HANCUR 05

53 64 4
                                    

Happy reading:)

Arka menatap nomor yang tertera di layar handphone nya..

Dia seperti bergelud dengan isi pikiran nya sendiri..

"Gue hubungin dia gak yah?"

"Kalau dia udah tidur gimana?"

"Gue bakal ganggu dia?"

Arghh..arka mencengkram rambut nya merasa kacau dengan pikiran nya.

Sudah keputusan yang tepat tidak menghubungi Aya di tengah malam..

Terlihat mobil berwarna putih yang melaju ke SMA Nusa bangsa di tumpangi Anaya dan shanaya,tentu saja yang menyetir adalah adnan.

Mulai hari ini mereka akan berangkat bersama setiap hari.

Pagi-pagi Aya sudah di buat kesal dengan sikap kakak nya yang ingin mengajak ana untuk pergi bersama.

Walau sudah berapa kali Aya menolak akhir nya Adnan berhasil membujuk Aya untuk berangkat bersama.

"Gimana masa sekolah kalian?
Baik-baik aja kan?" Adnan fokus dengan setir di tangan nya.

"Iya kak" terdengar suara yang menyahut dari bangku belakang, pelan namun masih bisa terdengar.

Aya hanya menatap kosong ke luar kaca mobil.

Jangan tanyakan Soal masa SMA pada Aya,itu adalah hal yang sangat sulit untuk di jawab nya.

Masa sekolah nya tidak lagi menyenangkan setelah memasuki fase SMA di mana tepat dengan kedatangan dua orang wanita yang masuk ke dalam rumah nya.

Bukan hanya kehidupan di rumah kehidupan di sekolah Aya pun ikut berantakan.

Aya yang selalu mendapatkan juara satu saat di bangku sekolah menengah pertama. Berbeda saat dia SMA untuk masuk dua puluh besar saja susah.

Aya yang selalu membolos hanya untuk ketenangan diri nya,membuat Aya harus masuk BK berkali-kali.

Berkali-kali pula arseno memukul nya karena mendengar panggilan dari sekolah untuk nya sebab ulah Aya.

Aya meletakkan tas nya di atas meja lalu melipat tangan nya untuk di jadikan Tumpuan kepala nya.

Kelas yang sangat berisik membuat aya susah untuk tidur.

"Woy masih pagi, ada jam matematika nih tidur Mulu Lo" Reva memukul bahu Aya hingga membuat nya terkejut.

Aya terlalu malas untuk ikut mata pelajaran Matematika padahal Aya sendiri tau bahwa mapel satu itu sangat keramat.

Bukan hanya mapel nya yang susah tapi guru nya yang terkenal sangat kejam.

Walau begitu Aya tetap tidak perduli dia pergi keluar kelas setelah bel jam pertama berbunyi.

Kaki nya melangkah begitu saja ke arah rooftop.

tangan Aya membuka pintu yang menjadi pembatas antara rooftop dan tangga menuju ke sana.

Angin yang terasa lembut menyapa wajah cantik mulus milik Aya,

Aya mencoba memperbaiki rambut nya yang di terpa angin hingga membuat nya berantakan,

Langkah demi langkah Aya mendekati kursi yang tidak jauh dari tempat dia berdiri entah siapa yang menaruh kursi di sana.

Mungkin ada orang yang sering datang ke tempat tinggi itu hanya sekedar untuk mendapatkan ketenangan duniawi.

Tidak ada yang lebih indah bagi Aya selain menatap langit yang berwarna abu-abu.

DISTAND SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang