25 - Pilihan

2.4K 222 1
                                    

"Carma, hentikan." Titah kaisar langit yang bahkan turun tangan untuk menghadapi Carma.

"Sekarang aku bukanlah seorang dewa yang tinggal di kerajaan langit. Sepertinya aku tidak diwajibkan untuk mendengar titah darimu." Balas Carma sambil tersenyum dan kembali menatap kearah jari-jarinya.

"Kamu pernah berjanji satu hal pada saat kamu ingin menggantikan dewa laut untuk dihukum dan kau berjanji akan menepatinya di masa yang akan datang. Saya ingin menggunakan janji itu dan permintaan saya adalah kamu tidak menghancurkan kerajaan langit ini, dewi karma."

Kekehan terdengar dari mulut Carma, "ini sungguh pertukaran yang sangat tidak adil. Tapi, baiklah karena janji adalah janji dan aku bukan tipe dewa yang mengingkari janji. Maka aku akan menuruti permintaanmu,"

Carma meninggalkan kerajaan langit begitu saja, tapi bukan berarti ia tidak akan menginjakan kakinya lagi di dalam kerajaan langit. Semua rencana jahatnya membuatnya tersenyum bangga kepada dirinya sendiri. Ia tidak akan main-main dengan balas dendamnya kali ini.

*****

"Kami memberi hormat kepada kaisar langit." Salam para dewa dan tertua di alam dewa secara bersamaan.

Terjadi perdebatan di alam dewa tentang dewi karma yang sebenarnya dapat dibunuh lansung oleh kaisar langit dengan kekuatannya.

"Kenapa anda tidak lansung membunuhnya, kaisar langit? Anda memiliki kekuatan itu untuk membunuhnya." Tanya salah satu tetua yang panik dengan semua serangan yang tiba-tiba.

"Karena ini adalah karma dari perbuatan para dewa. Dendamnya yang begitu pekat tidak akan bisa membunuhnya. Ia tetap akan terlahir dan terlahir lagi sampai dendamnya tuntas. Jadi, percuma saja saya membunuhnya." Jelas kaisar langit yang berada di tahtanya.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan?" Tanya dewa lain yang khawatir.

"Kalian yang tidak pernah membuat masalah dengan dewi karma, tidak perlu takut. Hanya mereka yang berhubungan dengan dewi karma akan mendapat balasan dari perbuatannya." Jawab kaisar langit yang bisa melihat masa depan.

"Dewi karma juga akan mendapat akhir sesuai perbuatan yang ia lakukan tergantung dengan pilihannya." Lanjut kaisar langit penuh arti sambil tersenyum.

"Bagaimana dengan dewa laut?" Tanya kaisar langit yang memegang keningnya.

"Kami masih tidak dapat menemukannya. Dewa laut memiliki batu kristal yang dapat membunuh dewi karma. Jika dewi karma mati karena batu kristal itu, ia tidak akan bisa reinkarnasi lagi dan semua kekacauan ini akan berakhir, yang mulia." Jawab dewa bintang.

"Sudah saya katakan, biarkan mereka yang memilih akhir dunia ini." Balas kaisar langit sambil tersenyum penuh arti.

"Tapi, yang mulia. Kita tidak bisa diam saja melihat kekacauan yang telah dewi karma itu berbuat selama 7 tahun terakhir  ini." Ucap salah satu tetua dengan tatapan yang serius dan selama 7 tahun ini manusia yang tidak salah pun terkena dampaknya. Tidak sesuai dnegan perkataan kaisar langit.

"Sepertinya kalian menganggap kalimat yang saya ucapkan hanya sebuah guyonan dan kalian tidak yakin dengan ucapan saya. Sudah saya katakan dewi karma akan menerima karma sesuai dengan pilihan yang ia pilih." Titah kaisar langit dengan serius dan mengucapkannya penuh dengan penekanan di akhir kalimat.

"Kami tidak berani menganggap ucapan yang mulia sebagai guyonan. Kami akan mengikuti ucapan yang mulia sesuai dengan yang di ucapkan." Ucap salah satu tetua yang membungkukan tubuhnya dengan penuh rasa bersalah dan diikuti oleh para dewa lainnya yang tidak ingin membantah kalimat kaisar langit lagi.

C A R M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang