23 - Bulan dan Bintang

2.5K 258 15
                                    

Carma membuka matanya pelan-pelan dan terlihat bola mata hitam pekatnya membuat semua orang yang melihatnya ketakutan.

"Jika aku mengila, kau tidak akan pernah bisa menjinakanku." Kalimat pertama yang muncul dari mulut Carma setelah menyerap semua kekuatan jahat.

Carma berjalan mendekat kearah Lorenzo. Dengan sengaja ia melukai wajah dewa laut dengan kuku panjangnya. "Kau bahkan mematahkan harapan terakhirku. Jika saja kau mencintaiku sedikit saja. Hal ini tidak akan pernah terjadi." Ucapnya sambil tersenyum jahat.

"Aku mencintaimu dan kau selalu mempermainkan cintaku. Sekarang terimalah semua rasa benciku." Carma berjalan kearah dewi bulan.

Dewi bulan menelan ludahnya dengan kasar dan terlihat sangat ketakutan. Tubuhnya terlihat gemetar, ia berusaha mengeluarkan kekuatannya untuk melawan tapi nihil. Carma merasa kekuatan itu hanya seperti angin lewat.

"Aku yang selalu menyelamatkanmu dengan darahku dan kau ingin membunuhku? Bukankah sekarang adalah waktu yang tepat untuk meminta balasan darimu?" Ucap Carma sambil menunjuk kearah Selena sambil tertawa.

Di kening Carma tiba-tiba muncul tanda bulan sabit hitam yang terbalik. Carma semakin dekat kearah Selena tapi pandangannya mengarah ke dewa bintang.

"Bintang dan bulan? Satu selalu menggunakan darahku dan satunya lagi yang menyebarkan gosip, bahwa aku adalah sang malapetaka. Karena itu aku dijauhkan dan dirudung oleh semua dewa. Membunuh kalian berdua dalam waktu bersamaan adalah hal yang sangat menyenangkan." Carma berjalan semakin dekat kearah mereka berdua.

"SADARLAH, CARMA!!" Teriak Lorenzo yang berusaha menyadarkan Carma.

"KALIAN YANG SEHARUSNYA SADAR!! BUKAN AKU!!" Balas Carma dengan penuh emosi.

"Zeref adalah iblis yang membuat kita seperti ini." Balas Lorenzo.

"Ada atau tidak adanya dia. Tidak ada hubungannya sama sekali. Dari awal sifatmu kepadaku hanyalah rasa benci dan muak. Aku tau semua itu, jadi berhenti seolah kau peduli padaku." Ucap Carma yang sekarang tidak memedulikan Lorenzo dan berjalan mendekat kearah Selena.

Carma mencekik erat Selena dan berusaha menguras kekuatannya. Para dewa berusaha menyerang Carma dengan kekuatan penuh.  Tapi, kekuatan Carma yang sangat kuat tidak sebanding dengan mereka. Tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Satu tangan ia gunakan untuk mencekik Selena dan tangan lainnya ia gunakan untuk melawan para dewa hingga terpelanting jauh.

"AKU ADALAH DEWI KARMA ATAU DEWA IBLIS!! AKU TIDAK AKAN BISA DIKALAHKAN DENGAN CARA APAPUN." Teriak Carma yang mengakui dirinya dan disaat yang bersamaan petir hitam dan putih menyambar dengan kuat.

Dengan mata hitam pekat dan senyuman jahat. Carma mencekik Selena semakin erat. Kulit Selena semakin hitam akibat Carma yang terus menyerap energi.

"LEPASKAN DIA, CARMAAA!!" Perintah Lorenzo.

"Semakin kau ingin dia dilepaskan, aku semakin tidak akan melepaskannya."

Tiba-tiba dari arah belakang sebuah pedang menancap kearah jantungnya. Carma memuntahkan darah dari mulutnya. Pelan-pelan ia menoleh kearah belakang.

"Rasa cinta yang begitu sakit terus menyiksaku." Ucap Carma yang meneteskan air matanya.

Dengan kekuatannya ia merubah pedang yang menancapnya menjadi sebuah batu kristal dan melempar kearah Lorenzo. "Anggap saja, ini adalah hadiahku, untukmu. Batu itu bisa mengabulkan semua permintaanmu dan juga bisa membunuhku karena mengandung darahku didalamnya. Aku harap pemintaan terakhirmu tidak untuk menyakitiku lagi." Lanjut Carma sambil tersenyum sedih dan meneteskan air matanya.

"Zeref, bawa aku pulang." Perintah Carma yang membuat Zeref lansung berubah menjadi naga dan membawanya ke kerajaan iblis.

C A R M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang