Happy reading:)
Saat Aya bangun,dia sudah berada di tempat tidur sudah pasti Adnan yang memindahkan nya dari kamar mandi siapa lagi yang akan perduli dengan nya selain Adnan.
Saat Adnan tiba,rumah sudah terlihat kacau balau di ruang utama terdapat beberapa tetes darah dari bibir shanaya..dengan cepat Adnan pergi ke kamar nya yang terkunci dari luar.
Adnan terus memanggil nama adik nya namun tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi hanya terdengar suara air, di tambah di kamar Aya lebih banyak bercak darah di lantai.
Ketakutan menyelimuti diri Adnan,dia sangat takut akan terjadi hal-hal yang tidak di ingin kan terjadi pada adik kesayangan nya.
Adnan mendobrak pintu kamar mandi lalu melihat adik nya tidak sadarkan diri di bawah shower yang terus menyala.
Ini sudah kesekian kali nya Adnan melihat Aya melukai dirinya sendiri entah ke depan nya apa yang akan Aya lakukan terhadap diri nya.
Tring...
Aya terbangun dari tidur nya mendengar handphone nya berbunyi terus menerus entah siapa yang mengirim kan nya pesan pada malam hari seperti ini.
Luka yang di buat Aya pada pergelanggan tangan nya mulai terasa,perihnya luka yang ia buat semakin terasa.
Setelah mendapatkan benda pipih yang dia cari Aya melihat beberapa pesan dari nomor yang tidak dia ketahui.
0823xxxx
Aya?
Ay?
Lo udah tidur?Shanaya:
Siapa?
0823xxxx
Arka!
Shanaya:
Ohh..dapat dari mana
No gue?0823xxxx
Gak penting!
Jawab dulu pertanyaan gue
Yang pertama!Shanaya:
Lo tolol atau gimana?
Gak mungkin gue tidur terus
Balas pesan Lo.0823xxxx
Santai!
Marah-marah Mulu entar
Cantik nya ilang >_<Tanpa sadar Aya tersenyum sendiri dengan pesan yang dikirim oleh arka seakan semangat hidup nya kembali Ada.
matanya kembali terpejam ia mencoba untuk kembali tidur tapi bagaimana pun dia berusaha itu tidak berhasil.
Aya bangkit dari tempat tidur nya menuju ke balkon kamar nya,tempat di mana dia bisa melihat dan berbicara pada bintang.
Tok..tok
Ketukan pintu membuat Aya tersadar dari lamunan nya.
Adnan datang dengan membawa sepiring makanan di tangan nya dengan segelas air.
Aya tetap diam di tempat nya menunggu Adnan menghampiri nya.
"Kakak yang ngambil obat tidur di laci Aya?" Tanya Aya.
Adnan hanya mengangguk.
"Aya boleh minta sebutir untuk malam ini?" Aya berharap Adnan memberikan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTAND SKY
Teen FictionSebuah kisah epilog tanpa prolong, sebuah kisah yang sudah berakhir namun tidak pernah ada kata di mulai. Ombak nya begitu pelan dan terdengar damai, langit nya seperti lukisan ketika terkena sinar matahari yang terbenam. Dibawah rintik hujan menjad...