HANCUR 20

14 15 11
                                    

Happy reading:)

"Gue mau main ke rumah Lo dulu hari ini."  Sahut Aya yang sedang duduk  di atas motor yang di kendarai oleh arka.

"Tumben ay,"

"Lagi pengen ketemu bunda."

Jarak rumah arka dan sekolah yang tidak begitu jauh membuat mereka cepat sampai.

"Bundaaaaa...." Teriak Arka dari kejauhan mendekati citrani yang sedang memasak.

"Jangan teriak-teriak KA." ucap citrani,"eh ada anak bunda yang manis nih."

"Aya bawain cemilan buat bunda." Aya meletakkan makanan yang di beli nya dengan arka tadi sebelum pulang.

"Aya bantu yah," Aya mengambil alih bawang-bawangan yang sedang berada di atas talenan dan langsung memotong nya.

"Cepet nikah dong ka, biar ada yang temenin bunda masak tiap hari kaya gini," goda citrani.

"Kalau Aya mau, arka bisa nikahin Aya sekarang juga" arka malah menggoda Aya.

Bagaimana pun Aya mengontrol ekspresi nya tetap tidak bisa menyembunyikan wajah nya yang memerah.

Karna arka yang anak tunggal membuat dia sangat di manja oleh kedua orang tua nya.

Iri? Tentu saja itu yang di rasakan oleh Aya, tapi arka selalu membuat Aya merasakan kehangatan keluarga walau hanya sebatas pacar nya.

♡♡♡

Beberapa hari kemudian...

Arseno sudah di bolehkan pulang oleh dokter setelah di rawat selama beberapa hari di rumah sakit.

"Aya minta maaf pah." ucap Aya sendu pada arseno.

"Saya gak mau lihat wajah kamu. Pergi dari sini!" Usir arseno.

"Ta..tapi pah."

"Lo tuli hah papa udah bilang gak mau liat Lo, sadar diri dong kalau udah di usir." tegas Anaya.

"Gue gak bicara sama Lo," cuek aya

"Cewe gila."

"Lo bisa diam gak sih!" Seru Aya.

"AYA... KAMU MAU BIKIN SAYA JANTUNGAN, KALAU BUKAN KARNA ADNAN KAMU UDAH SAYA USIR DARI RUMAH INI!" arseno murka.

"Maafin Aya pah," ucap Aya lirih dengan jantung nya yang berdegup kencang menahan sakit hati nya.

Arseno pergi meninggalkan Aya yang berlutut di lantai sendirian.

Retakan dalam keluarga nya bertambah semakin parah tinggal menunggu waktunya semua nya akan hancur berantakan.

Hubungan nya dengan Anaya semakin buruk tidak ada kata baik-baik saja dalam diri Aya.

Suara petir saling bersahutan di langit malam yang nampak gelap, serta suara tetesan air hujan yang berjatuhan di atas rumah penuh tanda tanya kehidupan.

tidak ada cahaya sama sekali di dalam kamar Aya, dia sengaja mematikan lampu di kamar nya, hanya pantulan cahaya dari luar yang mengisi ruangan hampa tersebut.

Aya duduk di lantai dan menjadikan tempat tidur nya sebagai sandaran, air mata nya jatuh begitu saja membasahi pipi mulus nya.

Tidak ada yang di pikiran Aya selain Arka. Aya mengambil handphone nya lalu menelvon arka.

Drtttt...drttttt..

Arka:
" Hallo ay,"

Tidak ada jawaban dari Aya, dia hanya ingin mendengar suara arka untuk menenangkan diri nya, Aya menangis tanpa suara mendengar nama nya terus-terusan di panggil oleh arka.

DISTAND SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang