happy reading:)
Bel sudah berbunyi menandakan jam istirahat. Aya dan arka yang dulu nya duduk di tempat berbeda sekarang duduk di satu tempat dengan yang lain nya.
"Minggir...minggir" teriak Angga yang mencoba menyingkirkan orang-orang di jalan nya dengan membawa satu mangkok bakso.
"Lo cuman bawa bakso kok heboh banget" protes Atika.
"Gak heboh gak oke" ledek Angga
"Nevan mana yah?" Angga bertanya.
"Noh" Daffa menggangkat dagu nya mengarah ke arah nevan yang duduk dengan seorang seorang perempuaan.
"Gila, jiwa playboy mulai lagi" ujar Angga.
"Lo iri yah?" Ledek Reva.
Angga mengusap dada nya "Mencoba bersabar sebelum menghajar."
Tiba-tiba Daffa mengambil bakso milik Angga dan memasuk kan nya ke dalam mulut Angga." Diam bisa gak? Gue lagi kesel yah jangan sampe gigi Lo gue jadiin puzzle"
"Nevan tolong gue ternistakan di sini" ungkap Angga dengan menangis yang di buat-buat.
Tawa yang lain nya pecah begitu saja sehingga mereka menjadi pusat perhatian dari semua orang.
"Hallo arka" entah dari mana Jessy datang sudah memeluk lengan arka membuat semua mata yang di meja itu tertuju pada nya.
Jessy yang sudah keluar dari rumah sakit karen insiden beberapa hari lalu.
"Heh Mak lampir apa-apaan Lo sama cowo orang" sembur Salna.
"Gue rasa arka gak ada cewe deh" Jessy makin mengeratkan pelukan nya di lengan arka.
"Iyah perasaan Lo doang, noh cewe nya" jawab Angga dengan menunjuk Aya.
Arka merasa risih lalu menjauhkan tangan nya dari jessy dan memberi jarak di antara kedua nya
"Emang arka mau sama cewe gila kaya dia?" Jessy menghina aya.
"Omongan Lo di jaga" bentak Elvano
Brakkkk..
Satu gebrakan meja berhasil membuat mereka terkejut, Aya yang merasa diri nya di hina memukul meja yang ada di hadapan nya.
"Kalau Lo bicara lagi gue tusuk jidat Lo!" Aya memajukan garpu yang dia pegang ke arah Jessy.
"Sial psikopat nya keluar" Jessy berdecak sebal.
"Jessy ayo ke meja lain aja" tarik Anaya pada lengan nya. Di mana ada Jessy pasti anaya ikut juga.
Arka mengusap lembut puncak kepala aya, arka merasa bahwa Aya sudah mulai mencintai nya juga.
"Makan aja makanan Lo" perintah Daffa kepada Aya.
"Gak nafsu makan lagi gue" cetus Aya.
"Itu sebab nya lo hanya setinggi kacang" ejek Nevan yang sudah datang sedari tadi mendengar ada keributan dari meja arka.
"Van, sesungguhnya perkataan Lo itu gak berpengaruh sama sekali" aya memutar bola mata nya malas.
♡♡♡
Jam masuk sudah berbunyi, Reva dan yang lain nya sudah pergi lebih dulu ke kelas masing-masing, sementara Aya dan arka masih stay di tempat duduk mereka di kursi panjang yang terdapat dikoridor sekolah.
"Ke rooftop yuk" tawar arka.
"Lo gak masuk?"
"Bentar lagi mau rapat OSIS jadi gue gak masuk jam pelajaran dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTAND SKY
Teen FictionSebuah kisah epilog tanpa prolong, sebuah kisah yang sudah berakhir namun tidak pernah ada kata di mulai. Ombak nya begitu pelan dan terdengar damai, langit nya seperti lukisan ketika terkena sinar matahari yang terbenam. Dibawah rintik hujan menjad...