HANCUR 13

26 32 2
                                    

Happy reading:)


"kak Adnan tolong Aya, sakit banget kak" Aya terus terusan menangis di jalanan. "Kak Aya gak bisa bertahan lagi"

Entah siapa lagi yang akan jadi tempat nya pulang selain Adnan di dunia ini.

"Arka" nama itu terucap begitu saja di bibir Aya yang nampak pucat.

"Sttttt... It's okay a'm here" entah dari mana datang nya arka yang langsung memeluk aya.

"Lo Dateng?"

"Tentu saja. Kau memanggil ku bukan"

Tidak ada yang bisa di lakukan aya selain terus-terusan menangis di dalam pelukan arka seakan air mata nya habis begitu saja menangisi kehidupan nya yang tidak lagi tertata rapi.

Aya yang mulai merasa tenang melongarkan pelukan nya, mereka berdua sekarang duduk di ayunan taman bermain anak-anak yang tidak jauh dari rumah Aya.

"Lo kok bisa ada di sini?" Aya memecahkan keheningan malam yang menyelimuti kedua nya.

"Gue tadi ke rumah Lo, tapi udah berapa kali gue ngetuk pintu gak ada yang bukain jadi gue jalan-jalan bentar di daerah sini" ujar arka panjang lebar.

"Ay" panggil arka.

"Hmm?" Aya beralih menatap arka menunggu apa yang akan di katakan pria itu.

Arka mengurungkan niat nya untuk bertanya apa sebenarnya yang terjadi pada aya. Arka akan menunggu sampai Aya yang menceritakan nya sendiri.

Ini pertama kali nya arka melihat Aya dalam keadaan tidak baik-baik saja walau setiap hari arka melihat bekas luka di sudut bibir nya, ia berfikir bahwa itu hanya luka biasa untuk malam ini arka mengetahui bahwa Aya sedang dalam situasi yang buruk.

"Gue antar Lo pulang yah" tawar arka.

Aya hanya menggeleng pelan tanda tidak mau.

"Lo basah ay, Lo bisa sakit, kalau Lo sakit masuk rumah sakit siapa yang bakal ngerepotin hati gue?"  Arka berbicara dengan cepat tanpa ada jeda.

"Gila Lo" jawab Aya dengan mengembangkan senyuman nya.

Arka yang melihat itu ikut tersenyum puas melihat Aya yang sekarang sedikit lebih baik dari yang tadi.

♡♡⁠♡

"AYA" teriak seseorang di sebelah nya membuat Aya terbangun dari tidur nya.

Sejak pagi Aya sudah tidur di meja nya dengan menenggelamkan wajah nya di lipatan tangan.

Semalaman dia harus terjaga dari tidur nya yang tidak nyenyak setelah arka mengantar nya pulang.

"Lo gak mau bersihin taman belakang ? Lo mau hukum Lo di tambah lagi?" tanya Reva.

"Astaga gue lupa" Aya menepuk jidat nya sendiri. "Gue ke sana dulu yah bye Reva"

"Tungguin! gue ikut" Reva ikut berlari mengikut Aya dari belakang.

Saat Aya sampai di taman belakang sudah ada arka dan yang lain nya.

"Hallo aya" sapa Nevan.

"Ay duduk sini aja biar mereka yang bersihin" perintah arka yang di sambut anggukan dari aya.

"Lo pikir kita babu apa?" protes Angga.

"Udah nyerah aja Lo gak bakal menang debat sama arka" Daffa menarik kerah baju Angga dari belakang menyeret nya pergi ke tumpukan sampah yang ada di hadapan mereka.

Di ikuti yang lain nya ikut membantu meringankan pekerjaan Aya. Hanya Elvano yang tidak kelihatan sedari tadi, sepertinya kelas mereka sedang masuk.

Sementara Aya dan arka hanya melihat dari bawah pohon yang rindang seakan dunia hanya milik mereka berdua.

DISTAND SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang