Happy reading:)
Elvano masih tetap setia menemani Aya duduk di taman hingga bel pulang berbunyi, setelah sepi Elvano akan mengantar Aya pulang.
Elvano memberikan jaket nya pada Aya untuk menutupi tubuh nya, wanita itu terlihat sangat pucat.
Mata Elvano mengedar melihat seluruh sekolah yang tidak ada siapa pun lagi, menunggu Sepi untuk menghindari pertanyaan untuk Aya mengenai insiden yang terjadi tadi pagi, perhatian kecil namun sangat berarti untuk Aya.Motor Elvano berhenti di depan sebuah kafe yang tidak di kenali Aya.
"Ayo masuk." Ajak Elvano dengan menggandeng tangan Aya masuk ke dalam cafe minimalis.
Aya merotasikan pandangan nya ke segala arah mengamati seluruh ruangan yang sangat bersih dan barang-barang yang tertata dengan rapi.
"Wah...pacar Lo ya?" Tanya seseorang yang sedang meracik kopi.
"teman kok." Jawab Elvano malu-malu.
"Lo duduk di sini dulu." Kata Elvano dengan menarik kursi di salah satu meja.
Aya mengikuti apa pun yang di katakan oleh Elvano tanpa bantahan sedikit pun. Dalam beberapa menit Elvano membawakan segelas coffe latte dengan gambar hati di atas nya.
"Minum dulu."
Aya yang pecinta kopi sangat sulit untuk menolak nya.
"Enak?" Tanya Elvano penasaran.
Aya mengganguk "Iya."
"Lo yang buat?" Tebak Aya.
"Iya."
"Lo yang punya cafe ini?" Tanya Aya dengan polos nya.
"Hahaha.. gak lah aya, gue mana ada uang buat buka kafe kaya gini, gue cuman kerja di sini." Jawab Elvano dengan tertawa mendengar pertanyaan dari Aya.
"Gak cape belajar sambil kerja?"
"Pasti cape lah, tapi mau gimana lagi."
"Emang uang jajan Lo kurang?"
"Bukan kurang, tapi gue nabung buat bisa beli rumah."
"Emang Lo ngontrak sekarang?" Sekali lagi Aya bertanya dengan polos nya.
"Aya,aya..gue mau bawa adik sama bunda gue pergi dari rumah yang sekarang. bukan, itu bukan rumah lebih tepat nya lagi adalah neraka." Jelas Elvano.
Elvano mengingat kan Aya pada Adnan yang juga pernah ingin membawa nya pergi dari rumah, namun semua nya tinggal kenangan.
"Doain ya, biar gue bisa buat cafe kaya gini dan Lo bisa minum gratis setiap hari." Ucap Elvano dengan terkekeh kecil.
Senyum Aya mengembang mendengar ucapan Elvano barusan, Elvano seperti nya sangat mengetahui bahwa Aya sangat menyukai kopi.
♡♡♡
"Cewe Lo ya?" Tanya Alex dengan memperlihat kan sebuah foto di dalam handphone nya.
Elvano merampas handphone tersebut dan melihat nya lebih jelas. "Lo dapet dari mana?"
"Bukan urusan Lo, kalau ayah tau apa kira-kira yang bakal dia lakuin."
"Bangs*t. Gak usah buat ulah Lo." tangan Elvano mencengkram kerah baju Alex dengan kuat.
"Santai, gue cuman butuh sesuatu." Alex menepis tangan Elvano dari kerah baju nya.
"Apaan?" Tanya Elvano penasaran.
"Uang."
"Ini, keluar dari kamar gue sekarang!" Elvano memberikan sejumlah uang dan menyuruh Alex untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTAND SKY
Teen FictionSebuah kisah epilog tanpa prolong, sebuah kisah yang sudah berakhir namun tidak pernah ada kata di mulai. Ombak nya begitu pelan dan terdengar damai, langit nya seperti lukisan ketika terkena sinar matahari yang terbenam. Dibawah rintik hujan menjad...