Happy reading:)
rumah itu terlihat sangat sepi tidak ada siapa pun di rumah saat Adnan dan Aya sampai.
Adnan juga merasakan ada banyak hal yang terjadi saat dia tidak ada di rumah.
" Mah, pah," Adnan mengecek seluruh ruangan berharap mendapatkan apa yang dia cari.
Nihil tidak ada siapa pun di rumah selain dia dan Aya.
Ana pun tidak ada di kamar nya.Entah kemana tiga orang itu pergi tanpa mengabari mereka berdua.
"Aya!! papa sama Mama gak ada di rumah, kayanya mereka gak bakal pulang malam ini, gimana kalau kita berdua makan di luar??" Adnan yang berdiri di depan pintu melihat adik nya yang asik memainkan handphone nya di atas kasur.
"Beneran? Ya udah Aya siap-siap dulu." Aya meletakkan handphone nya di atas kasur.
"Jangan lama-lama yah" Adnan berbalik ingin keluar dari kamar.
"Siap bos" Aya menggangkat tangan nya memberikan hormat dengan tersenyum bahagia.
Adnan hanya membalas dengan senyum, dia sangat merindukan Aya yang seperti ini.
Terlihat seorang wanita menuruni anak tangga dengan menggunakan dress berwarna putih selutut lengkap dengan Sepatu balet berwarna abu-abu. dengan jepitan pita di pinggir telinga nya.
Aya terlihat cantik malam ini, selama empat tahun akhir nya dia bisa keluar bersama kakak nya lagi.
"Ayo." Adnan mendekati Aya lalu memegang tangan nya berjalan bersama masuk ke dalam mobil.
Perasaan yang sudah lama di nantikan oleh Aya, setidak nya masih ada satu orang yang membuat dia punya alasan untuk bertahan di dunia yang kejam ini.
Dua puluh menit perjalanan pergi ke restoran yang sudah mereka berdua sepakati untuk datangi.
Restoran tersebut sangat ramai.
Ada yang sekedar kencan atau mengajak keluarga nya makan malam di sana.Saat ingin melangkah ke meja yang mereka pesan. seperti ada yang mengikat kaki Aya sehingga membuat dia berat untuk melangkah maju.
"Ada apa?" Adnan ikut berhenti karena melihat Aya yang mematung di tempat nya.
Adnan mengikuti tatapan arah mata Aya.
Seperti merasakan apa yang Aya rasakan Adnan juga hanya mematung melihat tiga orang di meja makan dengan ketawa bahagia.
Jihan,arseno dan ana sedang menikmati steak yang ada di atas meja makan di lengkapi dengan canda tawa dari ke tiga nya.
Adnan akan memaklumi kalau dia di tinggal sendirian di rumah tapi bagaimana dengan Aya yang juga anak kandung nya??
Aya berbalik badan menuju pintu keluar di ikuti Adnan di belakang nya.
Tidak ada yang membuka suara di antara mereka berdua hanya suara klakson dari mobil yang berlalu lalang di jalan yang terdengar.
Aya hanya menatap ke luar kaca jendela mobil yang terdapat banyak toko-toko yang ramai dengan pengunjung.
Pikiran nya benar-benar kacau tidak ada yang dia rasakan selain rasa sakit yang semakin mengorogoti tubuh nya yang mungil.
Adnan melajukan mobil nya menuju ke tempat yang terlintas di benak nya saat itu juga.
Setelah sampai di restoran yang adnan pilih, Dengan berjalan lurus ke depan Aya tidak memperhatikan sekitar nya,tanpa dia ketahui di salah satu meja terdapat arka dan teman-teman nya yang sedang mengobrol.
Aya duduk di meja restoran paling sudut dia sangat mengenali tempat itu.
Tempat di mana ayunda,Adnan dan aya datangi dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTAND SKY
Teen FictionSebuah kisah epilog tanpa prolong, sebuah kisah yang sudah berakhir namun tidak pernah ada kata di mulai. Ombak nya begitu pelan dan terdengar damai, langit nya seperti lukisan ketika terkena sinar matahari yang terbenam. Dibawah rintik hujan menjad...