✨ 04. Yang Pantas ✨

438 49 0
                                    

Tolong berikan banyak cinta dan dukungan untuk cerita ini ❤️❤️

Yuk spam komen yang banyak.

Happy Reading Guys ❤️✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Guys ❤️✨

***

Malam ini Sakti benar-benar sangat kacau. Sudah diputuskan secara sepihak dan malah tidak bisa tidur demi menghilangkan rasa kecewanya pada Lauren.

Mungkin ini ganjaran dari Tuhan karena ia sempat mengajak Lauren untuk nikah lari, tanpa mengantongi restu orang tua. Tapi kan tadi itu Sakti hanya asal bicara. Mau bagaimana lagi, ucapannya mungkin sudah dimasukkan ke dalam buku catatan dosa oleh malaikat.

Huft!

Sakti menghela nafas dengan kasar ketika otaknya memunculkan bayangan wajah Lauren yang sedang tersenyum manis padanya.

"Gue tahu seberapa cintanya lo ke gue, Lau. Suatu hari nanti gue yakin lo akan kembali ke gue karena lo nggak bisa apa-apa jika bukan bersama gue."

Ia yakin betul dengan apa yang dikatakannya barusan. Hampir tiga tahun lamanya berpacaran dengan Lauren, Sakti menjadi paham betul bagaimana sikap Lauren. Meski sering kali diselingkuhi, Lauren sangat mencintainya. Alasan Lauren berselingkuh pun bukan karena gadis itu gampang sekali menyukai pria lain, tapi karena Lauren tidak ingin mencintai Sakti terlalu dalam karena tahu bahwa hubungan mereka tidak mendapatkan restu dari pihak orang tua.

Bagaimana Sakti bisa tahu? Lauren sendiri yang mengatakannya saat sedang mabuk berat kala ini. Makanya untuk mengetes kejujuran seseorang mengajaknya mabuk adalah hal paling ampuh.

Tapi sebaiknya hal yang dilakukan Sakti jangan coba-coba kalian tiru karena itu tidak benar. Maklum saja, Sakti adalah cowok sesat dan juga badboy.

Sakti kembali terdiam. Tiba-tiba teringat kalimat sang Bunda yang mengatakan bahwa akan mengadakan anniversary besok malam. Mendadak sekali.

Sebenarnya ia sangat bersyukur karena hubungan kedua orang tuanya sampai langgeng dan harmonis seperti ini, hanya saja apa tidak berlebihan jika selalu merayakan hari pernikahan mereka? Mereka bukan lagi pasangan muda lho, biarpun uang ayahnya banyak tapi Sakti rasa ini berlebihan. Tapi ya sudahlah, itu urusan kedua orang tuanya.

Setelah berulang kali mencoba memejamkan mata, akhirnya ia pun terlelap juga dengan kepala yang sedikit terasa pusing.

Karena tahu hari ini akan ada banyak orang di rumahnya, untuk mengurus keperluan pesta, Sakti memilih bangun pada siang hari. Itu pun juga karena untuk menggantikan waktu tidurnya semalam.

Pukul dua siang Sakti baru membuka matanya, meski badannya terasa enteng tapi tidak dengan kepalanya yang malah terasa pusing. Sakti pun bangkit dari tempat tidur, berjalan ke luar kamar setelah membasuh wajah dengan penampilan seadanya. Kaos lusuh dan celana pendek serta sandal rumahan. Ujung rambutnya pun masih meneteskan air karena tidak di lap.

Result Of Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang