12 - Panggil CARMA

2.9K 297 19
                                    

Dewi penyembuh berusaha sekuat tenaga menyembuhkan mata Lorenzo tapi nihil. Tidak ada cara untuk menyelamatkan kedua matanya.

Dewa laut berteriak histeris, ia tidak mau kehilangan kedua matanya. Ia terdiam dan berpikir sejenak, "aku tau, aku tau siapa yang bisa menyelamatkan kedua mataku. Carma, CARMA. Panggil Carma sekarang."

Carma lansung datang ketika dipanggil, "Carma memberi hormat kepada dewa laut." Hormatnya dengan formal dan tau apa yang diinginkan suaminya.

Lorenzo meraba-raba berusaha mencari keberadaan Carma dan memegang kedua tangannya dengan erat sambil tersenyum. "Carma, aku tau, kau memiliki kekuatan untuk menyembuhkan orang lain. Aku mohon, sembuhkan mataku. Aku tidak ingin buta seumur hidupku." Mohon Lorenzo yang terdengar seperti perintah.

Carma terdiam sangat lama, "sampai akhir kau hanya memanggilku saat membutuhkan bantuanku." Batinnya.

"Aku akan menyembuhkan kedua matamu. Tapi, berjanjilah padaku satu hal." Ucap Carma yang tau ia akan kehilangan kedua matanya ketika menyelamatkan suaminya.

"Sungguh sangat konyol, kau menyelamatkan siapapun tanpa meminta apapun. Tapi, ketika aku menyuruhmu menyembuhkan kedua mataku kau malah ingin mengambil kesempatan." Balas Lorenzo yang berusaha menahan amarahnya.

"Aku tidak pernah ingin menyelamatkan siapapun, semua itu hanya karena permintaanmu." Balas Carma dengan wajah datar.

"Apakah saat ini kau sedang balas dendam?" Tanya Lorenzo mencengkram tangan Carma dengan erat.

"Tidak, tapi aku ingin kau berjanji satu hal padaku." Tegas Carma dengan wajah yang tidak lagi bisa berekspresi.

"Baiklah," jawab Lorenzo dengan malas.

"Jika suatu hari nanti aku meninggalkanmu, bukan berarti itu adalah keinginanku. Aku hanya tidak ingin menyusahkanmu lagi. Aku tau, kau juga tidak akan peduli dengan kematianku. Tapi, apakah aku boleh memintamu untuk memanggil namaku dengan lembut sekali saja. Sekali saja dalam seumur hidupku. Hanya sekali saja dan katakan kau mencintaiku. Walaupun itu hanya sebuah kebohongan. Aku hanya ingin kau memanggil namaku dengan tulus dan tanpa permintaan. Aku juga ingin melihat wajahmu ketika kau memanggilku dengan tulus. Aku ingin mengingat wajahmu ketika kau memanggilku dengan penuh kasih sayang."

400 tahun lamanya Carma menunggu Lorenzo mengatakan hal yang sangat ingin ia dengar seumur hidupnya. Tapi, ia telah lelah menunggu. Rasanya sangat capek sekali ketika menunggu yang tidak pasti.

Lorenzo tertawa mengejek, "hal konyol seperti itu. Aku tidak akan pernah mengatakannya. Kau takut dengan kematian jadi berhenti menakuti-nakutiku seakan kau akan segera mati." Ucap Lorenzo yang hanya pikir semua ini bercanda.

Selena menatap kearah Carma, "wajahnya terlihat serius. Sepertinya, dewi karma sedang tidak bercanda. Ia bahkan berusaha menahan suara isakannya." Ucap Selena yang bisa merasakan perasaan Carma.

"Ia selalu mencari perhatian dengan air matanya dan ingin membuat semua orang iba padanya" balas Lorenzo dengan kasar.

"Berjanjilah padaku!" Tegas Carma yang ingin Lorenzo berjanji padanya.

"Baiklah, aku berjanji tapi setelah kedua mataku bisa melihat kembali." Jawab Lorenzo dengan malas.

Carma mengepal tangannya dengan erat, ia tau artinya itu. Ia tau, ia tidak akan bisa melihat wajah Lorenzo ketika mengatakannya. Ia menatap Lorenzo dengan tersenyum dan menghapal setiap inch wajahnya. Ia takut akan melupakannya. Ia terlalu penakut akan segalanya.

"Aku menunggunya," balas Carma dengan singkat.

Dengan tangan gemetar, Carma  menyayat tangannya dan meneteskan darahnya di kedua mata Lorenzo. Pandangannya semakin kabur, ia tidak dapat melihat dengan jelas dan lansung berlari ke kamarnya sebelum ia kehilangan pelihatannya. Ia mengunci pintunya agar tidak ada satupun orang yang bisa masuk ke kamarnya. Ia tidak ingin ada yang melihat keadaannya.

Sekarang semua penglihatannya berubah menjadi gelap, ia tidak bisa melihat apapun. Ia tiba-tiba teringat dengan jurang penghancur. Jurang yang bisa menghancurkan jiwa dan raga semua orang ketika jatuh kedalam jurang. Itu terdengar sangat mengerikan tapi banyak sekali dewa dan iblis yang memilih bunuh diri di jurang penghancur itu. Akhirnya ia tau alasan kenapa mereka ingin bunuh diri karena mereka orang yang tidak diinginkan oleh dunia.

*****

Hallo semuanya, jadi gimana sama chapter kali ini? Sedih ga gaes? Ada yang nangis ga? Komen donk. Ini aku update karena banyak komen sama yang vote cerita ini. Jadi cepat-cepat deh updatenya. Senang banget bisa liat komen kalian~ Sekian dulu and luv u gaes 💕

C A R M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang