28 - Menemukannya

2.4K 210 4
                                    

Dewi karma lansung mendarat ke kerajaan langit. "Aku tidak menyangka ia akan disini. Tapi, aku tidak peduli."

Semua pasukan kerajaan langit yang mengetahui keberadaan dewi karma di kerajaan langit lansung berkumpul mengelilingi Carma sambil mengarahkan pedang kearah dewi karma.

"Ini sungguh gila, kalian mengetahui keberadaanku dengan sangat cepat." Carma kembali tersenyum dan melihat kearah sekitarnya dengan mata yang tidak dapat melihat dengan jelas.

"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI CARMAAAAA?!!!" Tanya seseorang dengan penuh emosi.

Carma berusaha menatap kearah sumber suara, "jika aku mendengar dari suaramu. Kau terdengar seperti, hmm--- siapa ya?" Tanya Carma pada dirinya sendiri padahal sudah bisa menebak suara dari dewa itu.

"--sampah mungkin? Hahaha." Tawa Carma ketika mengejeknya.

"CARMAAAA, Jika matamu tidak dapat melihat dengan jelas maka sebaiknya jaga mulut busukmu itu dengan baik. Oh iya, matamu kan karena kebodohanmu sendiri." Ejek dewa itu kembali.

Carma lansung melesat dengan cepat kearah dewa bintang. Rambut hitam panjang dan legamnya tersapu oleh angin membuatnya terlihat keren sekaligus jahat. Ia lansung mencekik erat dewa bintang hingga kukunya menancap ke leher dewa bintang. Sedikit demi sedikit darah dewa bintang menetes membasahi jari-jarinya.

"A-aku tau k-kekurangan dari kekuatanmu y-yang kuat itu. J-jika kau terus mengeluarkan kekuatanmu, k-kau akan--"

Kuku Carma menancap semakin dalam, "sebelum kau menyebutkannya aku akan segera membunuhmu. Tapi sepertinya kau ragu. Apakah itu kekuranganku yang sebenarnya atau aku hanya berpura-pura menjadikan itu sebagai kekuranganku." Carma kembali tersenyum dan membuat dewa bintang kembali ragu.

"J-jika kau membunuhku, aku akan membawamu bersamaku." Ancam dewa bintang.

Carma mengangkat tubuh dewa bintang dan membuatnya mengelantung. "Kalau begitu bawa aku bersamamu dan akan aku pastikan saat di neraka aku juga akan menyiksamu sampai kau memohon di kakiku." Ejek Carma kembali.

Disisi lain, dewa laut membuka matanya dan mendengar semua perbicaraan mereka dari luar ruangan. Ia dengan cepat keluar dari kamar yang dulu pernah ditinggali Carma. Ya, kalian tidak salah baca. Ia keluar dari kamar yang dulu ditinggali oleh dewi karma. Kamar yang penuh dengan kegelapan dan sangat kotor itu.

"Hentikan, Carma." Perintah Lorenzo.

"Salam kepada dewa laut." hormat semua prajurit secara bersamaan. 

Carma lansung melempar dewa bintang asal, "setelah 7 tahun akhirnya aku kembali melihatmu, suamiku. Apakah aku masih boleh menyebutmu sebagai suamiku? Atau apakah setelah kepergianku kau lansung menikah dengan dewi bulan yang selalu kau lindungi dan sayangi itu?" Tanya Carma sambil tersenyum jahat.

"Atau jangan-jangan kau dengan Selena selama ini bersembunyi di kamarku dan melakukan hal layaknya suami istri? Aku sebagi istrimu sedih membayangkan hal itu. Bukankah kepergianku adalah hal yang sangat menyenangkan bagi kalian." Ucap Carma dengan penuh ejekan dan tawaannya yang khas.

"Apakah kau sudah selesai berbicara?" Tanya Lorenzo yang menatap kearah Carma.

"Belum, belum. Aku masih ingin menerka, apa yang kau lakukan selama 7 tahun terakhir di kamar yang dulunya aku tinggali. Kau dulu, bahkan tidak ingin menginjakan kakimu di kamarku. Apa kau ingin mencari kelemahanku di kamar itu? Sayangnya sekarang aku tidak punya kelemahan sekali. Kau pasti sangat sedih sekali mendengar hal ini." Carma kembali tertawa dan berjalan mendekat kearah Lorenzo.

"Atau kau merindukan istrimu yang lemah ini?" Tanya Carma.

"Ya, aku merindukanmu. Sangat merindukanmu," jawab Lorenzo tanpa berpikir panjang.

Namun, Carma salah mengartikan jawaban Lorenzo. "Kau sama sekali tidak berubah. Kau merindukanku untuk bisa menyakitiku. Bukankah begitu dewa laut yang terkenal paling kuat di dunia ini? Tapi, sayangnya selama 7 tahun terakhir. Aku yang dikenal sebagai dewa terkuat--. Tidak, lebih tepatnya MAKHLUK TERKUAT DAN TERJAHAT YANG PERNAH ADA DI DUNIA INI." Ucap Carma penuh dengan penekanan diakhir kalimatnya.

"Apakah kau sudah selesai berbicara Carma?" Tanya Lorenzo lagi.

"Jangan memanggil namaku dengan mulutmu. Namaku terdengar seperti sampah ketika kau menmanggilnya." Balas Carma dengan wajah serius.

"Aku telah menunggu sangat lama, Lorenzo."

Jlebbb

*****

Yuhuuuu... cepat kan updatenya. Tepuk tangan dulu donk hehehhehe. Vote and comment dulu. Heheh. Love u gaessss 💕

C A R M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang