permulaan

150 84 39
                                    

Happy reading:)

Di pagi yang cerah aya membuka mata dan melihat handphone nya yang tidak jauh dia letak kan dari tempat tidur agar mudah di jangkau. jam sudah menunjukkan pukul 06:00 di mana Aya harus bersiap untuk pergi ke sekolah yang penuh dengan drama kehidupan yang sangat membosan kan.

Dengan Langkah yang tidak seimbang aya berjalan keluar rumah untuk pergi sekolah, seperti biasa aya naik taksi sedangkan saudara tirinya pergi dengan ayah nya naik mobil mewah sedangkan dia? Tentu saja di tinggal.

Aya berlari ke gerbang sekolah yang hampir di tutup,benar aya selalu saja terlambat karena mencari taksi tidak lah mudah di daerah tempat tinggal nya yg cukup di bilang sunyi.

Azlan Arkana putra mahesa atau lebih sering di panggil arka. Cowo populer sekaligus ketua OSIS di SMA bunga bangsa. Arka adalah pria yang dingin,ceria dan cukup menyebalkan tergantung orang yang mengajak dia berbicara.

Seperti biasa di pagi hari semua OSIS sudah berdiri di depan gerbang untuk memeriksa.

tapi itu tidak berlaku untuk Daffa wakil ketua OSIS yang selalu saja terlambat entah apa yang merasuki arka hingga memilih Daffa untuk menjadi wakil nya, mungkin karena mereka berdua yang sudah berteman sejak lama.

Aya melangkah masuk ke sekolah dengan hati yang tidak tenang karena tidak memakai dasi, sudah pasti arka atau anggota OSIS yang lain nya tidak  akan membiarkan nya lolos sampai ke dalam.

"Eh dasi Lo mana??" tanya Jessy sekretaris OSIS  dengan nada sinis yg menjadi ciri khas nya.

"dari sekian banyak nya OSIS kenapa harus ketemu sama nih anak sih" kata Aya dalam hati.

"Lupa!!" balas Aya dengan tatapan datar.

"Ya udh Lo tetap di sini dan jangan masuk!!"

Sudah hampir 1 jam Aya berdiri di tengah lapangan dengan yang lain tapi tidak ada tanda-tanda kalau mereka di izin kan untuk masuk dalam kelas yang benar saja OSIS benar-benar menyebalkan di sekolah. dari tingkah mereka yang sok berkuasa dan suka mengatur.

"Catat nama kalian sebelum masuk." teriak arka dengan membawa pulpen dan kertas lalu memberikan kepada murid yang tidak memakai perlengkapan secara bergilir. setelah 2 jam berdiri akhir nya mereka semua di izin kan masuk ke kelas

"Ayaaaa!" Teriak Reva dengan suara nya yg melengking hingga membuat kepala aya ingin pecah mendengar nya, dia selalu saja berteriak seakan melihat hantu.

"Lo di hukum lagi?"
Tanya Reva dengan gaya bicara seakan  mengejek.

"Reva lu kaya gak tau aja sama nih bocah kalau gak terlambat pasti perlengkapan yang gak lengkap." sambung Salna yang sedang duduk di atas meja dengan gaya seperti seorang pria.

Aya masih mempunyai sahabat yaitu Atika anak yang super cuek dan irit bicara tapi jika itu berkaitan dengan teman nya dia yang akan maju paling depan membela sahabat nya.

Sejak jam pelajaran ke tiga di mulai Aya hanya diam mendengar kan guru menjelaskan yang tidak ada satu pun  yang dia mengerti apa yang di jelas kan, karna kepala nya yang sejak tadi sakit, entah kenapa belakangan ini kepala nya selalu saja sakit.

"Aya bangun!!" teriak Atika dengan menampar pelan pipi Aya dengan lembut tapi masih bisa dia rasakan.

"Loh kok gue bisa ada di sini?" Aya mencoba untuk duduk tapi tidak bisa kepala nya sangat sakit seperti di tusuk oleh seribu jarum.

"Lo tadi pingsan di kelas jadi gue panggilin PMR buat bawa lu ke UKS." ucap Atika dengan memberikan segelas air.

Jam pulang sebentar lagi akan berbunyi Aya hanya diam di UKS sambil menunggu sakit kepala nya yg mereda. Aya sudah menyuruh Atika untuk kembali ke kelas karna tidak mau merepotkan dan membuat dia ketinggalan pelajaran.

DISTAND SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang