampir satu bulan setengah setelah kemasukan perdananya di semster genap Gresa memakai hijab. Semua orang masih memandangnya aneh.
"Gue mau hijrah. Gue sadar dosa ini sudah banyak!" Kata Gresa dengan cuek kemudian segera menuju ruang guru untuk mengantarkan buku.
Saat diruang guru, Gresa langsung menaruh buku itu diatas meja guru yang memintanya.
"Terima kasih ya Gresa," kata guru tersebut dengan senyuman mengembang.
"Sama-sama bu," balas Gresa. Sekarang gadis itu juga mulai memperbaiki sikap dan nilainya.
Ia sadar, senakal apapun Gresa disekolah, yang datang saat pemanggilan bukanlah orang tuanya. Hanya orang suruhan dengan membawa uang tutup mulut.
Jadi, tidak ada gunanya Gresa nakal. Semuanya akan sama saja. Orang tuanya tidak akan pernah peduli.
Ia sadar mereka bekerja juga untuknya. Namun setidaknya mereka ada di rumah setiap tahun sekali. Nihil, itu tidak akan pernah tarjadi.
Maka dari itu, lebih baik Gresa memperbaiki untuk dirinya sendiri. Berusaha mencari jalan yang lebih baik, hijrah dengan sungguh-sungguh.
Ia harus menutut ilmu setinggi mungkin, agar saat ia bertemu Revaz kembali, dirinya telah berubah.
Yah, Gresa memperbaiki diri agar dapat bersanding dengan Revaz. Kata-kata kasar pria itu sukses membuat motivasi tersendiri bagi Gresa untuk merubah diri.
Tunggu saja Revaz, Gresa akan kembali dengan dirinya yang baru. Ingat, sampai kapanpun, Om Revaz hanya milik Gresa. Selama ini ia sudah berdoa sepertiga malam.
Meminta agar Revaz dijauhkan dari perempuan lain. Berdoa dengan sungguh-sungguh, agar hati dingin itu dapat mencair padanya. Ia hanya mampu berdoa dan selalu berharap doanya dikabulkan oleh Allah.
Selama ini Gresa memang tidak pernah menemui Revaz, tapi ia sudah berterimakasih telah dipertemukan dan diberi kesempatan berbicara dengannya. Serta berharap agar Revaz membuka hati untuknya.
Ia ingat, kata Anastasya. Doa sungguh-sungguh dengan niat yang baik itu in sya Allah akan dikabulkan.
"Bu, boleh saya tanya sesuatu?" Tanya Gresa penasaran, ia ingin menanyakan ini pada gurunya sejak pertama kali masuk.
"Apa?" Tanya guru tersebut dengan sabar. Gresa si anak bandel suka bolos dan tidak sopan dulunya. Kini ia berhasil menjadi murid teladan kesayangan guru.
"Bu, pernah dengar tidak murid yang namanya Nathan dan Jason? Ibu tahu?" Tanya Gresa penasaran.
"Nathan? Jason? Ah! Tentu saja kenal. Walau ibu gak tau mukanya, tapi cerita turun temurun dari guru senior selalu ada tentang mereka," balas Guru dan Gresa bersemangat.
"Apa mereka siswa yang hebat bu?" Tanya Gresa penasaran. Jika sampai Papa Nathannya berbohong soal prestasi, ih! Gresa bakalan bongkar aibnya.
"Hebat dicatatan BK," balas guru dengan tersenyum membuat Gresa kaget.
"BK?" Tanya Gresa tidak percaya.
"Kata guru-guru senior, mereka itu absen BKnya lebih banyak dari absen masuknya," jelas guru dan Gresa ingin memegagi dada.
'Papa Nathan bohong!' Batin Gresa shock.
"Kasus apa ya Bu?" Tanya Gresa penasaran.
"Perkelahian yang sering. Menantang guru, dan yah pokoknya mereka kesayangan guru BK sampai khasus perundungan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum CEO Ganteng
RomanceRevaz Adam Candra. Sosok CEO muda yang haus akan kehormatan. Ia selalu mendapat apa yang diharapkan. Cerdas, pandai, arogan, tidak pernah patuh pada siapapun kecuali Umi dan Abinya. Menjadi putra sulung membuatnya selalu dihormati oleh saudara-sauda...