HANCUR 11

37 44 3
                                    

Happy reading:)


Aya berbaring di kasur nya setelah membersihkan badan nya,dia ingin sekali menghubungi Adnan tapi dia takut akan menggangu pekerjaan Adnan di kantor.

Sekarang handphone di tangan nya berdering terlihat nama arka terpampang jelas di sana. aya langsung menekan warna hijau di handphone nya dan menempelkan nya di telinga.

"Lo udah tidur?"

"Belum kenapa?"

"Gak apa-apa,
Gue cuman khawatir"

Suara arka terdengar jelas di telinga Aya suara khas yang hanya di miliki arka sangat damai.

"Kalau Lo cuman bilang
Itu,gue tutup telpon nya"


"Jangan dong ay,
Masa sama pacar sendiri kaya gitu"


"Stres! Sejak kapan
Gue pacaran sama Lo?"

"Akhmm..
Siapa yah yang ngaku
Cewe gue di toilet tadi."

"Mampus! arka dengar lagi yang gue bilang tadi di toilet" aya berdecak sebal.aya mematikan telepon nya secara sepihak.

"Arghhh...kok gue goblok banget sih" Aya membolak balik kan badan nya di kasur. "Gue harus ngomong apaan kalau ketemu dia."

♡⁠♡♡

Tok..tok..tok

Masih pagi-pagi sudah terdengar suara ketukan pintu di kediaman arseno raditama..

Anaya yang mendengar itu membuka pintu nya. di sana sudah berdiri seorang pria yang memakai seragam di baluti jaket berwarna hitam.

Terpampang senyuman di wajah anaya "Eh arka,masuk dulu!"

Arka melangkahkan kaki nya memasuki rumah yang identik dengan warna coklat berkombinasi dengan putih.

Mata nya mengamati sekitar,Ini pertama kali nya arka masuk ke dalam rumah itu, seperti yang dia lihat pertama kali rumah itu tampak sunyi dari dalam maupun luar tidak ada keributan yang terdengar, cukup di bilang damai bagi arka tapi hal yang damai tapi belum tentu damai untuk Aya.

Anaya ikut duduk berhadapan dengan arka dia mengetahui bahwa arka dan Aya saling mencintai jadi dia tidak akan menggangu hubungan mereka berdua.

Mata mereka berdua tertuju pada seorang perempuan yang menuruni tangga dengan tas berwarna abu-abu di bahu nya.

Aya melewati mereka berdua begitu saja tanpa melirik sedikit pun.

"Aya" arka berlari mengikuti Aya dari belakang. "Ana gue pamit dulu yah."

"Iyah" balasan singat dari Anaya.

"Ay tungguin gue"  arka menarik lengan Aya membuat wanita itu berhenti.

"Ada apa sih,"

"Ayo berangkat bareng."

"Gak niat dan gak minat,makasih!"

"Kita berdua kan udah pacaran" ujar arka.

"Terserah Lo deh,liat nih udah jam berapa masa ketua OSIS telat." Aya memperlihatkan jam di tangan nya yang sudah hampir jam 7.

DISTAND SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang