happy reading:)
"Hay arka," sapa keisa melihat arka yang berdiri di depan kelas nya.
Semua mata teralihkan pada mereka berdua termasuk Aya, entah apa yang terjadi belakangan ini membuat mereka berdua sangat akrab.
"Ini bunga buat gue?" Keisa mengambil mawar putih yang berada dalam genggaman arka.
Bunga yang seharus nya di berikan pada Aya kini berada di tangan keisa, tidak ada penolakan sama sekali dari Arka.
Aya hanya bisa melihat dari tempat duduk nya dengan memasukkan kembali mawar merah yang ada di tangan nya ke dalam tas.
"Lo udah putus sama dia?" Bisik Reva.
"Gak tau" singkat Aya.
"Hay ay," sapa Arka dengan mendekati meja Aya seolah tidak terjadi apa-apa.
"Nanti gue beliin bunga yang baru ya, buat Lo" bisik arka tepat di telinga Aya.
"Arka ayo makan" tarik keisa pada lengan arka.
"Gue lagi gak nafsu makan" tolak arka.
"Ihh tapi gue laper," manja keisa
"Cihh" jijik Reva.
"Ay, gue ke sana dulu entar gue balik lagi." Arka pergi bersama keisa meninggalkan kelas.
"Gue gak butuhin bunga yang baru KA, gue butuh penjelasan dari Lo" batin Aya.
"Mereka berdua saling kenal?" Tanya Salna.
Bagaimana bisa Aya menjawab sementara dia tidak mengetahui apa pun mengenai ini.
Aya berlari ke toilet dengan wajah yang memerah menahan tangisan,
Dengan tatapan sendu dia melihat diri nya di pantulan kaca dengan wajah yang pucat dengan mata yang bengkak, luka di tangan nya yang di tutupi dengan lengan baju switer.Ingin sekali rasa nya dia menenggelamkan diri nya saat itu juga. Aya mengusap kasar air mata yang jatuh di pipi nya, dada nya terasa sesak untuk bernapas, seharus nya dulu dia tidak mempercayai arka mungkin rasa kecewa nya tidak akan sesakit ini.
Hari begitu cepat berlalu, dengan susah payah Aya menahan tangisan nya selama pelajaran, sementara arka tidak kembali sama sekali setelah meninggalkan nya bersama keisa.
Arka:
"Maaf ay,
Gue gak bisa anterin Lo pulang"Pesan singkat dari arka baru di baca oleh Aya setelah dia lama menunggu di parkiran berharap arka datang namun tidak ada sama sekali mungkin dia pergi lebih dulu sebelum Aya sampai di tempat parkir.
"Aya Lo bareng siapa?" Tanya Daffa dari dalam mobil.
"Sendirian" jawab Aya.
"Ya udah naik aja, biar gue anterin Lo pulang" tawar Daffa.
"Sabuk pengaman nya di pake, itu tali untuk mencegah kita buat pergi ke akhirat," perintah Daffa
Walau itu candaan, tapi melihat wajah datar Daffa membuat candaan itu terdengar garing untuk Aya.
Aya masuk ke dalam mobil Daffa. Suasana nya terasa canggung Aya tidak cukup dekat dengan Daffa.
Daffa pun terlihat sangat cuek membuat Aya enggan untuk memulai percakapan.Tanya Daffa "Arka ke mana?"
"Gue gak tau, kirain kalian tau dia ke mana" jawab Aya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTAND SKY
Teen FictionSebuah kisah epilog tanpa prolong, sebuah kisah yang sudah berakhir namun tidak pernah ada kata di mulai. Ombak nya begitu pelan dan terdengar damai, langit nya seperti lukisan ketika terkena sinar matahari yang terbenam. Dibawah rintik hujan menjad...