Lorenzo lansung mengendong Carma dan mencari dewi penyembuh di seluruh kerajaan langit.
"Dewi penyembuh, kumohon selamatkan dia." Mohon Lorenzo ketika bertemu dengan Line sang dewi penyembuh.
"Apa yang terjadi dengannya kali ini?" Tanya Line dengan wajah serius.
"Kali ini? Apakah ia sering menemuimu?" Tanya Lorenzo.
Line mengangguk, "Dewi Karma bahkan lebih sering terluka dan sakit dibandingkan dengan para prajurit langit."
"Apa yang terjadi dengannya selama ini? Kenapa ia tidak pernah cerita padaku? Bukankah ia adalah dewi yang manja dan ingin mencari perhatian semua orang?" Lorenzo sedikit bingung.
"Apa kau tidak tau? Ia selalu datang dengan kondisi yang mengenaskan dan terakhir kali ia datang, aku bahkan tidak bisa menyelamatkannya. Tapi, entah bagaimana ia bisa hidup dan tersenyum seperti biasanya lagi." Jawab Line sambil melihat kearah bahu Carma.
"Bagaimana bisa aku tidak tau? Apa yang terjadi padanya selama ini? Rasa sakit seperti apa yang ia rasakan." Lorenzo terus bertanya-tanya.
"Dewi Karma terkena racun yang cukup serius dan ia mengalami kelelahan yang berkepanjangan. Dimana ia terluka? Apa ia pergi ke medan perang?" Tanya Line dengan sambil menatap ke luka Carma denga serius.
"A-a-aku tidak tau," jawab Lorenzo dan ini membuatnya tersadar bahwa ia tidak mengetahui apapun tentang Carma.
Setelah beberapa jam akhirnya Carma tersadar. Lorenzo memegang tangannya dengan erat.
"Carma?" Panggil Lorenzo ketika melihat Carma tersadar.
Carma lansung memalingkan mukanya. "Maaf," kata Carma yang tida berani menatap Lorenzo.
"Maaf untuk apa?" Tanya Lorenzo kembali.
"Maaf untuk segalanya," Jawab Carma yang merasa ia membuat hal yang tidak disukai Lorenzo sekaligus.
"Apa maksudmu?" Tanya Lorenzo yang tidak mengerti.
"Aku tau kau membenci wanita lemah. Aku juga tau kau membenci wanita cengeng dan manja. Aku juga tau kau membenci kata maaf. Aku juga tau kau membenci orang lemah. Aku juga tauu...." air mata Carma terlanjur menetes.
"Aku juga tahu..." ia tidak sanggup mengatakan kalimat terakhir, rasanya sangat berat sekali.
"A...aku tau kau tidak menyukaiku dan tidak akan pernah bisa menyukaiku. Maaf karena aku selalu memaksamu dan maaf karena aku selalu berusaha mendekatimu. Tapi, aku benar-benar tidak memiliki hubungan apapun dengan dewa api. Aku bahkan tidak tau bentuk api abadi itu seperti apa." Kalimat yang sangat sulit ia katakan akhirnya terucap.
Lorenzo menatap kearah Carma tanpa bisa berkata-kata. Seberapa berat hidup yang Carma jalani.
Carma akhirnya memberanikan diri untuk menoleh kearah suaminya, "aku ingin tau satu hal."
"Apa yang ingin kau ketahui?" Tanya Lorenzo.
"Seberapa bencikah dirimu kepadaku? Jika kau sangat membenciku dan ingin berpisah denganku. Aku akan menyetujuinya tanpa meminta apapun." Carma terlihat serius soal hal ini.
"Apa yang sedang kau bicarakan?" Tanya Lorenzo tidak mengerti. Baru kali ini Carma mengatakan hal seperti ini. Sangat berbeda sekali dengannya.
"Kau hanya perlu menjawab pertanyaanku."
"Aturan kerajaan langit tidak mengizinkan pasangan yang sudah menikah untuk berpisah." Lorenzo sedikit bingung dengan perubahan sikap Carma.
"Aku akan mencari berbagai cara untuk berpisah denganmu, jika iru adalah keinginanmu" Carma terlihat sangat serius dengan kata-katanya.
"Berhenti mengatakan hal konyol. AKU TIDAK AKAN BERPISAH DENGANMU APAPUN YANG TERJADI." Tegas Lorenzo dengan penuh amarah.
"Tapi, bagaimana jika aku yang merasa lelah dan ingin berpisah denganmu? Apakah kau akan mewujudkan keinginanku?"
![](https://img.wattpad.com/cover/320960576-288-k150556.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
C A R M A
FantasiMereka memanggilku Carma si dewi polos dan lemah yang mendatangkan malapetaka. Kenyataannya aku hanya seorang dewi yang ingin diperhatikan oleh semua orang, tapi itu terlalu sulit untukku yang tidak dicintai oleh siapapun ini. Karena itulah aku memu...